Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Wednesday, September 7, 2011

Dua Misi ke Bulan Dimulai Minggu Ini

Wahana Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL) dilukiskan mengorbit Bulan dan mempelajari gravitasi Bulan. Credit: Lockheed Martin
NASA bersiap meluncurkan dua misi ke Bulan sekaligus minggu ini. Badan antariksa Amerika Serikat tersebut akan meluncurkan wahana antariksa GRAIL A dan GRAIL B. GRAIL merupakan singkatan dari Gravity Recovery and Interior Laboratory.

Dua wahana antariksa "kembar" itu akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, pada hari yang sama, Kamis (8/9/2011). GRAIL A akan diluncurkan pada pukul 8.37 EDT sementara GRAIL B akan diluncurkan pada pukul 9.16 EDT (sekitar pukul 19.00 dan 20.00 WIB).

Setelah diluncurkan, GRAIL akan menemupuh perjalanan selama 3,5 bulan melewati Langrange Point 1, spot gravitasi stabil antara Bumi-Matahari. Rute yang ditempuh ini akan membantu mengurangi ongkos misi yang berbiaya US$ 496 juta ini.

GRAIL A dan GRAIL B diperkirakan akan sampai di Bulan sekitar tahun baru 2012. Wahana antariksa tersebut akan menelaah komposisi Bulan dari kerak hingga intinya. Penemuan GRAIL nantinya akan membantu ilmuwan memahami proses pembentukan dan evolusi Bulan.

Ketika sampai, GRAIL akan memasuki orbit kutub Bulan pada ketinggian 55 km dari permukaan Bulan. Selanjutnya, kedua wahana antariksa ini akan mengelilingi satu-satunya satelit alami Bumi itu. Jarak dengan permukaan Bulan bisa berubah, tergantung pada gravitasi di lokasi Bulan tertentu.

Perbedaan ketinggian GRAIL akibat gravitasi ini memberi keuntungan pada para ilmuwan. Berdasarkan ketinggian, ilmuwan bisa memperkirakan medan gravitasi secara detail. Pada gilirannya, informasi itu akan bermanfaat untuk memahami struktur dan evolusi Bulan.

Misi GRAIL ke Bulan ini juga memiliki tujuan yang lebih luas. Dengan memahami struktur dabn evolusi Bulan, ilmuwan akan lebih mudah memahami planet-planet batuan di Tata Surya, seperti Merkurius, Venus, Mars dan Bumi sendiri.

Acara peluncuran GRAIL nanti tidak hanya akan dihadiri pejabat NASA. Sebanyak 150 follower titter NASA juga akan diundang dalam acara selama dua hari yang puncaknya adalah peluncuran GRAIL. Selanjutnya, mereka akan berbagi pengalamannya lewat Twitter.

GRAIL akan diluncurkan menggunakan Roket Delta 2. Peluncuran GRAIL nanti masih mungkin mengalami penundaan jika kondisi tidak mendukung. Bila terpaksa ditunda, rencana peluncuran GRAIl berikutnya adalah 19 Oktober 2011.(Sumber: kompas.com)

"Rock Garden" di Planet Mars

Rock Garden di planet Mars. Credit: NASA/JPL/Caltech, color by Stu Atkinson
Gambar di atas adalah gambar dari apa yang disebut dengan "Rock Garden" di planet Mars. Gambar tersebut dipublikasikan oleh Stu Atkinson seorang anggota spaceflight tanpa awak yang juga sebagai penulis dari blog the Road of Endeavour. "Rock Garden" persisnya berada di Kawah Endeavour di planet Mars.

Tuesday, September 6, 2011

10 Kisah UFO Terbesar & Tak Terpecahkan

UFO. Credit: teamtalk.com
Fenomena penampakan UFO selalu menjadi bahan yang hangat untuk dibacarakan. Hingga kini, terdapat 10 kisah UFO terbesar yang tak terpecahkan hingga kini.

Foo Fighter

Selama Perang Dunia II, pilot perang Amerika, Inggris, Jerman dan Prancis melaporkan melihat bulatan raksasa bercahaya di langit yang tak terjelaskan. Bulatan ini kemudian diberi nama ‘foo fighter’. Asal muasal nama ini sendiri masih belum diketahui namun, beberapa orang memiliki teori, nama ini muncul dari kata Jerman untuk ‘feuer’.

Insiden Hopeh, China

Foto ini diambil pada 1942 yang kemudian ditemukan dalam sebuah album foto. Pemilik album ini mengklaim membeli foto ini dari fotografer jalanan di China. Beberapa orang mengklaim, UFO tampak seperti topi atau burung dan lainnya mengatakan ini merupakan piring terbang.

Pria berbaju hitam

Pada 1947, seorang nelayan menglaim melihat UFO berbentuk donat terbang di udara di atas Pulau Maury di Puget Sound, Washington, Amerika Serikat (AS). Salah satu obyek ini menjatuhkan puing ke dek kapal dan melukai putera pemilik kapal dan anjingnya.

Pagi berikutnya, nelayan ini mengklaim seorang pria berbaju hitam muncul di depan pintunya dan mengancam keluarganya akan berada dalam bahaya jika ia berbicara pada siapa pun mengenai insiden ini.

Penampakan piring terbang pertama

Hanya beberapa hari setelah insiden pria berbaju hitam, Kenneth Arnold melaporkan melihat UFO terbang di udara dekat Mt. Ranier, Washington. Media kemudian menggunakan ‘piring terbang’ untuk menggambarkan obyek itu. Arnold kemudian menjadi semi-selebriti di dunia paranormal.

Hilangnya Felix Moncla

Sementara mengejar UFO di Superior Lake pada 1953, pilot angkatan udara (AU) AS Felix Moncla menghilang begitu saja. Kendali darat mengaku mendeteksi Moncla dan UFO di radar dan menyaksikan kedua kedipan pada radar itu ‘menyatu kemudian menghilang’. Pada 1968, bagian pesawat ditemukan di danau namun bagian itu tak pernah dipastikan benar merupakan bagian pesawat Moncla atau bukan.

Insiden Kecksburg

Pada malam 9 Desember 1965, warga Kecksburg, Pennsylvania mengklaim ada benda besar berbentuk biji pohon ek dengan tulisan hieroglyphic jatuh di hutan. Militer dengan cepat mengelilingi area itu.

Pada 2005, NASA menjelaskan obyek yang jatuh itu mungkin merupakan puing dari satelit Rusia namun saksi mengklaim penjelasan NASA tak konsisten dengan apa yang mereka saksikan.

Penampakan UFO Jimmy Carter

Presiden Jimmy Carter mengaku melihat obyek putih terang yang kemudian berubah warna dari biru, merah dan kembali lagi ke putih sebelum akhirnya menjauh ke Leary, Georgia pada 1969.

Meski kemudian ia mengklaim tak menyangka obyek itu adalah pesawat alien, ia mengatakan, “Satu hal pasti, saya tak pernah meremehkan orang yang mengaku melihat UFO di langit”. Jika saya menjadi presiden, kata Carter pada 1976, “Saya akan menerbitkan semua informasi di Negara ini mengenai penampakan UFO pada warga dan ilmuwan”.

Pria bengis

Meski pria bengis ini pertama ditemui setelah penampakan UFO pada 1966 di Elizabeth, New Jersey, ia muncul di seluruh bagian AS setelah ada penampakan UFO dan mengatakan pada saksi namanya ‘Indrid Cold’. Para saksi menggambarkan pria ini bertubuh tinggi yang mirip manusia namun tak memiliki hidung atau telinga, hanya mata dan senyuman lebar.

Bandara O’hare

Pada Selasa 7 November 2006, FAA menerima laporan 12 karyawan penerbangan di O’Hare, Chicago melihat pesawat piring terbang besi melintasi salah satu gerbang keberangkatan. Menurut saksi, cakram ini melayang selama dua menit.

Namun, saat orang akan menyelidikinya, obyek ini langsung menuju awan dan menghilang. FAA menyimpulkan, hal ini merupakan trik cuaca pada mata manusia namun saksi bersikeras menyatakan itu adalah UFO.

Turki

Penjaga malam di Turki bernama Yalcin Yalman menyaksikan sejumlah besar UFO saat bertugas pada 2008 dan merekam kejadian itu. Ia menyediakan Sirius UFO Space Research Center video berdurasi dua setengah jam. Video itu sendiri dianggap sebagai ‘gambar UFO paling penting yang pernah ada’ meski kebenarannya perlu dibuktikan.(Sumber: inilah.com)

Monday, September 5, 2011

Astronom Temukan Gelembung Sinar Gamma di Pusat Galaksi Bima Sakti

Sinar gamma di galaksi Bima Sakti. Credit: NASA
Peneliti-peneliti astronomi dari Harvard secara tidak sengaja mendeteksi dua gelembung misterius berukuran besar di bagian inti gugus bintang atau galaksi Bimasakti. Balon gelembung tersebut memancarkan radiasi sinar gamma.

Gelembung yang semula tak terlihat itu tertangkap melalui Fermi's LAT (Large Area Telescope) milik NASA. Bentangan sinarnya seluas 25.000 tahun cahaya mulai dari pusat galaksi menuju ke sisi utara atau selatan.

Hingga kini sumber energi gelembung itu tidak jelas, diperlukan studi lebih lanjut untuk mendapatkan suatu gambaran konkret. Para ilmuwan harus memproses data mentah agar mereka dapat melihat melalui kabut sinar gamma tersebut.

Sinar gamma adalah bentuk cahaya paling energik. Di luar angkasa, ia cenderung terbentuk dari hasil peristiwa berkekuatan ekstrem. Misalnya supernova (ledakan kosmik hebat) atau objek seperti lubang hitam dan bintang neutron.

Sementara ini, gelembung dipastikan tercipta dari gas panas bertekanan tinggi, juga mampu melepaskan jumlah energi sama dengan daya eksplosi ratusan ribu bintang.

Salah satu kemungkinan jawaban adalah gelembung sinar gamma itu merupakan bukti ledakan saat formasi bintang di tengah galaksi, jutaan tahun lalu. Bila benar, maka gelembung tersebut merepresentasi akumulasi energi yang dapat terbentuk selama jutaan tahun.

Penemuan satu ini pun diyakini akan menantang para astronom untuk melakukan lebih banyak observasi, mengasah kerangka teori, demi memahami seluruh lingkup semesta pada akhirnya.

Astrofisikawan Princeton University yang tidak terlibat dalam penemuan, mengatakan pada wawancaranya dengan National Geographic, "Kita mengira kita tahu banyak tentang galaksi kita sendiri. Namun apa yang kita lihat di sini adalah sebuah struktur, susunan, (yang) menunjukkan keberadaan dari sebuah energi yang sangat besar di jantung galaksi kita ini." (Sumber: nationalgeographic.co.id)

Indonesia Raih Medali di Olimpiade Astronomi

Tim Indonesia berhasil meraih medali dalam ajang International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) ke 5 yang berlangsung 25 Agustus hingga 4 September di Polandia. Sebanyak 134 siswa dari 26 negara yang ikut serta dalam ajang ini berhasil disisihkan.

 Adapun, sesuai siaran pers yang diterima Kompas.com, medali yang berhasil diraih adalah 2 medali perak dan 1 medali perunggu. Peraih medali perak adalah Raymond Djajalaksana, pelajar SMA Ipeka Sunter dan Ko Matias Adrian Kosasih, pelajar SMA Negeri 5 Bekasi. Sementara periah medali perunggu adalah Muhamad Wildan Ghifari dari SMA Semesta Semarang.

 Dengan kemenangan ini, maka 3 dari 5 peserta yang dikirim oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) berhasil membawa oleh-oleh membanggakan bagi bangsa. Dua peserta lain yang ikut serta adalah Miftahul Hilmi dari SMA Negeri 1 Gresik dan James Lim dari SMAK Petra Surabaya.

 IOAA adalah ajang kompetisi dalam bidang astronomi dan astrofisika bagi pelajar sekolah menengah. Ajang yang berhasil digelar tahun ini adalah prakarsa pemerintah Provinsi Silesia Polandia dan didukung oleh Kementerian Pendidikan Polandia.

 Seluruh ronde perlombaan tahun ini dijalani di Planetarium Silesia. Selama mengikuti kompetisi ini, peserta Indonesia didampingi oleh Team Leader yang terdiri dari Dr Hakim L Malasan dan Mohammad Ikbal Arifyanto dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Rizal Alfian S.Kom M.Si dari Direktorat Pembinaan SMA Kemdiknas.

 Peserta menginap di kota Katowice dan Team Leader di kota Krakow. Keduanya memiliki agenda masing-masing selama lomba. Selain kebanggaan karena meraih medali, Indonesia juga bisa berbangga sebab Dr Chatief Kunjaya terpilih sebagai Presiden IOAA untuk periode 2012 - 2016.

 Dr Chatief terpilih secara mutlak, 47 suara, dalam acara Agenda Pemilihan Presiden dan Sekertaris Jenderal IOAA. Dengan terpilihnya Dr Chatief Kunjaya, Indonesia bisa semakin berharap agar astronomi lebih maju. Peserta dan Team Leader akan kembali ke tanah air Senin (5/9/2011) malam besok.

 Kemenangan kali ini bisa menjadi motivasi untuk kembali berjaya di IOAA 6 yang akan berlangsung di Rio de Janeiro, Agustus, tahun depan. (Sumber: kompas.com)

Astronom Eropa Temukan Bintang Terlarang SDSS J102915+172927

Tim astronom Eropa berhasil menemukan sebuah bintang terlarang dengan Very Large Telescope (VLT) European Southern Observatory. Credit: physorg.com
Tim astronom Eropa berhasil menemukan sebuah bintang terlarang dengan Very Large Telescope (VLT) European Southern Observatory. Bintang itu bernama SDSS J102915+172927, terletak di Konstelasi Leo, bermassa lebih rendah namun lebih tua 13 tahun dibandingkan dengan Matahari.

 Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Nature, Kamis (1/9/2011) lalu. Astronom mengatakan bahwa SDSS J102915+172927 adalah bintang terlarang karena berdasarkan komposisinya, hampir seluruhnya terdiri dari elemen hidrogen dan helium, minim unsur logam lain yang lebih berat.

 "Teori yang diterima secara luas memprediksikan bahwa bintang semacam ini, dengan massa rendah dan minim logam, tidak seharusnya ada karena awan materi yang membentuknya tidak bisa terkondensasi," kata Elisabetta Caffau dari Zentrum fur Astronomie der Universitat Heidelberg, Jerman.

 "Bintang ini sangat redup, sangat miskin logam, kita hanya bisa melihat tanda adanya satu unsur yang lebih berat dari helium, yakni kalsium, pada observasi pertama," tambah Piercarlo Bonifacio dari Observatoire de Paris, seperti dikutip Physorg, Rabu (31/8/2011) lalu.

 Komposisi bintang diukur dengan X-shooter dan instrumen UVES pada VLT. Teknik ini memungkinkan ilmuwan untuk melihat kelimpahan beragam unsur kimia pada bintang.

 Berdasarkan analisis, kandungan logam pada bintang terlarang ini 20.000 kali lebih kecil dari Matahari. Ilmuwan lain yang terlibat studi, Lorenzo Monaco, mengatakan, "bintang yang kita pelajari sangat miskin logam, artinya ini sangat primitif. Bintang ini mungkin menjadi salah satu bintang tertua yang pernah ditemukan."

 Para kosmolog mempercayai, hidrogen dan helium terbentuk sesaat setelah big bang. Pada saat yang hampir bersamaan, unsur Lithium juga terbentuk. Sementara, unsur logam lain terbentuk dalam waktu jauh lebih lama setelah big bang. Ledakan supernova menyebarkan material pembentuk bintang ke interstellar medium, membuatnya kaya akan logam.

 Bintang baru terbentuk dari medium ini dan memiliki kandungan logam lebih banyak dari bintang sebelumnya. Jadi, proporsi logam di suatu bintang bisa memberi petunjuk usianya. Satu lagi keunikan SDSS J102915+172927 adalah kandungan lithiumnya.

 Berdasarkan teori, seharusnya jumlah lithium banyak sebab unsur ini terbentuk segera setelah big bang. Namun, ternyata jumlah lithium yang ada pada bintang ini 50 kali lebih rendah dari yang seharusnya. "Masih merupakan misteri mengapa lithium yang terbentuk segera setelah big bang seperti dihancurkan pada bintang ini," tambah Bonifacio.

 Caffau yang juga dari Observatoire de Paris, Perancis mengatakan, "Sangat mengejutkan bisa menemukan, untuk pertama kalinya, bintang pada "zona terlarang". Ini berarti bahwa kita mungkin harus melihat lagi beberapa model pembentukan bintang." (Sumber: kompas.com)

Astronom Ungkap Masa Lalu Planet Mars


Planet Mars, 2 miliar tahun yang lalu kemungkinan
punya samudera dingin membeku. Credit: universetoday.com
Banyak ilmuwan memperkirakan bahwa Mars, planet yang saat ini dingin dan sangat kering, dulunya memiliki samudera yang penuh air di permukaannya. Namun demikian, bukan berarti planet tersebut sebelumnya merupakan kawasan tropik.

Dari laporan yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience, astrobiolog Alberto Fairyn dan rekan-rekannya dari SETI Institute and NASA Ames Research Center menyebutkan bahwa Mars lebih buruk dari perkiraan.

Absennya phyllosilicate di kawasan dataran rendah di bagian utara planet Mars mengindikasikan bahwa samudera yang pernah ada di sana merupakan samudera dingin, dan kemungkinan berbatasan dengan gletser yang membeku.

Dikutip dari Universe Today, 4 September 2011, phyllosilicate atau lapisan silicate merupakan kelompok mineral yang penting, termasuk mica, chlorite, serpentine, talc, dan mineral lumpur. Di planet Bumi, zat tersebut umumnya ditemukan di sedimen bebatuan yang terbentuk akibat adanya laut.

Meski di kawasan utara tidak dijumpai, lewat spectrometer yang dipasang di pesawat ruang angkasa, mineral itu sendiri ditemukan di kawasan khatulistiwa planet Mars.

Tertarik dengan jauhnya perbedaan mineral yang ditemukan di Mars, Fairyn dan timnya melakukan studi lebih lanjut. Menggunakan model geokimia dan klimatik baru, disimpulkan bahwa samudera di kawasan utara planet itu kemungkinan nyaris beku, dengan sebagian besar di antaranya diselimuti es.

Studi yang dilakukan oleh Fairyn dan rekan-rekannya berbeda, namun lebih tepatnya, menggabungkan dua teori sebelumnya seputar masa lalu planet Mars. Teori pertama, planet itu dingin namun kering dan hadirnya air di planet Mars hanya sesaat, tepatnya di kawasan khatulistiwa.

Teori kedua, planet itu pernah memiliki iklim hangat dan basah serta memiliki sungai, danau, dan laut selama periode yang cukup panjang. Namun, temuan baru ini menunjukkan bahwa Mars dahulu kala dingin, namun memiliki samudera yang serupa dengan kutub utara Bumi.

Fairyn menyebutkan, penelitian lebih lanjut sedang dipersiapkan, termasuk menjalankan tes menggunakan model temperatur yang lebih rendah serta mencari kawasan pesisir yang kemungkinan terkena dampak adanya gunung es.

Langkah ini memang akan sangat sulit karena sebagian besar bukti dipastikan terkubur oleh sedimen baru dan muntahan volkanik. Namun demikian, Fairyn yakin bahwa model yang ia buat akan mampu menuntaskan perdebatan panjang seputar sejarah planet merah itu. (Sumber: vivanews.com)

Sunday, September 4, 2011

Restoran Pizza Akan Dibangun di Bulan


Pizza. Credit: q-bonk.com


Restoran pizza terkemuka, Domino Pizza, berencana membangun restoran pizza pertama di Bulan. Ini adalah upaya Domino Pizza Jepang untuk meningkatkan publikasi tentang restorannya, mengalahkan restoran pizza rivalnya.

Sebelumnya, Pizza Hut, salah satu saingan berat Domino, berhasil mengirim pizza ke International Space Station (ISS) pada tahun 2001.

Untuk mewujudkan mimpi membangun restoran pizza di Bulan, Domino Pizza didukung oleh Maeda Corporation. Nantinya, restoran pizza di Bulan akan dibangun dengan bentuk kubah dan berbahan baja. Untuk menekan biaya, baja akan direkayasa dari mineral yang ada di Bulan.

Pihak Domino Pizza memperkirakan, pembangunan restoran pizza di Bulan itu akan menelan dana kurang lebih Rp 185 triliun. Dari jumlah dana tersebut, Rp 62 triliun di antaranya akan dihabiskan untuk 70 ton material dan peralatan pembuat pizza dengan 15 roket.

Restoran yang berbentuk kubah itu akan memiliki dua lantai dan berdiameter 26 meter. Bagian basement akan dibangun sebagai dapur untuk mempersiapkan pizza bagi konsumen. Para staf diharuskan tinggal di dalam restoran kubah tersebut.

Tomohide Matsunaga, juru bicara Domino mengatakan pada Daily Telegraph, Kamis (1/9/2011), "Kami telah memikirkan ide ini sejak tahun lalu, walau kami belum bisa memastikan kapan restoran akan dibuka."

Ketika dibuka nanti, Domino juga akan melayani layanan antar. Matsunaga juga mengatakan, rencana pembuatan pizza ini juga upaya antisipasi masa depan, di mana astronot maupun kalangan umum bisa tinggal di Bulan. Rencana indah ini mungkin belum bisa terwujud dalam waktu dekat sebab penerbangan ke Bulan untuk umum dan kemungkinan manusia hidup di Bulan dalam waktu lama saja masih diteliti. (Sumber: kompas.com)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto