Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Monday, August 15, 2011

Karakteristik dan Rahasia Terbesar Planet Venus

Meski planet kedua di tata surya ini memiliki nama serupa dewi cinta Roma namun planet ini tak penuh cinta. Untuk permulaan, permukaan planet ini mencapai 900 derajat Fahrenheit.

Karenanya, planet kedua ini dinobatkan sebagai planet terpanas di tata surya. Lebih buruk lagi, selimut tebal karbon dioksida menekan 92 kali tekanan atmosfer Bumi di lanskap kering. Awan kusam yang menghalangi pandangan pada permukaan planet itu merupakan asam sulfur.




Planet Venus

Seperti dibayangkan, mempelajari Venus terbukti menjadi pekerjaan sulit. Sedikit demi sedikit, ilmuwan mempelajari lebih banyak mengenai tetangga Bumi ini. Berikut beberapa misteris terbesar mengenai obyek paling terang di langit setelah matahari dan bulan.

Iklim serupa Bumi

Venus kadang disebut sebagai ‘kembaran jahat’ Bumi. Dalam ukuran, komposisi dan lokasi orbit, neraka Venus sebenarnya planet termirip Bumi. Di awal sejarah Venus, para ilmuwan menduga dunia itu sangat mirip Bumi, dengan lautan dan iklim lebih dingin.

Namun, lebih dari beberapa miliar tahun, efek rumah kaca yang ada sangat berpengaruh. Venus sekitar sepertiga lebih dekat matahari dibanding Bumi. Karenanya, Venus mendapat sinar matahari dua kali lebih banyak. Panas ekstra ini menyebabkan penguapan hebat di awal permukaan air.

Pada akhirnya, uap air terperangkap panas yang lebih panas. Pemanasan lebih lanjut planet ini memicu penguapan yang lebih besar hingga akhirnya lautan pun mengering dan menghilang. “Mekanisme ini masuk akal dari Venus awal yang seperti Bumi menjadi Venus saat ini,” kata kurator Astrobiologi David Grinspoon di Denver Museum of Nature & Science.

Ilmuwan interdisipliner pada misi Venus Express, pesawat ruang angkasa yang mengorbit Venus sejak 2006, ini mencari tahu kapan persisnya dan bagaimana Venus menjadi ‘tungku’ untuk membantu pemodelan perubahan iklim Bumi dan menghindarkan Bumi dari nasib serupa Venus.

Atmosfer berotasi super

Venus memutari porosnya jauh lebih lambat dari Bumi. Alhasil, setahun di Venus serupa 243 hari di Bumi. Berdasar hal ini, diketahui angin di puncak awan Venus bisa mencapai 360 km/jam atau 60 kali kecepatan memutar planet.

Secara proporsional, jika angin serupa muncul di Bumi, angin awan khatulistiwa mencapai kecepatan menakjubkan, 9.650 km/ jam. Pendorong cepatnya rotasi Venus adalah energi sinar matahari, papar Grinspoon. Namun, cara kerja penuh fenomena ini tetap menjadi misteri.

Berputar terbalik

Saat dilihat dari kutub utara matahari, semua planet di tata surya mengorbit matahari dengan arah berlawanan dan semuanya hampir berputar searah sumbunya. Namun tidak untuk Venus. Planet kedua ini memiliki rotasi retrograde seperti Uranus.

Artinya, matahari terbit dari barat dan terbenam di timur di planet itu. Perputaran searah jarum jam ini mungkin hasil tabrakan kosmik awal dalam sejarah Venus.

Petir misterius

Petir dari awan Venus hingga kini masih menjadi pertanyaan terbuka. Meski pesawat ruang angkasa Venus Express telah ‘mendengar’ elektromagnetik statis yang secara karakteristik menghasilkan petir di Bumi, kamera belum pernah ‘menangkap’ petir ini, kata Grinspoon.

Cara terbentuknya petir ini juga masih misterius. Di Bumi, peran kunci dimainkan kristal es awan. Di Venus, pasokan bahan ini sangat sedikit dijumpai di atmosfernya yang sangat kering.

Kehidupan Alien di Venus?

Grinspoon mengakui adanya argumen masuk akal mengenai kehidupan Venus, bukan di permukaan planet yang super panas itu namun di awannya. Sekitar 50 km di atas awan seharusnya ada tempat yang bisa dihuni yang memiliki tekanan dan suhu seperti Bumi.

Untuk mendapat energi, makhluk mengambang menyerupai bakteri bisa menggunakan sinar matahari atau bahan kimia di awan. Tentunya, makhluk ini akan mentolerir asam sulfat. Di sisi lain, extremophiles di Bumi menunjukkan, kehidupan bisa berkembang di lingkungan paling keras sekalipun. “Sangat perlu menjelajah awan karena beragam alasan. Salah satunya kemungkinan keberadaan kehidupan eksotis ini,” tutup Grinspoon. Karakteristik dan Rahasia Terbesar Planet Venus, Inilah Rahasia Terbesar Venus, Planet Venus

Jenis-jenis Planet Alien (Exoplanet) Unik yang Pernah Ditemukan

Planet alien memiliki banyak bentuk dan ukuran. Umumnya, planet-planet yang dikenal sebagai exoplanet oleh ilmuwan ini mengorbit bintang di luar tata surya.

Tak hanya itu, planet-planet ini memiliki banyak kejutan. Berikut jenis-jenis dunia eksotis yang telah ditemukan ilmuwan sejauh ini.




Ilustrasi

Planet Pulsar

Penemuan planet pertama di luar tata surya terjadi pada 1994 ketika astronom radio menemukan dunia di sekitar PSR B1257+12, sekitar 980 tahun cahaya dari rasi bintang Virgo. Pulsar tertua yang pernah ditemukan diberi nama Methuselah yang menjadi planet populer yang terletak di 5.600 tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Scorpio.

Yupiter Panas

Planet ini merupakan gas raksasa yang berada lebih dekat ke bintangnya dibanding Merkurius dengan matahari. Penemuan pertama planet di luar tata surya ini adalah 51 Pegasi B, exoplanet sejauh 50 tahun cahaya dari Bumi. Hingga kini, telah ditemukan 429 exoplanet.

Exo-Bumi

Meski sebagian besar exoplanet merupakan raksasa gas atau es, jumlah exoplanet terestrial bisa melebihi jumlah raksasa ini. Misi akan datang bisa segera menemukan dunia berbatu seukuran Bumi dengan kondisi atmosfer sama.

Super-Bumi

Planet Super-Bumi merupakan planet bermassa 10 kali lebih besar dari Bumi. Super-Bumi pertama yang ditemukan adalah, dua planet di sekitar PSR B1257 +12. Secara geologi, Super-Bumi lebih aktif dari Bumi. Astronom Harvard-Smithsonian for Astrophysics menyatakan, planet ini memiliki lempeng tektonik alami yang lebih kuat karena memiliki lempeng tipis yang tertekan.

Planet Eccentric

Planet-planet di tata surya umumnya memiliki orbit melingkar. Sejauh ini seperti ditulus Science, exoplanet memiliki orbit yang jauh lebih eksentrik, bergerak mendekat dan menjauh dari bintang-bintang mereka. Jika lingkaran sempurna memiliki nilai eksentrisitas nol, setengah exoplanet memiliki eksentrisitas 0,25 atau lebih besar. Orbit eksentrik bisa menyebabkan exoplanet mengalami gelombang panas ekstrim.

Neptunus Super

Hanya satu ‘super Neptunus’ ditemukan sejauh ini, yakni pada 2009. Astronom menemukan planet sedikit lebih besar dari Neptunus mengorbit bintang di 120 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini mendapat nama ‘super Neptunus’ karena memiliki karakteristik fisik serupa Neptunus tata surya. Neptunus berdiameter 3,8 kali Bumi dan 17 kali massa Bumi, Neptunus Super (HAT-P-11b) 4,7 kali ukuran Bumi dan memiliki 25 kali massa Bumi.

Neptunus Panas

Neptunus Panas diperkirakan 10-20 kali massa Bumi ini sangat dekat bintangnya dibanding Merkurius dengan matahari. Neptunus panas yang pertama ditemukan adalah Gliese 436b, sekitar 33,4 tahun cahaya di rasi bintang Leo. Planet ini memiliki permukaan ‘es panas,’ air yang tetap solid meski keadaaan panas akibat dikompresi gravitasi planet.

Dunia Air

Terdapat dua jenis dunia yang mungkin sepenuhnya tertutup air. “Bayangkan Neptunus panas yang hampir seluruhnya terdiri dari air dan berada cukup dekat bintangnya hingga air yang ada tak bisa beku. Alhasil memiliki ribuan kilometer samudra dalam dan atmosfer seperti gas raksasa dengan banyak hidrogen dan uap air,” ujar astronom dan direktur eksekutif Exoplanet NASA Science Institute Charles Beichman.

Planet Chthonian

Terkadang, Yupiter panas atau Neptunus panas mengorbit terlalu dekat bintangnya, dan panas bintang dan gravitasi bisa merusak air atau atmosfer planet itu dan hanya menyisakan inti berbatu. Para ilmuwan menjuluki inti ini sisa-sisa uap ‘planet chthonian’. Kedekatan ini bisa membuat bintang-bintang tertutup lahar.

Planet mengambang bebas

Terdapat petunjuk sejumlah benda memiliki massa gas raksasa mungkin mengambang bebas daripada mengorbit bintang. Benda-benda ini melarikan diri dari matahari atau memang tak pernah memiliki bintang sejak awal dan terlahir di daerah pembentuk bintang tanpa massa yang diperlukan untuk menyala.

Planet pengembara

Planet ini merupakan obyek sebesar planet yang dikeluarkan dari sistemnya dan tak lagi terikat gravitasi bintang apapun. Alhasil, planet ini mengorbit galaksi secara langsung. Untuk menjadi planet pengembara, obyek bermassa planet harus dikeluarkan dari sistem surya agar tak berbintang.

Hal ini bisa dengan menyaingi kekuatan gravitasi matahari dan planet-planet yang lebih besar. Planet yatim ini butuh aktivitas panas Bumi untuk bertahan hidup tanpa energi dari bintang. Planet Alien (Exoplanet) Unik yang Pernah Ditemukan, Panduan Lapangan Planet Alien

Wah, Ilmuwan Temukan Bulan Baru Milik Pluto

Pluto yang jauh dan kecil ternyata telah lama menyembunyikan sesuatu dari Bumi. Planet jauh itu ternyata menyembunyikan bulan baru.

Pada Rabu (20/7), NASA mengumumkan, Hubble Space Telescope menemukan bulan keempat yang mengitari planet yang diturunkan ‘pangkatnya’ dari planet menjadi planet kerdil.

Astronom telah lama meneliti Pluto untuk mengetahui apakah planet ini memiliki cincin. Alih-alih menemukan apa yang astronom cari seperti dilaporkan Huffingtonpost, para ahli ini malah menemukan obyek lain yang memutari planet kerdil tersebut.

Bulan tersebut merupakan bulan mini yang hanya memiliki lebar 12-34 kilometer. Bulan terbesar Pluto, Charon (SHARE-on), memiliki ukuran 80 kali lebih besar. Kedua bulan lainnya adalah, Nix dan Hydra.

Namun astronom belum menamai bulan ini. Untuk saat ini, bulan ini disebut P4. Wah, Ilmuwan Temukan Bulan Baru di Tata Surya

Ditemukan, Awan Air Terbesar di Jagad Raya

Para ilmuwan baru-baru ini berhasil menemukan massa air raksasa terbesar dan tertua di jagad raya.

Massa air berbentuk awan itu, berusia 12 miliar tahun dan diperkirakan mengandung massa air yang besarnya 140 triliun kali lipat dari seluruh massa air yang ada di bumi.

Awan uap air itu dikelilingi oleh sebuah lubang hitam supermasif yang dikenal dengan quasar, berada di lokasi yang berjarak sekitar 12 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Seperti dikutip stasiun berita MSNBC, para ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini membuktikan bahwa air telah ada sejak awal keberadaan jagad raya

"Karena cahaya yang kita lihat meninggalkan kuasar itu lebih dari 12 tahun cahaya, kita melihat kehadiran air hanya sekitar 1,6 milar setelah awal dari jagad raya," ujar Alberto Bolatto, salah seorang peneliti dari University of Maryland lewat sebuah pernyataan.

"Penemuan ini menandai keberadaan air semiliar tahun lebih dekat dengan peristiwa dentuman besar," kata Bolatto.

Quasar adalah obyek bercahaya dan paling energetik di alam raya. Kuasar ditenagai oleh lubang hitam besar yang menghisap gas-gas dan debu di sekitarnya lalu memuntahkan energi dalam jumlah ebsar.

Para tim astronom berhasil mendeteksi dan mengkonfirmasi keberadaan awan air itu di sekeliling quasar, melalui dua teleskop berbeda, satu di Hawaii dan satu lagi di California.

Peneliti memperkirakan, bahwa uap air itu terbentuk di awal kemunculan alam raya. Jadi, penemuan awan tua ini tida terlalu mengagetkan mereka. "Ini adalah bukti selanjutnya di mana air meresap ke seluruh alam semesta, bahkan di saat-saat yang sangat awal," ujar pemimpin penulis riset, Matt Bradford, dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.



Berwujud Es

Quasar APM 08279+5255 mengandung uap air yang besarnya 4.000 kali lebih besar daripada galaksi Bima Sakti, kata para peneliti. Hal ini mungkin dikarenakan banyak air di galaksi Bima Sakti yang berwujud es, bukan uap.

Uap air di quasar didistribusikan ke sekitar lubang hitam masif di wilayah yang panjangnya mencakup ratusan tahun cahaya. Awan tersebut memiliki suhu minus 63 derajat Fahrenheit (-17,2 derajat celsius), namun, atmosfer bumi memiliki kepadatan yang 300 triliun kali lebih padat daripada awan tersebut.

Setidaknya, awan itu lima kali lebih panas, dan 10 sampai 100 kali lebih padat daripada apa yang biasa dijumpai di galaksi-galaksi, termasuk Bima Sakti, kata para peneliti. Awan air itu juga mengungkap info penting lain tentang quasar. Pengukuran uap air dan molekul-molekul lain seperti karbon monoksida, mengungkap kemungkinan bahwa terdapat jumlah gas yang cukup bagi lubang hitam untuk berkembang hingga sekitar enam kali dari ukuran sebelumnya. Temuan ini akan segera dipublikasikan pada Astrophysical Journal Letters.

Ternyata Alien Itu Ada, Tapi Tidak Pernah Mampir ke Bumi

Ternyata Alien Itu Ada, Tapi Tidak Pernah Mampir ke Bumi - Story Musgrave, seorang astronot asal Amerika Serikat, yakin manusia tidak sendiri di alam semesta ini. "Tapi Alien tidak pernah datang ke Bumi," katanya dalam Hufftingtonpost, Rabu, 20 Juli 2011.

Musgrave, pemegang 25 juta mil perjalanan angkasa belum lama ini, menjadi pembicara kunci dalam acara MUFON simposium atau sebuah seminar terbesar di dunia yang membahas seputar dunia Alien dan UFO.

Menurut Musgrave, bukti-bukti yang ditunjukkan ilmuwan selama ini untuk membuktikan bahwa keberadaan Alien masih dangkal. Bahkan, ia percaya ada konspirasi terkait ditemukannya bukti-bukti tentang UFO. "Bagi saya, semua itu bukan bukti," katanya.

Ilmuwan terkemuka Stephen Hawking pun percaya terhadap kehidupan lain selain di dunia ini. Bahkan ia pernah mewanti-wanti agar penduduk Bumi tetap tenang sekaligus berharap Alien tidak memperhatikan manusia Bumi.

Dalam sebuah film dokumenter baru untuk Discovery Channel, fisikawan teoretis ini memperingatkan untuk tidak melakukan kontak dengan makhluk angkasa luar. �Manusia harus menghindari kontak dengan mereka sebagai konsekuensinya bisa menghancurkan,� ungkap Hawking.

Akhir Juni 2011, ilmuwan Rusia membuat pernyataan mengejutkan bahwa umat manusia tak lama lagi akan bertemu dengan peradaban Alien. "Kita akan mengetahui 20 tahun mendatang," kata Direktur Akademi Sains Rusia Andrei Finkelstein.

Dalam sebuah forum internasional bertajuk "Mencari Kehidupan Luar Angkasa", Andrei menjelaskan kini banyak ditemukan galaksi serupa Bumi yang berevolusi mengelilingi matahari. "Ada 10 persen galaksi serupa Bumi," katanya.

Indikasi ini bisa dijadikan sebagai bukti ada kehidupan serupa bumi. Misalnya, ada alien serupa manusia yang memiliki dua tangan dan dua kaki. �Mungkin warna kulitnya beda, tapi kita pun juga berbeda-beda,� ujarnya.

NASA: Kawah Gale Merupakan Sumber Pengetahuan

NASA mengungkapkan menjelajahi gunung di planet Mars ibarat seseorang yang membaca sebuah novel besar. Disana terungkap bahwa ada sebuah kehidupan yang terjadi di planet merah tersebut.

Setidaknya untuk pembuatan sebuah kendaraan berbentuk lab yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan tentang planet Mars, NASA perlu mengeluarkan dana sebesar USD2,5 miliar. Penjelajahan 'Mars Science Laboratory' (MSL) telah diresmikan setelah misi pesawat Atlantis tiba di Bumi. Demikian seperti dikutip Straits Times, Sabtu (23/7/2011).



Kawah Gale yang berada di Mars
Informasi yang dibawa dari Mars ke Bumi, nantinya merupakan hal yang penting bagi NASA, serta berguna untuk membuat pesawat ruang angkasa baru yang mampu membawa manusia di tahun 2030. Sementara, perusahaan swasta akan membuat kapsul yang cocok untuk orbit Bumi yang rendah.

Lebih dari 150 ilmuwan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengamati ke lokasi pendaratan untuk menjawab rasa keingintahuan mereka, Amerika Serikat (AS) merupakan penjelajah ruang angkasa terbesar. Mereka berencana memulai penjelajahan di akhir tahun ini dan mendarat di Mars pada bulan Agustus 2012.

Dari set awal 30 spot potensial, mereka akhirnya memutuskan untuk mendarat di kawah Gale, Di sana terdapat sebuah gunung dengan tinggi 5 km, lebih baik dibandingkan Eberswalde yang merupakan delta sungai yang kering.

"Pada akhirnya kami memilih satu yang terbaik. Ini bisa menjadi gunung tertinggi di tata surya yang benar-benar bisa kita naiki melalui penjelajahan" kata John Grotzinger, Ilmuwan proyek MSL di Propulsion Laboratory NASA Jet.

Crux / Gubung Penceng (Rasi Layang-layang) Penanda Arah Selatan

Salah satu rasi bintang yang memiliki arti penting bagi bangsa-bangsa di belahan Bumi selatan adalah Crux yang di Indonesia dikenal dengan sebutan rasi Layang-layang. Jauh sebelum nama Layang-layang dikenal, sejumlah etnis Nusantara mengenal rasi ini sebagai Lintang Gubug Péncéng dan Ikan Pari.

Rasi ini memiliki makna penting karena menjadi penanda arah selatan. Lima bintang terang yang dimilikinya dan bentuknya yang sederhana membuat rasi ini mudah diamati dan diidentifikasi.

Selepas Matahari terbenam selama Agustus ini, rasi Layang-layang terlihat cukup rendah di langit selatan, yakni 10-30 derajat di atas horizon. Rasi ini terlihat di langit malam sejak April-Agustus, tetapi waktu terbaik mengamatinya antara Mei dan Juni.

Peneliti Planetarium Jakarta yang juga Pembina Himpunan Astronom Amatir Jakarta, Widya Sawitar, Kamis (11/8/2011), di Jakarta, mengatakan, meski kemunculan rasi ini menjadi penanda datangnya musim kemarau, fungsi penunjuk arah merupakan yang utama.

Saat rasi ini menghilang dari langit malam pada September, muncul rasi Orion atau Lintang Waluku. Rasi Orion memiliki arti paling penting bagi masyarakat Jawa karena menjadi penanda dimulainya masa bercocok tanam.

Nama Gubug Péncéng berasal dari kisah sejumlah pemuda yang membangun rumah. Di depan rumah yang dibangun, setiap hari lewat seorang perempuan cantik yang akan mengantar makanan ke sawah. Kecantikan perempuan itu mengganggu konsentrasi para pemuda. Alhasil, rumah yang dibangun bentuknya miring alias péncéng (Jawa). Gambaran itu diabadikan menjadi nama rasi Gubug Péncéng.

Perempuan cantik diabadikan sebagai Lintang Wulanjar Ngirim, yang dalam astronomi modern dikenal sebagai bintang Alpha Centauri dan Beta Centauri. Kedua bintang ini merupakan bagian dari rasi Centaurus yang dalam mitologi Yunani dilambangkan dengan kuda berkepala manusia. Sang perempuan diabadikan sebagai Alpha Centauri yang merupakan bintang terdekat dari Bumi setelah Matahari. Adapun selendangnya yang tertiup angin diabadikan sebagai Beta Centauri.

Menurut Widya, sejak kapan masyarakat Jawa mengenal Lintang Gubug Péncéng tidak dapat dipastikan. Namun, semasa pemerintahan Panembahan Senapati dari Kerajaan Mataram yang bertakhta antara 1575 dan 1601, nama rasi ini sudah disebut-sebut dalam sejumlah tembang. "Jika pada masa itu sudah disebut, pengetahuan tentang Lintang Gubug Péncéng dipastikan sudah ada jauh sebelum masa itu," katanya.

Masyarakat Jawa pesisir mengenal Lintang Gubug Péncéng dan Lintang Wulanjar Ngirim sebagai satu kesatuan dan menyebutnya sebagai rasi Ikan Pari. Adapun masyarakat Melayu di Sumatera dan Semenanjung Malaya mengenalnya sebagai Buruj Pari.

Nama Layang-layang untuk Crux baru muncul dalam era Nusantara modern. Tidak ada literatur kuno yang menyebut Crux sebagai Layang-layang.

Salib Selatan

Jika etnis Nusantara mengenal Crux dalam pemahaman masyarakat agraris dan maritim, bangsa Barat mengenal rasi ini dalam pemahaman keagamaan. Mereka menamai Crux sebagai Southern Cross (Salib Selatan).

Mahasiswa program doktoral Jurusan Fisika Universitas Leiden dan peneliti Institut Nasional untuk Fisika Sub-Atomik (Nikhef), Amsterdam, Belanda, Tri L Astraatmadja, mengatakan, bangsa Barat mengenal Crux pada abad XVI saat melakukan perjalanan mencari sumber rempah-rempah. Bentuk Bumi yang bulat membuat bangsa-bangsa Eropa tidak bisa melihat Crux yang posisinya di belahan langit selatan.

"Sistem penamaan bintang atau rasi bintang berkaitan dengan budaya masing-masing masyarakat," katanya.

Negara-negara jajahan Barat di belahan Bumi selatan memasukkan gambar rasi Crux dalam bendera negara mereka untuk menunjukkan keunikan tempat mereka, seperti Australia, Selandia Baru, dan Papua Niugini. Adapun bintang rasi Crux pada bendera Brasil yang merupakan bekas jajahan Portugis melambangkan jumlah negara bagian.

Crux merupakan rasi terkecil di antara 88 rasi bintang di seluruh langit yang ditetapkan batas-batasnya oleh Persatuan Astronom Internasional (IAU) pada 1930. Dalam astronomi, rasi ini tidak memiliki makna khusus. Selain penunjuk arah selatan, fungsinya sama dengan fungsi rasi lain, yaitu mempermudah penentuan medan langit dan penamaan benda langit.

Sejumlah obyek astronomi di sekitar rasi Layang-layang yang banyak menarik astronom adalah Kantung Arang, nebula gelap bahan dasar pembentuk bintang, serta Kotak Berlian, gugus bintang terbuka berusia muda.(M Zaid Wahyudi)

sumber

FOTO: Meteor Jatuh dari Luar Angkasa

Melihat 'bintang jatuh' dari jendela kamar atau tempat mana pun di bumi terasa istimewa. Bukan hanya karena itu merupakan peristiwa langka, tapi sebagian besar mitos percaya 'bintang' tersebut bisa mengabulkan permintaan Anda.

Jika di bumi saja Anda bisa terpesona, bagaimana jika melihatnya langsung dari luar angkasa?

Momen langka itu disaksikan oleh astronot NASA, Ron Garan, dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) saat 'bintang' yang ternyata meteor Perseid itu ia saksikan sendiri melesat ke dalam atmosfir bumi.

Garan mengambil gambar momen ini dan memposting di akun Twitter miliknya."Inilah rupa 'bintang jatuh'," kata Garan seperti dikutip dari Discovery News, 15 Agustus 2011.

Dalam hasil jepretan Garan, meteor Perseid itu terlihat cantik saat menembus atmosfir bumi. Namun, yang menarik dari foto ini adalah meteor tersebut tidak nampak berbeda dengan yang kita lihat langsung dari bumi.

Bedanya, meteor yang dilihat dari luar angkasa ini menjauhi si subjek pengamat, dalam hal ini Garan. Sedangkan jika Anda melihatnya dari bumi, maka meteor akan tampak mendekati Anda. (eh)




Meteor dilihat dari luar angkasa



Meteor dilihat dari Bumi.


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto