Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Monday, August 15, 2011

Ditemukan, Awan Air Terbesar di Jagad Raya

Para ilmuwan baru-baru ini berhasil menemukan massa air raksasa terbesar dan tertua di jagad raya.

Massa air berbentuk awan itu, berusia 12 miliar tahun dan diperkirakan mengandung massa air yang besarnya 140 triliun kali lipat dari seluruh massa air yang ada di bumi.

Awan uap air itu dikelilingi oleh sebuah lubang hitam supermasif yang dikenal dengan quasar, berada di lokasi yang berjarak sekitar 12 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Seperti dikutip stasiun berita MSNBC, para ilmuwan mengatakan bahwa temuan ini membuktikan bahwa air telah ada sejak awal keberadaan jagad raya

"Karena cahaya yang kita lihat meninggalkan kuasar itu lebih dari 12 tahun cahaya, kita melihat kehadiran air hanya sekitar 1,6 milar setelah awal dari jagad raya," ujar Alberto Bolatto, salah seorang peneliti dari University of Maryland lewat sebuah pernyataan.

"Penemuan ini menandai keberadaan air semiliar tahun lebih dekat dengan peristiwa dentuman besar," kata Bolatto.

Quasar adalah obyek bercahaya dan paling energetik di alam raya. Kuasar ditenagai oleh lubang hitam besar yang menghisap gas-gas dan debu di sekitarnya lalu memuntahkan energi dalam jumlah ebsar.

Para tim astronom berhasil mendeteksi dan mengkonfirmasi keberadaan awan air itu di sekeliling quasar, melalui dua teleskop berbeda, satu di Hawaii dan satu lagi di California.

Peneliti memperkirakan, bahwa uap air itu terbentuk di awal kemunculan alam raya. Jadi, penemuan awan tua ini tida terlalu mengagetkan mereka. "Ini adalah bukti selanjutnya di mana air meresap ke seluruh alam semesta, bahkan di saat-saat yang sangat awal," ujar pemimpin penulis riset, Matt Bradford, dari Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.



Berwujud Es

Quasar APM 08279+5255 mengandung uap air yang besarnya 4.000 kali lebih besar daripada galaksi Bima Sakti, kata para peneliti. Hal ini mungkin dikarenakan banyak air di galaksi Bima Sakti yang berwujud es, bukan uap.

Uap air di quasar didistribusikan ke sekitar lubang hitam masif di wilayah yang panjangnya mencakup ratusan tahun cahaya. Awan tersebut memiliki suhu minus 63 derajat Fahrenheit (-17,2 derajat celsius), namun, atmosfer bumi memiliki kepadatan yang 300 triliun kali lebih padat daripada awan tersebut.

Setidaknya, awan itu lima kali lebih panas, dan 10 sampai 100 kali lebih padat daripada apa yang biasa dijumpai di galaksi-galaksi, termasuk Bima Sakti, kata para peneliti. Awan air itu juga mengungkap info penting lain tentang quasar. Pengukuran uap air dan molekul-molekul lain seperti karbon monoksida, mengungkap kemungkinan bahwa terdapat jumlah gas yang cukup bagi lubang hitam untuk berkembang hingga sekitar enam kali dari ukuran sebelumnya. Temuan ini akan segera dipublikasikan pada Astrophysical Journal Letters.

Ternyata Alien Itu Ada, Tapi Tidak Pernah Mampir ke Bumi

Ternyata Alien Itu Ada, Tapi Tidak Pernah Mampir ke Bumi - Story Musgrave, seorang astronot asal Amerika Serikat, yakin manusia tidak sendiri di alam semesta ini. "Tapi Alien tidak pernah datang ke Bumi," katanya dalam Hufftingtonpost, Rabu, 20 Juli 2011.

Musgrave, pemegang 25 juta mil perjalanan angkasa belum lama ini, menjadi pembicara kunci dalam acara MUFON simposium atau sebuah seminar terbesar di dunia yang membahas seputar dunia Alien dan UFO.

Menurut Musgrave, bukti-bukti yang ditunjukkan ilmuwan selama ini untuk membuktikan bahwa keberadaan Alien masih dangkal. Bahkan, ia percaya ada konspirasi terkait ditemukannya bukti-bukti tentang UFO. "Bagi saya, semua itu bukan bukti," katanya.

Ilmuwan terkemuka Stephen Hawking pun percaya terhadap kehidupan lain selain di dunia ini. Bahkan ia pernah mewanti-wanti agar penduduk Bumi tetap tenang sekaligus berharap Alien tidak memperhatikan manusia Bumi.

Dalam sebuah film dokumenter baru untuk Discovery Channel, fisikawan teoretis ini memperingatkan untuk tidak melakukan kontak dengan makhluk angkasa luar. �Manusia harus menghindari kontak dengan mereka sebagai konsekuensinya bisa menghancurkan,� ungkap Hawking.

Akhir Juni 2011, ilmuwan Rusia membuat pernyataan mengejutkan bahwa umat manusia tak lama lagi akan bertemu dengan peradaban Alien. "Kita akan mengetahui 20 tahun mendatang," kata Direktur Akademi Sains Rusia Andrei Finkelstein.

Dalam sebuah forum internasional bertajuk "Mencari Kehidupan Luar Angkasa", Andrei menjelaskan kini banyak ditemukan galaksi serupa Bumi yang berevolusi mengelilingi matahari. "Ada 10 persen galaksi serupa Bumi," katanya.

Indikasi ini bisa dijadikan sebagai bukti ada kehidupan serupa bumi. Misalnya, ada alien serupa manusia yang memiliki dua tangan dan dua kaki. �Mungkin warna kulitnya beda, tapi kita pun juga berbeda-beda,� ujarnya.

NASA: Kawah Gale Merupakan Sumber Pengetahuan

NASA mengungkapkan menjelajahi gunung di planet Mars ibarat seseorang yang membaca sebuah novel besar. Disana terungkap bahwa ada sebuah kehidupan yang terjadi di planet merah tersebut.

Setidaknya untuk pembuatan sebuah kendaraan berbentuk lab yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan tentang planet Mars, NASA perlu mengeluarkan dana sebesar USD2,5 miliar. Penjelajahan 'Mars Science Laboratory' (MSL) telah diresmikan setelah misi pesawat Atlantis tiba di Bumi. Demikian seperti dikutip Straits Times, Sabtu (23/7/2011).



Kawah Gale yang berada di Mars
Informasi yang dibawa dari Mars ke Bumi, nantinya merupakan hal yang penting bagi NASA, serta berguna untuk membuat pesawat ruang angkasa baru yang mampu membawa manusia di tahun 2030. Sementara, perusahaan swasta akan membuat kapsul yang cocok untuk orbit Bumi yang rendah.

Lebih dari 150 ilmuwan telah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengamati ke lokasi pendaratan untuk menjawab rasa keingintahuan mereka, Amerika Serikat (AS) merupakan penjelajah ruang angkasa terbesar. Mereka berencana memulai penjelajahan di akhir tahun ini dan mendarat di Mars pada bulan Agustus 2012.

Dari set awal 30 spot potensial, mereka akhirnya memutuskan untuk mendarat di kawah Gale, Di sana terdapat sebuah gunung dengan tinggi 5 km, lebih baik dibandingkan Eberswalde yang merupakan delta sungai yang kering.

"Pada akhirnya kami memilih satu yang terbaik. Ini bisa menjadi gunung tertinggi di tata surya yang benar-benar bisa kita naiki melalui penjelajahan" kata John Grotzinger, Ilmuwan proyek MSL di Propulsion Laboratory NASA Jet.

Crux / Gubung Penceng (Rasi Layang-layang) Penanda Arah Selatan

Salah satu rasi bintang yang memiliki arti penting bagi bangsa-bangsa di belahan Bumi selatan adalah Crux yang di Indonesia dikenal dengan sebutan rasi Layang-layang. Jauh sebelum nama Layang-layang dikenal, sejumlah etnis Nusantara mengenal rasi ini sebagai Lintang Gubug Péncéng dan Ikan Pari.

Rasi ini memiliki makna penting karena menjadi penanda arah selatan. Lima bintang terang yang dimilikinya dan bentuknya yang sederhana membuat rasi ini mudah diamati dan diidentifikasi.

Selepas Matahari terbenam selama Agustus ini, rasi Layang-layang terlihat cukup rendah di langit selatan, yakni 10-30 derajat di atas horizon. Rasi ini terlihat di langit malam sejak April-Agustus, tetapi waktu terbaik mengamatinya antara Mei dan Juni.

Peneliti Planetarium Jakarta yang juga Pembina Himpunan Astronom Amatir Jakarta, Widya Sawitar, Kamis (11/8/2011), di Jakarta, mengatakan, meski kemunculan rasi ini menjadi penanda datangnya musim kemarau, fungsi penunjuk arah merupakan yang utama.

Saat rasi ini menghilang dari langit malam pada September, muncul rasi Orion atau Lintang Waluku. Rasi Orion memiliki arti paling penting bagi masyarakat Jawa karena menjadi penanda dimulainya masa bercocok tanam.

Nama Gubug Péncéng berasal dari kisah sejumlah pemuda yang membangun rumah. Di depan rumah yang dibangun, setiap hari lewat seorang perempuan cantik yang akan mengantar makanan ke sawah. Kecantikan perempuan itu mengganggu konsentrasi para pemuda. Alhasil, rumah yang dibangun bentuknya miring alias péncéng (Jawa). Gambaran itu diabadikan menjadi nama rasi Gubug Péncéng.

Perempuan cantik diabadikan sebagai Lintang Wulanjar Ngirim, yang dalam astronomi modern dikenal sebagai bintang Alpha Centauri dan Beta Centauri. Kedua bintang ini merupakan bagian dari rasi Centaurus yang dalam mitologi Yunani dilambangkan dengan kuda berkepala manusia. Sang perempuan diabadikan sebagai Alpha Centauri yang merupakan bintang terdekat dari Bumi setelah Matahari. Adapun selendangnya yang tertiup angin diabadikan sebagai Beta Centauri.

Menurut Widya, sejak kapan masyarakat Jawa mengenal Lintang Gubug Péncéng tidak dapat dipastikan. Namun, semasa pemerintahan Panembahan Senapati dari Kerajaan Mataram yang bertakhta antara 1575 dan 1601, nama rasi ini sudah disebut-sebut dalam sejumlah tembang. "Jika pada masa itu sudah disebut, pengetahuan tentang Lintang Gubug Péncéng dipastikan sudah ada jauh sebelum masa itu," katanya.

Masyarakat Jawa pesisir mengenal Lintang Gubug Péncéng dan Lintang Wulanjar Ngirim sebagai satu kesatuan dan menyebutnya sebagai rasi Ikan Pari. Adapun masyarakat Melayu di Sumatera dan Semenanjung Malaya mengenalnya sebagai Buruj Pari.

Nama Layang-layang untuk Crux baru muncul dalam era Nusantara modern. Tidak ada literatur kuno yang menyebut Crux sebagai Layang-layang.

Salib Selatan

Jika etnis Nusantara mengenal Crux dalam pemahaman masyarakat agraris dan maritim, bangsa Barat mengenal rasi ini dalam pemahaman keagamaan. Mereka menamai Crux sebagai Southern Cross (Salib Selatan).

Mahasiswa program doktoral Jurusan Fisika Universitas Leiden dan peneliti Institut Nasional untuk Fisika Sub-Atomik (Nikhef), Amsterdam, Belanda, Tri L Astraatmadja, mengatakan, bangsa Barat mengenal Crux pada abad XVI saat melakukan perjalanan mencari sumber rempah-rempah. Bentuk Bumi yang bulat membuat bangsa-bangsa Eropa tidak bisa melihat Crux yang posisinya di belahan langit selatan.

"Sistem penamaan bintang atau rasi bintang berkaitan dengan budaya masing-masing masyarakat," katanya.

Negara-negara jajahan Barat di belahan Bumi selatan memasukkan gambar rasi Crux dalam bendera negara mereka untuk menunjukkan keunikan tempat mereka, seperti Australia, Selandia Baru, dan Papua Niugini. Adapun bintang rasi Crux pada bendera Brasil yang merupakan bekas jajahan Portugis melambangkan jumlah negara bagian.

Crux merupakan rasi terkecil di antara 88 rasi bintang di seluruh langit yang ditetapkan batas-batasnya oleh Persatuan Astronom Internasional (IAU) pada 1930. Dalam astronomi, rasi ini tidak memiliki makna khusus. Selain penunjuk arah selatan, fungsinya sama dengan fungsi rasi lain, yaitu mempermudah penentuan medan langit dan penamaan benda langit.

Sejumlah obyek astronomi di sekitar rasi Layang-layang yang banyak menarik astronom adalah Kantung Arang, nebula gelap bahan dasar pembentuk bintang, serta Kotak Berlian, gugus bintang terbuka berusia muda.(M Zaid Wahyudi)

sumber

FOTO: Meteor Jatuh dari Luar Angkasa

Melihat 'bintang jatuh' dari jendela kamar atau tempat mana pun di bumi terasa istimewa. Bukan hanya karena itu merupakan peristiwa langka, tapi sebagian besar mitos percaya 'bintang' tersebut bisa mengabulkan permintaan Anda.

Jika di bumi saja Anda bisa terpesona, bagaimana jika melihatnya langsung dari luar angkasa?

Momen langka itu disaksikan oleh astronot NASA, Ron Garan, dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) saat 'bintang' yang ternyata meteor Perseid itu ia saksikan sendiri melesat ke dalam atmosfir bumi.

Garan mengambil gambar momen ini dan memposting di akun Twitter miliknya."Inilah rupa 'bintang jatuh'," kata Garan seperti dikutip dari Discovery News, 15 Agustus 2011.

Dalam hasil jepretan Garan, meteor Perseid itu terlihat cantik saat menembus atmosfir bumi. Namun, yang menarik dari foto ini adalah meteor tersebut tidak nampak berbeda dengan yang kita lihat langsung dari bumi.

Bedanya, meteor yang dilihat dari luar angkasa ini menjauhi si subjek pengamat, dalam hal ini Garan. Sedangkan jika Anda melihatnya dari bumi, maka meteor akan tampak mendekati Anda. (eh)




Meteor dilihat dari luar angkasa



Meteor dilihat dari Bumi.

Sunday, August 14, 2011

Apa Jadinya Jika Matahari Mati Tetapi Kita Masih Hidup

Matahari kita itu tidak abadi. 5 miliar tahun lagi mengembang jadi red giant dan mati. Acara ini bereksperiman apa jadinya kalo kejadian itu dipercepat di masa manusia masih hidup.





Sebelum bahas kejadianya kita bahas dulu gimana caranya matahari bisa terus bersinar. Untuk bersinar & menghasilkan panas, matahari perlu bahan bakar, yaitu hidrogen yang difusi menjadi helium di inti matahari. Kalo hidrogen udah menipis, inti matahari akan mengalami penekanan sehingga reaksi fusi yang mengonsumsi hidrogen semakin intens (semakin boros bahan bakar). Hal ini berujung pada kematian matahari & bintang2 lain juga mengalami hal serupa.



Proses kematian matahari mengakibatkan bencana global dalam beberapa tahapan.


Spoiler for tahap pertama:

Tahap pertama suhu bumi jadi 50-60 derajat celsius.
Pesawat susah lepas landas suhu segitu, tenaganya harus lebih kuat.
Orang2 di seluruh dunia kepanasan semua.



Tanaman mati.

Es dikutub mencair. Permukaan laut dunia naik 60 meter. Kota2 pantai tenggelam.



Spoiler for tahap kedua:
Tahap berikutnya: 100 derajat. Manusia yg selamat pindah ke bawah tanah. Semua manusia di permukaan mati.



Klo mau ke permukaan musti pake baju astronot.


Kota2 terbengkalai.


Sumber2 air mendidih. Manhattan bukan pulau lagi tapi kumpulan gedung di bukit (soalnya airnya udah ga ada).
Organisme terakhir yg masih idup cuma cyanobacteria yg tahan panas.



Magnetosfer (medan magnet bumi) tembus dibombardir partikel2 radiasi matahari.




Spoiler for tahap ketiga:
Tahap berikutnya: 300 derajat.
Baju astronot udah ga bisa melindungi. Yg tinggal di bawah tanah juga mati.
Semua barang2 yg peninggalan kita du permukaan meleleh.



Beton penyusun gedung retak karena airnya menguap, akhirnya gedung2 rubuh. Tapi bangunan kuno seperti piramid & stonehenge masih bertahan krn ga pake beton.





Laut sudah kosong, kalaupun masih berair, airnya panas.
Konsentrasi O2 rendah hingga di bawah 10% (karena panas & kalah sama konsentrasi uap air). Akibatnya walaupun panas, ga bisa kebakar krn kurang O2.


Spoiler for tahap keempat:
Tahap berikutnya: Matahari makin membengkak & hidrogen bahan bakarnya makin sedikit. Merkurius & Venus udah ketelen. Suhu bumi 1300 derajat.

Piramid & stonehenge akhirnya meleleh.
Ga ada kehidupan lagi di bumi termasuk bakteri seolah2 ga pernah ada kehidupan di bumi.
Tetes air terakhir udah menguap ke angkasa. Di angkasa molekul H2O kena radiasi matahari & terpisah jadi H & O. Hidrogen pergi ke angkasa, tapi oksigen jatuh lagi ke bumi. Karena O2 udah ada lagi, sekarang bumi terbakar.



Bumi berubah menjadi planet merah yang terdiri dari batu meleleh tanpa bekas2 peradaban. Zona layak huni bergeser ke daerah orbit Jupiter, Saturnus, Uranus yang dulunya dingin.

Dan akhirnya bumi ditelan matahari.





The End.

Tapi ini semua cuma hipotesa yang baru akan terjadi 5 miliar thn lagi. Saat itu manusia entah sudah punah atau pindah ke planet lain. Kejadian ini cuma bisa disaksikan jauh dari luar bumi. Saat ini kita harus bersyukur karena Tuhan masih mengijinkan kita hidup di bawah belas kasihan matahari.

Gw tambahin jalur hidup bintang (termasuk matahari). Matahari kita ikutin jalur yang atas. Sekarang masih average star.



Wah, Partikel Antimateri Ternyata Selimuti Bumi

Ilmuwan temukan sabuk tipis partikel antimateri mengelilingi Bumi. Temuan ini menjadi temuan pertama yang belum pernah diketahui ilmuwan sebelumnya.

Temuan yang diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters ini memastikan teori awal menyebutkan, antimateri dalam bentuk antifoton bisa terperangkap medan magnet planet hunian manusia ini seperti dikutip UPI.

Sejumlah kecil antifoton ini ditemukan di antara sabuk Van Allen yang memerangkap materi ‘normal’. Antifoton ini dideteksi satelit yang diluncurkan pada 2006 yang digunakan untuk mempelajari sinar kosmik alami dan partikel energi tinggi yang menuju Bumi dari matahari dan dari luar tata surya.

"Pita ini menjadi ‘sumber melimpah antifoton di dekat Bumi," ujar penulis Alessandro Bruno dari University of Bari di Italia.

Medan magnet menjaga antifoton tetap bersatu hingga bertemu partikel materi normal dalam atmosfer Bumi ketika partikel tersebut hancur oleh cahaya, tutup ilmuwan itu.

NASA Rilis Citra Awal Tabrakan Galaksi




Citra tabrakan dua galaksi yang dirilis NASA, bagian atas bagian atas adalah galaksi VV 340 Utara sementara di bagian bawah adalah galaksi VV 340 Selatan.
NASA merilis citra tabrakan antar galaksi Kamis (11/8/2011) lalu. Dalam citra itu, Badan Antariksa Amerika Serikat itu menunjukkan kondisi awal tabrakan antar galaksi yang kemudian membentuk galaksi VV 340 atau Arp 302.

Tampak dalam citra itu sepasang galaksi, bagian atas bagian atas adalah galaksi VV 340 Utara sementara di bagian bawah adalah galaksi VV 340 Selatan. Jutaan tahun kemudian, dua galaksi itu bertabrakan dan akhirnya bersatu, persis seperti yang diprediksikan pada Bimasakti dan Andromeda.

Citra yang ditangkap adalah bagian dari Great Observatories All-Sky Luminous Infrared Galaxy Survey, yang mengombinasikan data Chandra X-Ray, teleskop antariksa Hubble, teleskop infrared luar angkasa Spitzer dan Galaxy Evolution Explorer (GALEX) observatory.

Galaksi VV 340 terletak 450 juta tahun cahaya dari Bumi. Karena bersinar terang dalam hasil pengamatan infrared, maka galaksi ini disebut Luminous Infrared Galaxy.

Analisa citra lebih lanjut dengan Chandra X ray menunjukkan, VV 340 Utara memiliki sebuah lubang hitam supermasif. Ini diperkuat dengan emisi infra merah hasil observasi Spitzer yang juga didominasi oleh VV 340 Utara.

Sementara, Hubble dan GALEX menunjukkan bahwa emisi UV dan gelombang pendek berasal dari VV 340 Selatan. Ini menunjukkan, Vv 340 Selatan punya level pembentukan bintang yang lebih tinggi. Dari hasil analisa, astronom menyimpulkan bahwa pasangan VV 340 berevolusi dengan rate yang berbeda.

Tabrakan antar galaksi biasa terjadi dalam evolusi galaksi. Tabrakan yang terjadi tidak dalam arti yang sebenarnya, tapi lebih pada interaksi gravitasi antar galaksi. Dalam tabrakan galaksi, galaksi yang lebih kecil akan "kalah" dan menjadi bagian dari galaksi yang lebih besar.

Survei yang kemudian menghasilkan citra ini adalah bagian dari upaya astronom untuk memahami, mengapa Luminous Infrared Galaxy mengemisikan banyak radiasi inframerah.


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto