Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, August 20, 2011

Matahari Punya Saudara Kembar?

Kelahiran Matahari sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu di dalam sebuah nebula, tampaknya juga melahirkan ribuan bintang lain. Lalu, apa yang terjadi dengan saudara-saudara Matahari? Pencarian terus dilakukan, akan tetapi saudara-saudara Matahari itu bisa berada di mana saja di galaksi Bima Sakti.

Jika jumlahnya hanya dalam bilangan ribuan, mungkin tidak terlalu sukar untuk menemukannya. Sayangnya, galaksi Bima Sakti merupakan tempat tinggal dari sekitar 100 sampai 400 miliar bintang. Jika saudara-saudara Matahari itu berkumpul di salah satu sudut galaksi, mereka sulit ditemukan. Apalagi faktanya, mereka tersebar di seluruh penjuru galaksi.

Tahun lalu, Simon Portegies Zwart, astronom Belanda menyebutkan bagaimana cara mencari saudara dekat Matahari. Ia membuat model bagaimana bintang-bintang berpencar saat mengorbit di titik tengah galaksi dan yakin bahwa antara 10 sampai 60 bintang saudara Matahari berada di jarak yang dekat dengan Bumi. Tidak sampai 330 tahun cahaya jauhnya.

Zwart menyebutkan, bintang-bintang ini memiliki usia, komposisi kimia, dan pergerakan yang sama dengan Matahari. Artinya, bintang-bintang itu juga dapat menggambarkan pada kita bagaimana sistem tata surya lahir.

Jika ada beberapa lusin saudara kembar Matahari di sekitar tata surya, menemukannya tentu tidak sulit. Akan tetapi, Yury Mishurov, astronom Russia tidak sependapat.

Menurut Mishurov, model yang dikembangkan Zwart tidak cukup cerdas untuk menelurkan hasil yang akurat karena tidak menghitung efek lengan-lengan spiral milik galaksi. Alasannya, tonjolan dari badan utama Bima Sakti ini sangat mempengaruhi pergerakan bintang-bintang akibat efek gravitasi yang luar biasa.

Menurut kalkulasi terbaru Mishurov, saudara-saudara Matahari jauh lebih tersebar di penjuru galaksi dibanding perkiraan Zwart. Diperkirakan, hanya ada 3 sampai 4 bintang yang tersisa di sekitar Matahari.

“Meski masih banyak yang harus dilakukan, akan tetapi saya cukup gembira dengan penemuan ini,” kata Mishurov, seperti dikutip dari Sciencemag, 24 November 2010.
“Ini merupakan langkah logis berikutnya, dan pada akhirnya, yang terpenting adalah apakah kita akan dapat menemukan saudara kandung Matahari kita. Adalah kesalahan besar jika kita menyerah untuk mencarinya,” ucap Mishurov.

Sayangnya, tidak seluruh astronom sepakat dengan Mishurov. Gerard Gilmore, astronom dari Cambridge, menyebutkan bahwa mencari bintang yang memiliki rupa seperti Matahari tidaklah sulit. Akan tetapi, melacak sampai ke tempat kelahirannya merupakan hal mustahil.
Walaupun penemuan saudara kandung Matahari akan memberikan dampak positif bagi ilmu pengetahuan, Gerard meragukan apakah Matahari tersebut dapat dicari. "Tentunya sangat menarik jika Matahari punya saudara kembar yang identik lengkap dengan sistem planet-planet yang serupa dengan tata surya kita, di mana ada planet yang serupa Bumi berotasi di Matahari tersebut."

Friday, August 19, 2011

Foto Terbaru Galaksi 'Bulu Domba'

Galaksi NGC 3521
Seperti inilah wujud galaksi NGC 3521. Galaksi yang letaknya dekat dengan bumi ini punya spiral mirip bulu-bulu domba.

European Southern Observatory (ESO) merilis foto terbaru dari galaksi NGC 3521. Galaksi yang ditemukan oleh astronom William Herschel pada 1784 ini, spiralnya tampak bergumpal-gumpal seperti bulu domba.

Diberitakan Space, galaksi NGC 3521, jaraknya 35 juta tahun cahaya dari bumi dan membentuk konstelasi Leo. Galaksi ini adalah salah satu yang berukuran besar. Ukuran diameternya 50.000 tahun cahaya.

Di dalamnya terdapat bintang-bintang terang yang jaraknya berdekatan serta debu-debu angkasa yang berserakan di antaranya. Bintang-bintang dan debu itulah yang membentuk spiralnya jadi mirip bulu-bulu domba. Bagian yang kemerahan di tengah galaksi menandakan bintang tua, sedangkan bagian biru yang terdapat di sekitarnya adalah bintang muda.

Galaksi ini terletak dekat dengan bumi, dan dapat dengan mudah diamati menggunakan teleskop kecil. Foto yang dirilis 10 Agustus 2011 ini diambil dengan menggunakan perangkat teleskop FORS1 milik ESO yang dipasang di Paranal Observatory ESO di Chili.

AS Sediakan $500.000 Untuk ke Bintang

Lembaga riset militer Amerika Serikat akan mendanai siapapun yang mau pergi ke bintang.

Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), lembaga penelitian dan pengembangan militer Amerika Serikat, siap mengeluarkan dana $500.000 atau setara dengan Rp4,2 miliar untuk diberikan kepada individu atau organisasi yang mau melakukan penelitian untuk misi pengiriman manusia ke bintang.

Proyek bernama 100-Year Starship ini sudah dimulai sejak tahun lalu. Dana sebesar itu akan diberikan kepada pelaku riset pada November 11, tapi DARPA tidak akan melakukan pendampingan pada proses risetnya.

Seperti dilansir IBtimes,David Neyland, direktur Tactical Technology Office, DARPA, mengatakan bahwa lembaganya tidak akan mengiringi atau memberi bantuan kepada individu atau organisasi yang tertarik pada program ini. Mereka hanya akan merekrut dan membayar.

Sebuah Meteorit Akan Jatuh ke Bumi

Kamera di Southern Ontario Meteor Network mendeteksi adanya bola api atau meteor pada Senin (8/8/2011) pukul 01.22 EDT atau sekitar pukul 12.00 WIB pada tanggal yang sama.

"Meteor ini tertangkap di sekitar wilayah Danau Erie dan mengarah ke selatan-tenggara Ohio, AS," kata Kepala Meteoroid Environment Office NASA, Marshall Space Center, Huntsville. Meteor ini berpotensi lolos melewati atmosfer dan menumbuk permukaan Bumi. Jadi, bersiaplah untuk menyambutnya.

Seperti diketahui, meteor yang sampai ke permukaan Bumi disebut meteorit. Saat teramati, meteor tengah bergerak lambat di ketinggian 38 km di atas permukaan Bumi. Ketinggian ini tergolong rendah sebab umumnya bergerak di ketinggian 65-80 km di atas permukaan Bumi. Menurut Cooke, semakin dalam penetrasi meteor dan semakin lambat kecepatannya, maka makin berpotensi meteor sampai ke Bumi menjadi meteorit.

Meteor ini diketahui bergerak dengan kecepatan 40.555 km per jam. Massa meteor hanya 10 kg. Jadi, jika memang nanti menjadi meteorit, ukurannya kecil dan tak akan menimbulkan dampak serius. "Besarnya hanya sebesar kuku ibu jari, mungkin lebih besar sedikit," cetus Cooke. Massa meteoritnya nanti mungkin hanya 100 gram, dan diperkirakan hanya berdiamater 2,5-5 cm.

Cooke mengatakan, jika ada yang menemukan meteorit itu, diharapkan melapor ke NASA. Namun, Cooke mengingatkan bahwa meteorit yang jatuh menjadi hak milik si empunya lahan tempat meteorit itu jatuh, jadi yang mengambil mesti meminta izin. Jangan terlalu berharap akan jatuh di Indonesia sebab, menurut Cooke, meteorit nantinya akan tetap jatuh di wilayah Amerika Serikat, tepatnya di timur Cleveland.

Dua Bintang Ini Saling Mengelilingi Satu Sama Lain dan Akhirnya Menyatu

Para astronom yang tergabung dalam program survei Ariz di Observatorium MMT di Gunung Hopkins di Tucson, Arizona, Amerika Serikat, berhasil menemukan sistem bintang katai putih kembar yang jarak antarbintangnya hanya 225.000 kilometer. Jarak ini lebih dekat dibanding jarak rata-rata Bumi dan Bulan sejauh 380.000 kilometer.

Kedua bintang saling mengitari dengan kecepatan 435 kilometer per detik dan menyelesaikan satu putaran dalam waktu 39 menit. Bintang katai putih yang pertama berukuran 17 persen dari massa Matahari. Adapun bintang kedua berukuran 43 persen massa Matahari.

Ilustrasi dua bintang katai putih yang hampir mati saling mengelilingi satu sama lain dengan periode 39 hari.

Jarak yang sangat dekat membuat tarikan gravitasi antarkeduanya akan semakin besar. Akibatnya, kedua bintang itu diperkirakan akan saling bertabrakan dan menjadi satu pada 37 juta tahun lagi.

"Bintang-bintang ini telah menikmati kehidupan pertamanya. Setelah bertabrakan dan bergabung menjadi satu bintang baru, ia akan menjalani kehidupan keduanya," kata Mukremin Kilic, astronom dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian kepada Sciencedaily, Rabu (6/4/2011)

Source: http://sains.kompas.com/read/2011/04/11/21495624/Dua.Bintang.Berdansa.Menuju.Kematian

Menakjubkan, Inilah Cahaya Gas Bintik Matahari

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1410392.jpg

Inilah gambar menakjubkan dari bintik Matahari yang memancarkan gas bercahaya. Percaya atau tidak, fenomena itu terjadi saat Matahari berada dalam kondisi tenang. Seperti apa?
Inilah gambar menakjubkan dari bintik Matahari yang memancarkan gas bercahaya. Percaya atau tidak, fenomena itu terjadi saat Matahari berada dalam kondisi tenang.

Gambar menakjubkan itu menampilkan sekelompok bintik Matahari yang bergerak di seluruh permukaan Matahari. Terlihat area yang bersinar di dekat horizon AR 9169, sebuah kelompok bintik Matahari yang terbentuk di siklus Matahari terakhir.

http://static.inilah.com/data/berita/foto/1410392.jpg

Yang menarik, daerah yang relatif dingin dan gelap masih memiliki suhu mencapai ribuan derajat Celcius.
Gas yang bersinar terang itu berada di sekitar bintik Matahari yang memiliki suhu lebih dari satu juta derajat Celcius.

Alasan soal suhu yang tinggi ini belum diketahui, tapi diduga berkaitan dengan medan magnet plasma saluran curya. AR 9169 melintasi Matahari, sebelumnya, pada September 2000 dan bertahan selama beberapa minggu.

Gambar itu diambil pertama kali oleh satelit Transition Region and Coronal Explorer (TRACE). Wajar, TRACE memantau meningkatnya gangguan di ruang angkasa karena Matahari mulai memasuki masa paling aktif dalam siklus 12 tahun. Siklus maksimum Matahari terakhir terjadi pada 2001, sering dikenal dengan fenomena badai Matahari.

Badai Matahari sebenarnya bukanlah hal baru. Gelombang elektromagnetik Matahari pertama kali diketahui astronom Inggris Richard Carrington pada 1859.

"Ini bisa membahayakan jaringan komunikasi telepon jarak jauh di beberapa negara," ujar pihak NASA. Bahkan pada 1989, badai Matahari menciptakan pemadaman listrik di seluruh Provinsi Quebec, Kanada.

Sumber :
teknologi.inilah.com

PBB Tetapkan 12 April Sebagai Hari Penerbangan Antariksa Internasional

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan tanggal 12 April menjadi Hari Penerbangan Antariksa Internasional. Penetapan hari tersebut dilakukan dalam sesi pertemuan khusus PBB, Kamis 7 April 2011.

Inisiatif penetapan hari internasional itu berasal dari Rusia. Penetapan ini sekaligus merupakan penghargaan bagi kosmonot Rusia, Yuri Gagarin, yang berhasil menjadi manusia pertama yang terbang ke antariksa.

"Lima puluh tahun telah lewat sejak momen kemenangan itu. Namun, keberanian Gagarin dan perjalanannya ke luar angkasa terus menjadi inspirasi eksplorasi luar angkasa bagi masyarakat dan negara di dunia," kata Kiyo Akasaka, Komunikasi dan Informasi Publik PBB.

Selain penetapan hari internasional itu, PBB juga menggelar pameran untuk memperingati kesuksesan Gagarin dalam menjalankan misi antariksa 50 tahun yang lalu. Gagarin meluncur ke angkasa pada 12 April 1961 pada pukul 09.07 dari tempat yang kini disebut kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. Misi berlangsung selama 108 menit hingga akhirnya Gagarin mendarat di Desa Smelovka Distrik Ternovsky.

Video Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Vostok 1 Pembawa Yuri Gagarin

Hari Rabu 12 April 1961 atau tepat 50 tahun yang lalu, pesawat antariksa berawak Rusia Vostok 1 meluncur ke antariksa. Pesawat tersebut membawa kosmonot Yuri Gagarin yang kemudian menjadi manusia pertama yang terbang ke antariksa.

Peluncuran Vostok dilakukan pada pukul 9.07 pagi waktu Rusia saat itu. Gagarin sendiri berada di antariksa selama 108 menit. Setelah menyelesaikan satu putaran orbit tunggal, Gagarin kembali mendarat dengan parasit.

Gagarin terbang dengan kecepatan 27.400 km/jam hingga ketinggian 327 km di atas permukaan Bumi. Gagarin keluar dari pesawat antariksa dan mulai menggunakan parasit saat kembali pada ketinggian 7000 meter dpl.

Angkasawan Uni Sovet Kapten Yuri Gagarin sebelum penerbangannya ke angkasa luar yang menjadi pertama kali dalam sejarah manusia (Baikonur, 12 April 1961)

Setelah penerbangan Vostok 1 tahun 1961, beberapa penerbangan berikutnya termasuk oleh Amerika Serikat menyusul. Salah satu puncaknya adalah pada tahun 1969 dimana manusia berhasil mendarat di Bulan.

Berikut ini adalah video peluncuran Vostok 1 tahun 1961.



Video Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Vostok 1, Inilah Video Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Vostok 1


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto