Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, August 18, 2011

Titan, Bulan Terbesar Saturnus Miliki Samudera di Bawah Tanah ?

Mungkinkah bulan terbesar milik Saturnus, Titan, memiliki samudera raksasa di bawah permukaannya? Setidaknya demikianlah pendapat para peneliti dari Royal Observatory of Belgium di Brussel.

Tim peneliti menggunakan radar dari pesawat ulang-alik Cassini milik NASA untuk 'mengintip' ke balik atmosfer tipis Titan. Mereka menemukan bahwa, setelah beberapa waktu, beberapa bagian permukaan Titan bergeser hingga 19 mil (30,57 kilometer). Menurut mereka, pergeseran ini dikarenakan permukaan Titan berada di atas cairan berupa air dan ammonia.

Ilustrasi samudera raksasa di bawah permukaan Titan

Selain Bumi, Titan memang diketahui memiliki cairan pada permukaannya. Jika dugaan 'samudera bawah tanah' itu terbukti benar, hal ini akan meningkatkan peluang bulan tersebut memiliki kehidupan.

Bukan hanya itu, berdasarkan data yang ditransmisikan oleh Cassini, sumbu rotasi Titan juga mengalami pergeseran hingga 0,3 derajat. Menurut tim peneliti, terjadinya pergeseran sumbu rotasi ini menjadi bukti bahwa Titan tidak sepenuhnya terbuat dari material keras atau solid.

Titan justru disinyalir memiliki tempurung es yang berada di atas air laut, selubung es serta pusat planet yang beku dan berbatu. Demikian seperti dilansir Daily Mail, Sabtu (7/5/2011).

Salah satu peneliti, Rose-Marie Baland, mengatakan, "Penemuan ini berbalik dari apa yang kami ketahui tentang planet dan satelit lain serta proses formasi planet."

Kendati demikian, peneliti juga mempertimbangkan kemungkinan lain jika Titan tertabrak komet atau asteroid baru-baru ini, sehingga menyebabkan sumbu rotasinya bergeser.

Namun tampaknya mereka tetap berkeras untuk membuktikan bahwa Titan memang menyembunyikan samudera raksasa di bawah permukaannya. Mereka mensinyalir lautan itu memiliki kedalaman 3 hingga 265 mil (4-426 kilometer).

"Analisa kami memperkuat kemungkinan bahwa Titan menyimpan samudera di bawah permukaannya. Tapi hal itu belum bisa dipastikan. Jadi masih banyaak pekerjaan yang harus kami lakukan," tambah Baland.

Penemuan ini akan dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics edisi mendatang.

Ukuran Alam Semesta 250 Kali Lipat Lebih Luas Dari Perkiraan Sebelumnya

Apakah alam semesta memiliki ukuran pasti atau tak terbatas? Berhubung ukuran alam semesta yang dapat dilihat semakin meluas, benda berjarak terjauh yang bisa dilihat menjadi jauh lebih tua dibanding yang diperkirakan yakni sekitar 14 miliar tahun.

Diketahui, photon pada latar belakang gelombang mikro kosmik telah menempuh waktu 45 miliar tahun untuk tiba di Bumi. Itu berarti, alam semesta yang terlihat oleh mata setidaknya memiliki ukuran seluas 90 miliar tahun cahaya.

Namun demikian, ternyata alam semesta jauh lebih luas lagi. Ini bisa diketahui berkat analisis statistik yang dibuat oleh Mihran Vardanyan dan rekan-rekannya, peneliti dari University of Oxford.

Menurut Vardanyan, seperti dikutip dari Daily Galaxy, Rabu 4 Mei 2011, kunci dari mengetahui ukuran sebenarnya dari alam semesta adalah dengan mengukur lengkungannya.

Sebelumnya, astronom memiliki beberapa metode untuk mengukur lengkungan tersebut. Salah satunya, menurut Technology Review dari Massachusetts Institute of Technology, adalah menggunakan objek yang berada di jarak jauh yang sudah diketahui ukurannya dan membandingkan dengan seberapa besar ia terlihat.

Jika objek itu tampak lebih besar dibanding seharusnya, alam semesta tertutup. Jika ukurannya tampak sama seperti seharusnya, alam semesta berbentuk datar. Namun, jika lebih kecil, berarti alam semesta terbuka (tak terhingga).

Masalahnya, saat ilmuwan mengamati berbagai data dari bermacam model, mereka mendapatkan jawaban yang berbeda-beda untuk mengetahui jawaban pasti seputar lengkungan dan ukuran alam semesta. Lalu, mana yang paling akurat di antaranya?

Terobosan yang diambil Vardanyan dan timnya disebut dengan nama Bayesian model averaging. Teknik ini lebih cerdas dibandingkan dengan menggunakan pengukuran lengkungan yang umum digunakan ilmuwan untuk menjelaskan data yang mereka miliki.

Menurut permodelan yang dibuat Vardanyan, lengkungan alam semesta sangat dekat dengan 0. Dengan kata lain, kemungkinan besar, alam semesta berukuran datar.

Sebuah alam semesta yang berbentuk datar juga bisa tak terbatas. Dan kalkulasi yang dibuat oleh Vardanyan juga konsisten dengan hal ini. Dari perhitungan, alam semesta memiliki ukuran setidaknya 250 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan Hubber volume yang berukuran 13,8 miliar tahun cahaya.

Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/218293-ukuran-alam-semesta-250-kali-lipat-lebih-luas

Maffei 2, Galaksi yang Tersembunyi di Balik Debu Bima Sakti

Maffei 2 merupakan sebuah galaksi yang memancarkan sinar infra merah. Sayangnya, galaksi ini nyaris tidak bisa dilihat dengan teleskop optik biasa. Pasalnya, awan debu tebal yang ada di galaksi Bima Sakti menghalangi pandangan kita hingga 99,5 persen untuk melihat galaksi itu.

Namun demikian, Spitzer Space Telescope milik NASA berhasil menembus awan debu Bima Sakti untuk menampilkan penampakan keindahan galaksi tersebut.

Maffei 2, galaksi yang tersembunyi
di balik awan debu galaksi Bima Sakti.
Adalah Paolo Maffei, astronom pertama yang mendapati keberadaan galaksi Maffei dan Maffei 2 saat menemukan titik misterius pada plat fotografi infra merah tahun 1968 lalu. Baru empat bulan kemudian ia mengidentifikasi objek aneh itu sebagai sebuah galaksi, yang kini menggunakan namanya.

Akan tetapi, galaksi itu ditemukan Maffei saat astronomi dengan infra merah masih sangat muda. Astronom membutuhkan banyak inovasi teknologi yang baru ditemukan selama beberapa dekade kemudian untuk memungkinkan mereka mempelajari objek yang tidak jelas seperti ini secara mendetail.

Sebagai informasi, sebagian besar galaksi lain yang memiliki ukuran seperti Maffei 2 sendiri sudah berhasil dikenali selama lebih dari satu abad terakhir. Tetapi berhubung galaksi yang satu ini tersembunyi rapat-rapat di balik debu yang ada di galaksi kita sendiri, ia tidak masuk ke dalam katalog benda langit terkenal yang dikompilasikan oleh Charles Messier pada abad 18 lalu.

Adapun foto yang berhasil diambil oleh Spitzer juga berhasil menunjukkan bahwa Maffei 2 memiliki struktur yang tidak lazim. Contohnya adalah adanya garis tebal di bagian tengah dan lengan spiral asimetris yang menjelaskan mengapa galaksi itu memiliki “ledakan bintang” di bagian intinya.

Seperti diketahui, ledakan dramatis dari pembentukan bintang ini terjadi ketika sejumlah besar debu dan gas didorong ke tengah galaksi. Umumnya oleh interaksi subyek gravitasi yang membentuk struk spiral memalang.

Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/218098-teleskop-spitzer-ungkap-galaksi-tersembunyi

Video: Perbandingan Danau Ontario di Bumi dan Danau Ontario di Titan

Meski memiliki nama dan ukuran yang kurang lebih sama, danau Ontario di kawasan benua Amerika Utara, planet Bumi memiliki perbedaan dengan danau Ontario Lacus di Titan, bulan milik planet Jupiter. Jika Ontario menampung air, Ontario Lacus yang ukurannya sebesar 15 ribu kilometer persegi - sedikit lebih kecil dibanding danau Ontario - menampung methana, ethana, dan propana.

Danau Ontario juga mengundang banyak wisatawan yang ingin berjemur menikmati sinar matahari yang hangat, sedangkan danau Ontario Lacus, berhubung jaraknya sekitar 10 kali lebih jauh dari Matahari, memiliki suhu yang sangat dingin, yakni sekitar minus 143 derajat Celcius.

Yang menarik, baik Ontario Lacus dan Ontario memiliki kesamaan meski kedua danau terpisah dengan jarak sekitar 1,2 miliar kilometer. Persamaan itu adalah ketinggian permukaan cairan di kedua danau berubah sejalan dengan pergantian musim.

Dari pantauan satelit Cassini, dalam kurun waktu antara Juni 2005 hingga Juli 2009, garis pantai Ontario Lacus telah surut hingga 9,6 kilometer. Diperkirakan, kedalaman danau ini juga telah berkurang hingga 1 meter per tahun. Berikut ini video danau ontario di Titan



Meteorit Berusia 4,5 Miliar Tahun Ungkap Mineral Pembentuk Tata Surya

Meteorit berusia 4,5 miliar tahun yang ditemukan di barat laut Afrika berisi jenis mineral baru pembentuk tata surya yang belum pernah ditemukan sebelumnya.

Krotite adalah jenis mineral yang belum pernah ditemukan sebelumnya, menurut Anthony Kampf, kurator dari Ilmu Mineral dari Natural History Museum di Los Angeles County. Demikian seperti yang dikutip dari Pravda, Rabu (11/5/2011).

"Mineral ini belum diketahui sebelumnya sampai akhirnya kita temukan. Hal ini cukup dramatis," ujar Kampf

Meteorit yang membawa mineral Krotite adalah NWA 1934 CV3 carbonaceous chondrite. Meteorit ini adalah bekas dari elemen awal yang membentuk planet-planet.

Mineral ini terbentuk atas kalsium, alumunium dan oksigen. Untuk membentuk mineral tersebut dibutuhkan suhu 1500 derajat celsius. Hal inilah yang memunculkan dugaan kalau mineral ini terbentuk pada awal lahirnya tata surya, ketika kabut nebula dan planet mulai terbentuk.

NASA Buat Tiruan Permukaan Asteroid di Dasar Laut

Sebelum manusia mengeksplorasi asteroid di luar angkasa, sekelompok astronot dan ilmuwan akan menguji konsep misi di asteroid dengan uji coba di batuan di dasar laut.

Seperti dikutip dari space.com (10/05/2011), Minggu ini, insinyur sedang meletakkan dasar bagi ekspedisi NASA's NEEMO 15 expedition yang dijadwalkan akan dimulai pada 17 Oktober. Untuk mempersiapkan misi di bawah laut, kru menyelam sedang mengatur alat dan lingkungan berbatu diperlukan untuk mensimulasikan suatu keadaan lingkungan di asteroid.

NASA's NEEMO 15 expedition akan mensimulasikan berbagai hal untuk misi ke asteroid. Pada gambar di atas adalah konfigurasi batuan yang ada di laboratorium bawah laut Aquarius

Ekspedisi NEEMO berlangsung di National Oceanic and Atmospheric Administration's Aquarius Underwater Laboratorium, yang terletak lebih dari 62 kaki (19 meter) di bawah permukaan laut, lepas pantai Key Largo di Florida Keys.

Tahun ini NEEMO akan melakukan 15 ekspedisi yang akan mensimulasikan perjalanan ke asteroid, dan apa yang disebut "aquanauts" akan menyelidiki bagaimana cara terbaik untuk mendarat ke permukaan batu dan cara bergerak, kata juru bicara NASA Brandi Dean.

Untuk mempersiapkan misi 10 hari, berbagai teknik tes akan dilaksanakan dari 9 Mei - 13 Mei di laboratorium Aquarius. Tim dukungan NEEMO akan melakukan penyelaman permukaan untuk lay out lokasi tes, termasuk mengkonfigurasi dinding batu, seperti yang dikatakan pejabat NASA.

"Dinding batu akan digunakan untuk mensimulasikan permukaan asteroid," kata Dean SPACE.com. "Untuk tes rekayasa, itu akan menjadi 16 dengan 12 kaki ini terbuat dari panel fiberglass Mereka akan mencoba metode penahan yang berbeda di atasnya -.. Pengeboran ke dalamnya atau menggunakan pelat logam untuk mensimulasikan penahan magnetik."

Tim juga akan memeriksa sistem komunikasi dan melakukan tes awal untuk NEEMO 15. Sementara para ilmuwan dan insinyur akan bekerja keras di dasar laut, mereka tidak akan tinggal di dalam Aquarius.

Tidak seperti mendarat di bulan atau Mars, asteroid akan memiliki sedikit atau bahkan tidak ada gravitasi yang berguna untuk mengerahkan pada astronot atau kendaraan mereka. NEEMO 15 akan mengevaluasi metode anchoring yang berbeda, dan cara yang berbeda untuk terhubung jangkar beberapa untuk membentuk jalur.

"Bahkan para ahli tidak tahu seperti apa jika berada di permukaan asteroid," kata Manajer Proyek NEEMO Bill Todd dalam sebuah pernyataan. "Kita akan menguji bagaimana kita melakukannya.." tambahnya

Tujuan utama NEEMO 15's prime mission adalah untuk menguji konsep operasional yang dibutuhkan untuk menjelajahi asteroid di dekat Bumi.Aquanauts menguji konsep-konsep ini dan mereka akan memberikan informasi dan masukan yang berharga untuk insinyur NASA.

"Tidak seperti Mars atau bulan, asteroid memiliki gravitasi sangat sedikit," kata Dean. . "Spacewalks Melakukan pada asteroid akan mirip dengan spacewalks tampil di stasiun ruang angkasa Melakukan tugas di bawah air adalah salah satu cara terbaik untuk mensimulasikan apa akan seperti untuk melakukan mereka dalam ruang - itulah sebabnya astronot berlatih untuk spacewalks bawah air di Buoyancy Netral Laboratorium. "

Kendaraan amfibi bawah laut yang berfungsi sebagai konsep Space Kendaraan Eksplorasi (SEVs) juga akan digunakan, dan aquanauts akan melakukan ekstra-kendaraan Kegiatan (EVA) untuk menilai efisiensi operasi yang berbeda.

NASA menggunakan laboratorium Aquarius dan dasar laut untuk mensimulasikan aspek lingkungan gravitasi rendah dan untuk membantu para peneliti memahami faktor-faktor yang relevan untuk misi yang sebenarnya.

6 Fakta Unik Pesawat Luar Angkasa Endeavour

NASA berencana meluncurkan pesawat luar angkasa Endeavour pada 16 Mei 2011. Peluncuran yang sempat tertunda itu menjadi misi terakhir bagi Endeavour.

Dalam misi terakhirnya, Endeavour akan membawa Alpha Magnetic Spectrometer 02 (AMS 02), perangkat yang berfungsi melakukan deteksi antimateri dan materi gelap serta mengukur radiasi sinar kosmos.

Pesawat luar angkasa Endeavour

Sejarah pembuatan Endeavour, misi yang dilakukannya, dan pencapaian krunya menjadi fakta menarik yang bisa disimak. Berikut ini, enam fakta tentang pesawat luar angkasa Endeavour.

1. Endeavour pesawat luar angkasa termuda

Endeavour merupakan pesawat luar angkasa termuda yang dimiliki NASA. Pesawat luar angkasa ini dibuat untuk menggantikan Challenger yang mengalami kecelakaan pada tahun 1986 dan menewaskan 7 astronot.

Endeavour mulai dikembangkan pada 15 Februari 1982 dan meluncur kali pertama ke luar angkasa pada 7 Mei 1992. Misi yang akan dimulai pada 16 Mei nanti akan menjadi misi ke-25 sekaligus misi terakhir.

2. Endeavour dinamai oleh pelajar

Endeavour adalah satu-satunya pesawat luar angkasa yang dinamai oleh pelajar. Pada tahun 1988, NASA menggelar kompetisi penamaan bagi para pelajar SD dan SMP di Amerika. Saat itu, anak-anak diberi pengarahan bahwa nama pesawat harus berdasarkan misi penelitian kelautan.

Tahun 1989, Presiden George Bush mengumumkan pemenangnya. Nama Endeavour akhirnya terpilih, berasal dari nama kapal HMS Endeavour yang dipakai dalam ekspedisi James Cook pada abad ke-18 ke Pasifik Selatan.

3. Endeavour dikembangkan dengan biaya "murah"

Endeavour dikembangkan dengan biaya yang murah, dengan memanfaatkan sisa dari pengembangan pesawat luar angkasa Discovery dan Atlantis. Strategi ini membuat ongkos pengembangan Endeavour bisa diturunkan hingga 1,7 miliar dollar AS.

4. Endeavour membantu menyelamatkan Teleskop Hubble

Sesaat setelah Teleskop Hubble diluncurkan, ilmuwan menyadari bahwa gambar yang dikirim teleskop luar angkasa itu sedikit kabur. Tahun 1993, Endeavour dikirim untuk menyelesaikan masalah itu dalam serangkaian spacewalk yang kompleks, astronot optik, dan ke bagian lain Hubble. Segera, gambar yang dihasilkan Hubble menjadi jernih dan tajam. Tanpa misi itu, Hubble takkan ada gunanya.

5. Endeavour turut mengantar komponen penting ISS

Dalam misi STS-88 tahun 1998, Endeavour turut mengantar komponen penting ISS. Komponen itu adalah Unity Node, bagian yang menghubungkan modul kerja dan modul tinggal di ISS.

Modul itu digabungkan dengan modul Zarya milik Rusia. Dengan penggabungan itu, stasiun luar angkasa menjadi benar-benar internasional.

Pada misi 16 Mei 2011 nanti, Endeavour mengantar Alpha Magnetic Spectrometer 02 (AMS 02) yang akan membantu pencarian antimateri dan materi gelap.

6. Endeavour adalah agen perubahan

Misi kedua Endeavor pada tahun 1992 membawa perubahan pada misi antariksa. Untuk kali pertama dalam sejarah, astronot Afro Amerika perempuan terbang ke antariksa.

Misi ini juga membawa astronot Jepang bernama Mamoru Mohri. Untuk kali pertama pula, suami-istri astronot bernama Mark Lee dan Jan Davis terbang ke antariksa bersamaan.

Meski menjadi pesawat luar angkasa termuda, Endeavour pensiun lebih dulu dibandingkan Atlantis yang lebih tua. Begitu pensiun, Endeavour akan dimuseumkan di California Science Center di Los Angeles.

Observatorium Herschel Berhasil Menemukan Angin Perusak Galaksi

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/11/110729_hembusan-angin-penyebab-rusaknya-galaksi_300_225.jpg

Observatorium infra merah luar angkasa Herschel milik European Space Agency (ESA) telah mendeteksi pergerakan angin yang terdiri dari molekul gas yang mengalir pergi dari galaksi.
Observatorium infra merah luar angkasa Herschel milik European Space Agency (ESA) telah mendeteksi pergerakan angin yang terdiri dari molekul gas yang mengalir pergi dari galaksi.

Angin yang sudah dipantau selama bertahun-tahun ini diduga memiliki kekuatan yang cukup untuk memusnahkan galaksi yang terdiri dari gas dan menghentikan pembentukan bintang sejak dini.

http://media.vivanews.com/thumbs2/2011/05/11/110729_hembusan-angin-penyebab-rusaknya-galaksi_300_225.jpg

Angin yang dideteksi Herschel tersebut sangat luar biasa. Sebagian bertiup sangat kencang, dengan kecepatan lebih dari 1.000 kilometer per detik. Angin ini 10 ribu kali lebih cepat dibandingkan dengan badai yang berhembus di Bumi.

�Ini kali pertama aliran gas molekular seperti itu bisa diamati dengan jelas dalam sebuah galaksi,� kata Echard Sturm, peneliti dari Max-Planck Institut, yang mengetuai penelitian, seperti dikutip dari Daily Galaxy.

Temuan ini, kata Sturm, merupakan hal yang penting karena bintang terbentuk dari gas molekular. Sementara aliran angin ini mencuri bahan-bahan milik galaksi yang dibutuhkan untuk membuat bintang baru. �Jika hembusannya cukup kuat, mereka bahkan bisa menghentikan total pembentukan bintang,� ucapnya.

�Dengan Herschel, kini kita bisa mempelajari apa pengaruh hembusan angin ini terhadap evolusi galaksi,� sebut Sturm.

Dari penelitian, disimpulkan bahwa hingga 1.200 kali lipat massa Matahari kita hilang setiap tahunnya akibat hembusan angin dahsyat tersebut.

Jumlah itu sama dengan terkurasnya persediaan gas milik galaksi untuk membentuk bintang antara satu sampai 100 juta tahun ke depan. Padahal, gangguan terhadap pembentukan bintang memiliki efek buruk pada galaksi tersebut.

Angin ini sendiri bisa jadi disebabkan oleh pengeluaran partikel dan cahaya yang sangat intens dari sebuah bintang baru atau bisa juga oleh gelombang kejut yang berasal dari ledakan bintang tua.

Alternatif lain, angin bisa dipicu oleh radiasi yang diakibatkan oleh zat-zat yang berputar kencang di sekitar lubang hitam, di tengah-tengah galaksi.

Sumber :
teknologi.vivanews.com


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto