Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, February 17, 2011

Dua Kosmonot Berhasil Pulang ke Bumi

Kosmonot Rusia baru saja menyelesaikan perjalanan ke stasiun ruang angkasa internasional (International Space Station) untuk ke-28 kalinya. Mereka adalah Dmitry Kondratyev dan Oleg Skripochka, yang kembali ke Bumi dengan pesawat Pirs. Perjalanan 4 jam 51 menit itu berakhir di Bumi pada jam 1:21 pm waktu setempat.

Di stasiun ruang angkasa internasional, kedua kosmonot kabarnya melakukan sepasang percobaan di luar bagian Rusia. Namun, kedua percobaan tersebut lebih kepada pengamatan cuaca yang terjadi di permukaan Bumi.

Pertama, percobaan Molniya-Gamma yang akan mengamati radiasi dari badai dan petir di Bumi. Percobaan kedua yaitu Radiometria, yang akan mengumpulkan seismik untuk menyuguhkan prediksi gempa Bumi lebih akurat.

Ketika itu, Kondratyev dan Skripochka menghabiskan 5,5 jam dalam perjalan ke stasiun ruang angkasa. Mereka masuk stasiun tersebut pada Jumat malam, 21 Januari 2011.

Sebelumnya, kedua kosmonot memasang alat transmisi data berkecepatan tinggi di ruang servis Rusia yang dinamakan Zvezda. Mereka juga mematikan dan melepaskan alat penyuntik plasma, serta memasang kamera televisi pada ruang penelitian kecil MIM di bagian ISS milik Rusia.

Sekadar diketahui, Kondratyev dan Skripochka mengenakan pakaian antariksa baru milik Rusia bernama Orlan-MK yang dilengkapi sebuah komputer digital selama menjalankan misi.

Tags: Akhirnya Dua Kosmonot Berhasil Pulang ke Bumi, Dua Kosmonot Rusia Berhasil Pulang ke Bumi

Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/205062-dua-kosmonot-berhasil-pulang-ke-bumi

Dua Galaksi Ciptakan Black Hole Raksasa

Gambar ini mirip cincin permata luar angkasa. Yang mengejutkan, cincin lubang hitam itu berasal dari Arp 147, sepasang galaksi sejauh 430 juta tahun cahaya dari Bumi.

Gambar komposit ini berasal dari data yang dikumpulkan Chandra X-ray Observatory dan Hubble Space Telescope milik NASA. Informasi Chandra menyebutkan data optik warna merah muda, sedangkan Hubble berwarna merah, hijau dan biru.

Arp 147 terdiri dari sisa galaksi spiral yang bertabrakan dengan galaksi elips. Tabrakan ini menghasilkan gelombang formasi bintang sehingga tampak cincin biru. Hal tersebut mengandung banyak bintang muda.

Gambar cincin lubang hitam berasal dari Arp 147, sepasang galaksi sejauh 430 juta tahun cahaya dari Bumi.
 Bintang-bintang tersebut mengalami evolusi dalam beberapa juta tahun kemudian meledak, seperti supernova, sehingga menciptakan bintang-bintang neutron dan lubang hitam. Sebuah fraksi bintang neutron dan lubang hitam akan membentuk bintang pendamping.

Sembilan sumber X-ray di sekitar cincin Arp 147 tampak sangat bersinar dibandingkan lubang hitam karena memiliki bobot 10 hingga 20 kali lebih besar dari matahari. Sumber X-ray juga terdeteksi di inti galaksi merah.

Berdasarkan pengamatan ultraviolet dan teleskop NASA, ilmuwan bisa memprediksi model evolusi bintang biner sehingga memahami pembentukan bintang terkuat mungkin berakhir 15 juta tahun lalu, dalam kerangka waktu Bumi.

Hasil penelitian disampaikan penulis Saul Rappaport, Alan Levine dan Benjamin Steinhorn dari Massachusetts Institute of Technology bersama dengan David Pooley dari Eureka Scientific, di jurnal Astrophysical.

Tags: Ditemukan Dua Galaksi Ciptakan Black Hole Raksasa, Dua galaksi ciptakan black hole raksasa, Lubang hitam raksasa, Dua Galaksi Ciptakan Black Hole Raksasa menyerupai cincin

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1241752/dua-galaksi-ciptakan-black-hole-raksasa

Wednesday, February 16, 2011

Astronom Temukan Calon Planet di Balik Pluto

Bertahun-tahun lalu, di sekolah kita diajarkan bahwa tata surya terdiri dari Matahari dan 9 buah planet. Akan tetapi, sejak diluncurkannya berbagai teleskop, pesawat, dan satelit, ruang angkasa menjadi lebih kompleks.

Saat Pluto didegradasi statusnya dari planet menjadi planet kerdil, lima tahun lalu, kita cukup terkejut. Tata surya tinggal dihuni 8 planet. Bagan dan model tata surya yang dipasang di ruang kelas di seluruh dunia harus diubah. Buku pelajaran harus ditulis ulang.

Namun, kini ilmuwan memiliki bukti-bukti kuat bahwa ada planet ke 9 berotasi di belakang Pluto. Dan planet ini ukurannya cukup besar.

Dari bukti-bukti yang ditangkap oleh teleskop ruang angkasa Wise milik NASA, planet raksasa ini tersembunyi di balik Oort Cloud, piringan awan yang terdiri dari benda-benda angkasa yang berada di titik terjauh sistem tata surya.

Oleh Daniel Whitmire dan John Matese, astrofisikawan dari University of Louisiana at Lafayette, Amerika Serikat, benda langit yang sedang diajukan untuk mendapat status ‘planet’ tersebut diberi nama Tyche. “Data-data awal seputar Tyche akan dipublikasikan April mendatang,” kata Whitmire, seperti dikutip dari Time, 16 Februari 2011.
“Setelah itu, planet tersebut kemungkinan akan mengungkapkan dirinya sendiri dalam dua tahun ke depan,” ucapnya.

Whitmire menyebutkan, setelah lokasi Tyche berhasil dipastikan,  terserah pada International Astronomical Union (IAU) untuk menentukan apakah Tyche akan mendapat status planet secara penuh.

“Yang jadi masalah bagi IAU untuk meloloskan status planet adalah, kemungkinan besar Tyche terbentuk dari bintang lain,” kata Whitmire. “Ia kemudian ditarik oleh gaya gravitasi milik Matahari dan membuatnya berotasi pada sistem tata surya kita,” ucapnya.

Sebagai informasi, Tyche diperkirakan memiliki ukuran 4 kali lebih besar dibanding Jupiter dan mengorbit pada jarak 15 ribu kali lebih jauh dibanding jarak Bumi dan Matahari atau 375 kali lebih jauh dibandingkan dengan jarak Pluto dengan Matahari.

Kemungkinan, Tyche terdiri dari hidrogen dan helium dan memiliki atmosfir dan punya beberapa bulan seperti milik Jupiter. “Data dari Wise mengungkapkan bahwa Tyche empat sampai lima kali lebih panas dibanding Pluto, yakni mencapai -73 derajat Celcius.

“Panas tersebut merupakan sisa-sisa suhu dari proses pembentukannya,” kata Whitmire. “Obyek langit sebesar ini membutuhkan waktu yang panjang untuk menjadi dingin,” ucapnya.

Tags: Astronom temukan planet baru dibelakang Pluto, Planet baru, Ahli astronomi temukan calon planet di balik Pluto, Astronom NASA Temukan Calon Planet di Balik Pluto

Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/204880-astronom-temukan-calon-planet-di-balik-pluto

Pesawat NASA Bongkar Misteri Komet

Pesawat NASA yang terbang mendekati komet Tempel 1, Senin (14/2) lalu mengungkap gambar kawah dari satelit Deep Impact. Misteri apa lagi yang terbongkar?

Pendekatan di malam Valentine itu tak mudah bagi pesawat Stardust-NExT. Pasalnya, pesawat ini harus melawan puing-puing dari komet agar bisa mendapat lusinan gambar komet.

“Komet sangat unik ketika berada di bagian dalam tata surya tempat Bumi berada,” kata penyidik Stardust-NEXT Don Brownlee.

Ilustrasi saat komet Tempel 1 mendekati satelit NASA
Menurutnya, komet terpisah dan mengeluarkan berton-ton gas dan batu dan debu di luar angkasa.

“Mereka tak hanya memuntahkan hal itu dengan cara seragam. Mereka mengeluarkan gumpalan tanah dan es dan batu secara terpisah,” kata Brownlee sambil memainkan audio dari pesawat luar angkasa itu. Suaranya seperti ledakan petasan yang cepat.

“Analogi baiknya adalah seperti B-17 di Perang Dunia II yang terbang melalui antipeluru, jadi komet memiliki lingkungan yang sangat dramatis," katanya.

Gambar-gambar yang diambil Stardust menunjukkan beberapa erosi selama lima tahun terakhir. Selain itu, untuk pertama kalinya para ilmuwan bisa melihat kawah buatan satelit NASA di sana.

"Kami tak pernah melihat kawah itu ketika melewatinya, kawah itu ada di suatu tempat yang menciptakan banyak misteri dan membantu membuat misi ini," kata penyidik Pete Schultz dari Brown University.

Tags: Pesawat NASA membongkar misteri komet, Misteri komet, NASA

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1240772/pesawat-nasa-bongkar-misteri-komet

Matahari Lontarkan Lidah Api Terbesar ke Bumi

Matahari melepaskan lidah api terbesar selama empat tahun terakhir. Letusan yang terjadi pada 14 Februari di belahan barat atau 15 Februari di kawasan timur Bumi tersebut melontarkan gelombang besar yang mengandung partikel gas bermuatan listrik ke ruang angkasa.

Badai Matahari itu juga memancarkan sinar radiasi yang akan menghantam Bumi. Kini awan raksasa yang mengandung partikel tersebut sedang mengarah ke arah planet kita.

Umumnya, Coronal Mass Ejection (CME), sebutan untuk fenomena tersebut, membutuhkan waktu 24 jam atau lebih untuk tiba di Bumi. Efeknya, radiasi itu memicu munculnya aurora borealis, atau Cahaya Utara di garis lintang atas dan kadang muncul hingga di kawasan utara Amerika Serikat.

Cahaya aurora, efek yang terjadi saat angin dari badai Matahari
menghantam medan magnet planet Bumi. (AP)

Dari pengamatan, letusan dahsyat tersebut tercatat mencapai Class X2.2 dalam skala lidah api Matahari. Ia merupakan lidah api kelas X pertama yang hadir di aktivitas siklus Matahari yang dimulai pada tahun lalu.

Sebagai informasi, kini Matahari sedang menuju ke solar maximum atau titik di mana aktivitas di permukaan matahari sedang mencapai puncaknya, yang diperkirakan akan terjadi pada 2013 mendatang.

“Lidah api itu merupakan yang terbesar sejak 6 Desember 2006,” kata Phil Chamberlin, Deputy Project Scientist, Solar Dynamics Observatory NASA, seperti dikutip dari Space, 16 Februari 2011. “Sebelumnya muncul petunjuk bahwa akan ada peluang munculnya lidah api yang sedang sampai besar (kelas M atau lebih), namun kami terkejut saat mengetahui bahwa lidah api yang dilontarkan merupakan kelas X yang lebih besar,” ucapnya.

Lidah api kelas X merupakan tipe lidah api yang paling kuat yang bisa dilontarkan Matahari. Ada dua kategori lain di bawahnya yakni kelas M yang memiliki kekuatan medium namun cukup bertenaga, dan kelas C yang merupakan lontaran radiasi yang paling lemah.

Lontaran lidah api sebesar itu akan memancarkan sinar X, radiasi ultraviolet dosis tinggi serta menghembuskan angin Matahari ke arah Bumi.

Setibanya di Bumi, elektron dan proton dari angin Matahari akan bersinggungan dengan medan magnet dan mengarahkannya ke kutub magnetik planet ini. Gangguan tersebut dapat menghadirkan badai geomagnetik di medan magnet planet Bumi.

“Badai geomagnetik berpotensi terjadi setelah 36 hingga 48 jam setelah CME tiba di Bumi,” ucap Chamberlin.

Tags: Matahari keluarkan korona terbesar ke bumi, Matahari keluarkan lidah api terbesar ke bumi

Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/204852-matahari-lontarkan-lidah-api-terbesar-ke-bumi

Tuesday, February 15, 2011

Penampakan Gambar Hati (Love) di Planet Mars

Hari valentine yang identik dengan hari kasih sayang ternyata tidak hanya sebatas memberikan sesuatu semisal coklat kepada orang-orang yang kita sayangi, tapi alam semesta pun memberikan kejutan kepada kita seperti ditemukannya gambar love / hati (heart) di permukan planet Mars.

Daerah tempat ditemukannya gambar hati tersebut yaitu disebuah tempat di planet Mars yang diberi nama Arabia Terra Region persisnya disebelah timur gunung berapi Patera Alba. Penampakan simbol hati tersebut sebenarnya adalah sebuah palung yang dibatasi oleh semacam dinding yang lurus yang dalam ilmu geologi disebut dengan graben. Gambar-gambar berikut diambil dari Malin Space System yang berpusat di San Diego.



Tags: Gambar hati di planet Mars, Gambar love di planet Mars, Ditemukan gambar heart di planet Mars, Ucapan valentine dari planet Mars, Planet Mars, Mars

Source: http://www.universetoday.com/83296/from-mars-with-love-on-valentines-day/

Anak Hasil Pembuahan di Luar Angkasa Berisiko Mandul

Jika kelak manusia berhasil mewujudkan gagasan migrasi antar planet, tentu banyak pasangan akan melakukan pembuahan di luar angkasa. Dampak radiasi perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan keturunan yang dihasilkan menjadi mandul.

Radiasi itu terutama berasal dari proton kuat yang dilepaskan oleh jilatan lidah api di permukaan matahari. Menurut sebuah penelitian terbaru, dampak radiasi proton bagi sistem reproduksi adalah kerusakan DNA pada keturunan yang dihasilkan.

Kerusakan DNA atau deoksiribo nukleat akan lebih memberikan dampak negatif jika keturunan yang dihasilkan adalah perempuan. Dalam sebuah eksperimen Badan Antariksa Amerika (NASA) yang dilakukan pada tikus, anak tikus betina hasil pembuahan di luar angkasa tidak bisa punya anak.

Anak tikus betina itu bisa dibuahi oleh tikus jantan, namun anaknya tidak pernah bisa lahir. Tikus betina mengalami kerusakan DNA dan kemudian bunting itu selalu mengalami keguguran karena oosit atau sel telurnya tidak cukup kuat.

Sementara jika keturunan yang dihasilkan adalah laki-laki, dampak kerusakan DNA dialami oleh sel sperma. Dikutip dari Dailymail, Senin (14/2/2011), sperma yang mengalami mutasi DNA akan menghasilkan keturunan yang cacat, atau bahkan tidak mampu membuahi sama sekali.

Di bumi, dampak radiasi tersebut tidak terlalu dirasakan karena sebagian besar bisa diserap oleh lapisan atmosfer. Sementara di planet-panet yang atmosfernya berbeda dengan bumi, radiasinya bahkan bisa menembus lapisan alumunium yang melapisi badan pesawat luar angkasa.

Meski demikian bukan berarti dampak radiasi terhadap sistem reproduksi tidak mungkin terjadi di bumi. Radiasi akibat radioterapi kanker dan ledakan bom nuklir diketahui dapat memberikan efek yang sama dengan temuan para peneliti NASA di luar angkasa.

Tags: Wah, Anak Hasil Pembuahan di Luar Angkasa Berisiko Mandul

Source: http://health.detik.com/read/2011/02/14/131759/1570818/763/anak-hasil-pembuahan-di-luar-angkasa-berisiko-mandul?l993306763

Astronom Temukan Lubang di Matahari

Sebuah satelit ruang angkasa telah mendeteksi dua lubang berukuran besar di Matahari. Lubang ini diyakini menjadi jalan bagi material dan gas milik bintang itu untuk keluar ke alam bebas.

Lubang yang disebut sebagai ‘coronal hole’ tersebut merupakan celah di antara medan magnet Matahari. Celah itu melubangi lapisan atmosfir luar yang super panas – disebut juga dengan corona – sehingga memungkinkan gas panas dari inti Matahari terlepas ke luar.

Lubang itu terdeteksi oleh satelit Hinode yang khusus memantau aktivitas Matahari. Adapun kedua lubang tersebut terdeteksi dari foto-foto yang diambil pada 1 Februari lalu.

Lubang terlihat lebih gelap dibandingkan dengan
kawasan di sekelilingnya.
Lubang ini memungkinkan gas panas dari inti Matahari
terlepas ke luar. (space.com)

Pada gambar yang ditangkap, lubang terdapat di bagian tengah atas di dekat kutub Matahari, adapun lubang lain berada di bagian bawah. Lubang juga terlihat lebih gelap dibanding bagian lain dari Matahari. Namun ada alasan untuk itu.

“Suhu lubang itu relatif dingin dibandingkan dengan kawasan aktif di sekelilingnya. Temperatur lebih dingin itu membuat lubang tampak lebih gelap di gambar,” kata juru bicara NASA, seperti dikutip dari Space, 15 Februari 2011.

Hinode Solar Observatory merupakan satelit pemantau milik Jepang yang telah mengamati bintang tersebut sejak diluncurkan pada tahun 2006 lalu. Satelit itu didesain untuk mempelajari medan magnet Matahari untuk membantu ilmuwan dalam memahami bagaimana energi disebarkan melalui lapisan berbeda milik atmosfir Matahari.

Misi pemantauan yang dilakukan Hinode sendiri merupakan misi gabungan antara Japan Aerospace Exploration Agency, Japan’s National Astronomical Observatory, NASA dan European Space Agency.

Tags: Lubang pada matahari, Ahli astronomi temukan lubang di matahari, Ada lubang di matahari, matahari ternyata berlubang, Matahari

Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/204732-astronom-temukan-lubang-di-matahari


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto