Felix Baumgartner bersiap melakukan lompatan
setinggi 21.818 meter. Image credit: Red Bull Stratos
Skydiver Austria, Felix Baumgartner pada 15 Maret 2012 lalu sukses melakukan lompatan setinggi 21.818 meter (21 km/13.5 mil) di atas permukaan Bumi. Felix melakukan lompatan itu dengan menggunakan kendaraan khusus berupa kapsul bertekanan dengan balon helium yang berangkat dari Roswell, new Mexico.
Felix yang berusia 42 tahun ini melompat dan terjun bebas dari stratosfer dengan waktu 3.43 menit dengan kecepatan maksimum 586 km per jam. Baumgartner membuka parasut pada ketinggian 2405 meter. "Saya berpikir bahwa saya harus menarik parasut, maka saya melihat ketinggian dan menyadari bahwa aku masih di 50.000 kaki," kata Baumgartner dalam siaran pers.
Namun lompatan ini belum memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat oleh perwira AS yang meloncat dari ketinggian 31.500 meter (31.5 km/19.5 mil) pada tahun 1960.
Felix dan mekanik Mike Todd gembira setelah melakukan pendaratan sempurna. Image credit: Red Bull Stratos
Balon helium yang digunakan untuk mengangkut kapsul bertekanan Felix. Image credit: Red Bull Stratos
Gaya berat mikro atao zero-G bukan merupakan hal biasa bagi tubuh manusia, apalagi dalam waktu lama. Hal itu bisa berdampak buruk bagi tubuh manusia. Itulah yang sering dialami oleh astronot di ISS atau selama melakukan perjalanan luar angkasa. Efek negatifnya yaitu mereka bisa kehilangan massa tulang dan atrofi otot hingga terkena radiasi kosmik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa efek terhadap gangguan saraf mata dan kerusakan otak juga bisa ditimbulkan akibat zero-G tersebut.
Dikutip dari universetoday.com, Jum'at (16/03/2012) Tim ahli radiologi yang dipimpin oleh Dr Larry A.Kramer dari The University of Texas Medical School di Houston melakukan MRI pada 27 astronot, mengukur bentuk dan ketebalan bagian belakang mata termasuk saraf dan selubung saraf optik, dan kelenjar hipofisis. Dari situ ditemukan bahwa 26 orang dari mereka terdeteksi pembesaran saraf optik di belakang mata.
Perubahan pada mata dan saraf optik mirip dengan apa yang biasanya terlihat pada mereka yang menderita idiopathic intracranial hypertension (IIH), gangguan yang ditandai oleh peningkatan tekanan di dalam tengkorak. Gejala biasanya meliputi sakit kepala, pusing dan mual, dan jika tidak ditangani dapat menghasilkan kehilangan penglihatan permanen melalui kerusakan saraf optik.
"Temuan MRI mengungkapkan berbagai kombinasi kelainan yang mengikuti baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Efek kumulatif terhadap gaya berat mikro juga terlihat dengan hipertensi intrakranial idiopatik," kata Dr Kramer. "Microgravity-induced intracranial hypertension merupakan faktor risiko hipotetis dan pembatasan untuk panjang durasi perjalanan ruang angkasa."
Kepala medis penerbangan di NASA’s Johnson Space Center, Dr William J. Tarver, mencatat bahwa meskipun tidak ada astronot telah keluarkan dari tugas penerbangan sebagai akibat dari risiko tersebut, NASA akan terus "memantau situasi" dan telah menempatkan potensi bahaya "yang tinggi pada daftar risiko manusia."
Makalah tim ini diterima di jurnal Radiologi pada 1 Februari. (Adi Saputro/astronomi.us)
Penampakan erupsi Matahari yang diduga UFO.
Image credit: Youtube, lifeslittlemysteries.com
Sebuah gambar Matahari yang ditangkap sebuah teleskop pada 12 Maret 2012 menghebohkan dunia maya. Gara-gara ada penampakan bayangan obyek sebesar planet yang seolah ditambatkan diri ke Sang Surya, melalui sebuah filamen gelap.
Seperti dimuat situs sains, Life's Little Mysteries, nampak dalam rekaman, di pinggiran Matahari yang menyembur, benda berbentuk bulat itu seolah melepaskan diri dari Matahari dan meluncur ke ruang angkasa.
Rekaman tersebut adalah gabungan foto yang diambil oleh Solar Dynamics Observatory dan diolah oleh para ilmuwan di Goddard Space Flight Center NASA. Gambar tersebut dengan cepat menarik perhatian di YouTube, di mana sejumlah penontonya menduga, rekaman itu menunjukkan pesawat UFO sedang mengisi bahan bakar dengan cara menyedot plasma Matahari. Atau yang lebih ilmiah, diduga itu adalah fenomena kelahiran planet.
Menanggapi polemik itu, ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, fitur dalam rekaman tersebut adalah tipe aktivitas Matahari yang disebut "solar prominence" atau letusan plasma magnetik. Fenomena ini sering diamati, meski para ilmuwan mengaku, belum memahaminya lebih dalam.
Ilmuwan NASA, Joseph Gurman mengatakan, prominence yang nampak seperti benang atau kawat dari di tepi kiri bawah matahari -- seperti yang nampak dalam video, terbentuk dari plasma yang lebih dingin dan padat dari sekelilingnya -- adalah korona Matahari.
Gurman menjelaskan bahwa para ilmuwan belum sepenuhnya mengerti bagaimana prominence dihasilkan pada Matahari.
Sementara, C. Alex Young, ilmuwan astrofisika ahli astrofisika matahari di Goddard Space Flight Center NASA menjelaskan, kesan bola sedang menyedot energi Matahari disebabkan posisi prominence yang berada di bawah fitur saluran filamen Matahari, yang berbentuk seperti terowongan.
Young mengakui, fitur tersebut tidak biasa pada Matahari. Penasaran? berikut ini videonya:
Komet Lovejoy yang selamat setelah melintasi matahari. Image credit: NASA/SDO
Lovejoy, sebuah komet yang belum lama ditemukan, ternyata selamat dari penerjunan bunuh diri melintasi atmosfer Matahari yang amat panas pagi tadi, Jumat (16/12/2011). Demikian menurut para ilmuwan NASA.
Komet Lovejoy menerobos korona Matahari sekitar pukul 07.00 WIB, pada jarak 140.000 kilometer dari permukaan Matahari. Suhu di korona bisa mencapai 1,1 juta derajat celsius sehingga kebanyakan peneliti awalnya meyakini batu es pengembara itu bakal hancur lebur.
Akan tetapi, Lovejoy terbukti cukup kuat menghadapi panas. Sebuah video yang diambil oleh wahana Observatorium Dinamika Matahari (SDO) milik NASA menunjukkan, obyek es tersebut muncul dari balik Matahari setelah melintasinya dan melesat ke ruang angkasa.
"Berita gembira, Lovejoy hidup! Komet Lovejoy telah selamat dalam perjalanannya melintasi Matahari dan muncul kembali di sisi lain," begitu bunyi tweet seorang peneliti SDO.
SDO adalah salah satu dari banyak instrumen yang digunakan para ilmuwan untuk mengawasi Lovejoy dalam lawatannya ke Matahari. Para peneliti awalnya ingin merekam dan mempelajari kematian sebuah komet karena menabrak bintang, yakni Matahari.
"Ini kesempatan yang sangat langka untuk mengamati penguapan menyeluruh dari sebuah komet yang relatif besar, dan kami memiliki 18 instrumen terpasang pada lima satelit untuk menelitinya," ujar Karl Battams, seorang ilmuwan di Laboratorium Riset Angkatan Laut di Washington, di situs Sungrazing Komet, sebelum Lovejoy mendekati Matahari.
Battams mengelola situs yang dikhususkan untuk membahas komet Lovejoy. Komet itu sendiri ditemukan oleh dua wahana yang berbeda: Solar Terrestrial Relations Observatory NASA (STEREO) dan Solar and Heliospheric Observatory (SOHO), yang dioperasikan bersama oleh NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).
Battams sendiri menyambut berita selamatnya Lovejoy dengan terkejut sekaligus senang. "Saya menduga ekor debunya akan bertahan hidup (walau hanya selama beberapa jam) sebelum memudar, tapi bukan intinya!" ujarnya.
Lovejoy memiliki inti selebar sekitar 200 meter, dan masuk dalam kelas komet yang dikenal sebagai Sungrazers Kreutz, atau komet-komet yang orbitnya sangat dekat dengan Matahari.
Semua komet Sungrazers Kreutz diyakini sebagai sisa-sisa dari sebuah komet raksasa tunggal yang pecah beberapa abad lalu. Mereka dinamai menurut astronom Jerman abad ke-19, Heinrich Kreutz, yang pertama kali menunjukkan bahwa komet-komet tersebut memiliki "hubungan darah".
Banyak komet diketahui bunuh diri dengan menabrak Matahari, tetapi umumnya mereka tidak menunjukkan tanda-tanda akan terjun ke sana. Itulah yang membuat para ilmuwan begitu bersemangat tentang Lovejoy karena komet ini menunjukkan tanda hendak menerjang Matahari. Astronom amatir Australia, Terry Lovejoy, menemukan komet itu pada 27 November lalu, yang memberikan banyak waktu bagi peneliti untuk memetakan gerakannya.
Bumi dan Bulan dahulunya bermula dari Bola magma panas raksasa yang kemudian terpisah akibat tumbukan benda langit sebesar Mars yang kemudian masing-masing bagian membeku dan membentuk Bumi dan Bulan yang sekarang menjadi pasangan harmonis yang seiring dan sejalan mengelilingi Matahari. dan pada postingan sebelumnya saya sempat menulis mengapa hanya bagian Bulan berupa dataran lava yang disebut "Maria" yang terus menerus menghadap Bumi, bisa dibaca di sini.
Nah kali ini para ahli dari Goddard’s Scientific Visualization Studio membuat video perubahan wujud Bulan (evolusi) dari berbentuk Bola panas menjadi dingin dan membeku seperti sekarang, yang aslinya berlangsung dalam waktu 4.5 miliar tahun namun dalam video ini hanya 2.5 menit. Silahkan menyaksikan video berikut:
Berikut adalah kalender astronomi tahun 2012 seperti yang dikutip dari www.seasky.org:
January 3, 4 - Quadrantids Meteor Shower.
The Quadrantids are an above average shower, with up to 40 meteors per
hour at their peak. The shower usually peaks on January 3 & 4, but
some meteors can be visible from January 1 - 5. The near first quarter
moon will set shortly after midnight, leaving dark skies for what should
be a good show. Best viewing will be from a dark location after
midnight. Look for meteors radiating from the constellation Bootes.
January 9 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 07:30 UTC.
January 23 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 07:39 UTC.
February 7 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 21:54 UTC.
February 20 - March 12 - Best Chance to see Mercury.
The planet Mercury will be far enough from the Sun's glare to be
visible shortly after sunset. Mercury will reach greatest elongation
from the Sun on March 5, reaching a relatively bright magnitude of about
-1. This will be your best chance to see the planet this year.
February 21 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 22:35 UTC.
March 3 - Mars at Opposition.
The red planet will be at its closest approach to Earth and its face
will be fully illuminated by the Sun. This is the best time to view and
photograph Mars.
March 8 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 09:39 UTC.
March 14 - Conjunction of Venus and Jupiter.
The two brightest planets in the sky will be within 3 degrees of each
other in the evening sky. On March 25 and 25, the crescent Moon will be
near the two planets, creating a dazzling evening spectacle.
March 20 - March Equinox.
The March equinox occurs at 05:14 UTC. The Sun will shine directly on
the equator and there will be nearly equal amounts of day and night
throughout the world. This is also the first day of spring (vernal
equinox) in the northern hemisphere and the first day of fall (autumnal
equinox) in the southern hemisphere.
March 22 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 14:37 UTC.
April 6 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 19:19 UTC.
April 15 - Saturn at Opposition.
The ringed planet will be at its closest approach to Earth and its face
will be fully illuminated by the Sun. This is the best time to view and
photograph Saturn and its moons.
April 21 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 07:18 UTC.
April 21, 22 - Lyrids Meteor Shower.
The Lyrids are an average shower, usually producing about 20 meteors
per hour at their peak. These meteors can produce bright dust trails
that last for several seconds. The shower usually peaks on April 21
& 22, although some meteors can be visible from April 16 - 25. With
no moon to get in the way this year, this really should be a good show.
Look for meteors radiating from the constellation of Lyra after
midnight.
April 28 - Astronomy Day Part 1.
Astronomy Day is an annual event intended to provide a means of
interaction between the general public and various astronomy
enthusiasts, groups and professionals. The theme of Astronomy Day is
"Bringing Astronomy to the People," and on this day astronomy and
stargazing clubs and other organizations around the world will plan
special events. You can find out about special local events by
contacting your local astronomy club or planetarium. You can also find
more about Astronomy Day by checking the Web site for the Astronomical League.
May 5, 6 - Eta Aquarids Meteor Shower.
The Eta Aquarids are a light shower, usually producing about 10 meteors
per hour at their peak. The shower's peak usually occurs on May 5 &
6, however viewing should be good on any morning from May 4 - 7. The
full moon will probably ruin the show this year, washing out all but the
brightest meteors with its glare. The radiant point for this shower
will be in the constellation Aquarius. Best viewing is usually to the
east after midnight, far from city lights.
May 6 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 03:35 UTC.
The Moon will be at its closest point to the Earth, so this will be the
largest full moon of the year.
May 20 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 23:47 UTC.
May 20 - Annular Solar Eclipse.
The path of annularity will begin in southern China and move east
through Japan, the northern Pacific Ocean, and into the western United
States. A partial eclipse will be visible throughout parts of eastern
Asia and most of North America. (NASA Map and Eclipse Information)
June 4 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 11:12 UTC.
June 4 - Partial Lunar Eclipse. The eclipse will be visible throughout most of Asia, Australia, the Pacific Ocean, and the Americas. (NASA Map and Eclipse Information)
June 5, 6 - Transit of Venus Across the Sun.
This extremely rare event will be entirely visible throughout most of
eastern Asia, eastern Australia, and Alaska. A partial transit can be
seen in progress at sunrise throughout Europe, western Asia, and eastern
Africa. A partial transit can be seen in progress at sunset throughout
most of North America, Central America, and western South America. The
next transit will not take place until the year 2117. (NASA Transit Information | NASA Transit Map)
June 19 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 15:02 UTC.
June 20 - June Solstice.
The June solstice occurs at 23:09 UTC. The North Pole of the earth will
be tilted toward the Sun, which will have reached its northernmost
position in the sky and will be directly over the Tropic of Cancer at
23.44 degrees north latitude. This is the first day of summer (summer
solstice) in the northern hemisphere and the first day of winter (winter
solstice) in the southern hemisphere.
July 3 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 18:52 UTC.
July 19 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 04:24 UTC.
July 28, 29 - Southern Delta Aquarids Meteor Shower.
The Delta Aquarids can produce about 20 meteors per hour at their peak.
The shower usually peaks on July 28 & 29, but some meteors can also
be seen from July 18 - August 18. The radiant point for this shower
will be in the constellation Aquarius. The near first quarter moon will
set shortly after midnight, leaving dark skies for what should be a good
show. Best viewing is usually to the east after midnight.
August 2 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 03:27 UTC.
August 6 - Curiosity Rover at Mars.
NASA’s Mars Science Laboratory (MSL) is scheduled to land on the red
planet between August 6 and August 20, 2012. Officially named Curiosity,
it is an autonomous rover similar to the Spirit and Opportunity rovers
that previously visited Mars. This much larger rover will carry many
more instruments and experiments than its previous cousins. Curiosity’s
high definition color cameras will photograph the Martian surface while a
host of instruments will sample the soil and air and search for organic
compounds.
August 12, 13 - Perseids Meteor Shower.
The Perseids is one of the best meteor showers to observe, producing up
to 60 meteors per hour at their peak. The shower's peak usually occurs
on August 13 & 14, but you may be able to see some meteors any time
from July 23 - August 22. The radiant point for this shower will be in
the constellation Perseus. The near last quarter moon will be hanging
around for the show, but shouldn’t be too much of a problem for a shower
with up to 60 meteors per hour. Find a location far from city lights
and look to the northeast after midnight.
August 17 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 15:54 UTC.
August 24 - Neptune at Opposition.
The blue planet will be at its closest approach to Earth and its face
will be fully illuminated by the Sun. This is the best time to view
Neptune. Due to its distance, it will only appear as a tiny blue dot in
all but the most powerful telescopes.
August 31 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 13:58 UTC.
Since this is the second full moon in the same month, it is known as a
blue moon. This rare calendar event only happens once every few years,
giving rise to the term, “once in a blue moon.”
September 16 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 02:11 UTC.
September 22 - September Equinox.
The September equinox occurs at 14:49 UTC. The Sun will shine directly
on the equator and there will be nearly equal amounts of day and night
throughout the world. This is also the first day of fall (autumnal
equinox) in the northern hemisphere and the first day of spring (vernal
equinox) in the southern hemisphere.
September 29 - Uranus at Opposition.
The blue-green planet will be at its closest approach to Earth and its
face will be fully illuminated by the Sun. This is the best time to view
Uranus. Due to its distance, it will only appear as a tiny blue-green
dot in all but the most powerful telescopes.
September 30 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 03:19 UTC.
October 20 - Astronomy Day Part 2.
Astronomy Day is an annual event intended to provide a means of
interaction between the general public and various astronomy
enthusiasts, groups and professionals. The theme of Astronomy Day is
"Bringing Astronomy to the People," and on this day astronomy and
stargazing clubs and other organizations around the world will plan
special events. You can find out about special local events by
contacting your local astronomy club or planetarium. You can also find
more about Astronomy Day by checking the Web site for the Astronomical League.
October 15 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 12:02 UTC.
October 21, 22 - Orionids Meteor Shower.
The Orionids is an average shower producing about 20 meteors per hour
at their peak. This shower usually peaks on the 21st, but it is highly
irregular. A good show could be experienced on any morning from October
20 - 24, and some meteors may be seen any time from October 17 - 25. The
first quarter moon will set by midnight, leaving a dark sky for what
should be a good show. Best viewing will be to the east after midnight.
Be sure to find a dark location far from city lights.
October 29 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 19:49 UTC.
November 13 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 22:08 UTC.
November 13 - Total Solar Eclipse.
The path of totality will only be visible in parts of extreme northern
Australia and the southern Pacific Ocean. A partial eclipse will be
visible in most parts of eastern Australia and New Zealand.
(NASA Map and Eclipse Information)
November 17, 18 - Leonids Meteor Shower.
The Leonids is one of the better meteor showers to observe, producing
an average of 40 meteors per hour at their peak. The shower itself has a
cyclic peak year every 33 years where hundreds of meteors can be seen
each hour. The last of these occurred in 2001. The shower usually peaks
on November 17 & 18, but you may see some meteors from November 13 -
20. The crescent moon will set early in the evening leaving dark skies
for what should be an excellent show. Look for the shower radiating from
the constellation Leo after midnight, and be sure to find a dark
location for viewing.
November 27 - Conjunction of Venus and Saturn. These two bright planets will be within 1 degree of each other in the morning sky. Look to the east around sunrise.
November 28 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 14:46 UTC.
November 28 - Penumbral Lunar Eclipse. The eclipse will be visible throughout most of Europe, eastern Africa, Asia, Australia, the Pacific Ocean, and North America. (NASA Map and Eclipse Information)
December 3 - Jupiter at Opposition.
The giant planet will be at its closest approach to Earth and its face
will be fully illuminated by the Sun. This is the best time to view and
photograph Jupiter and its moons.
December 13 - New Moon. The Moon will be directly between the Earth and the Sun and will not be visible from Earth. This phase occurs at 08:42 UTC.
December 13, 14 - Geminids Meteor Shower.
Considered by many to be the best meteor shower in the heavens, the
Geminids are known for producing up to 60 multicolored meteors per hour
at their peak. The peak of the shower usually occurs around December 13
& 14, although some meteors should be visible from December 6 - 19.
The radiant point for this shower will be in the constellation Gemini.
This year the new moon will guarantee a dark sky for what should be an
awesome show. Best viewing is usually to the east after midnight from a
dark location.
December 21 - December Solstice.
The December solstice occurs at 11:12 UTC. The South Pole of the earth
will be tilted toward the Sun, which will have reached its southernmost
position in the sky and will be directly over the Tropic of Capricorn at
23.44 degrees south latitude. This is the first day of winter (winter
solstice) in the northern hemisphere and the first day of summer (summer
solstice) in the southern hemisphere.
December 28 - Full Moon.
The Moon will be directly opposite the Earth from the Sun and will be
fully illuminated as seen from Earth. This phase occurs at 10:21 UTC.
Tata surya yang mengorbit
dua bintang. Image credit: LYNETTE COOK
Penelitian yang dipresentasikan baru-baru ini pada pertemuan tahunan American Astronomical Society menunjukkan bahwa planet-planet sistem circumbinary, yaitu planet yang mengorbit dua bintang, bukanlah suatu hal yang jarang, bahkan mungkin juga terdapat dalam jumlah jutaan di Galaksi Bima Sakti sendiri.
Pada konferensi pers, William Welsh dari Universitas San Diego State menjelaskan bahwa Kepler 34b dan Kepler 35b, merupakan penambahan terbaru untuk kelas baru dari sistem planet. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature edisi 12 Januari.
“Gerhana-gerhana bintang memungkinkan kita untuk mengukur sifat-sifat bintang-bintang dengan presisi yang indah, yang pada gilirannya memungkinkan kita untuk mengukur sifat planet,” tutur Welsh.
Transit (gerhana kecil) yang disebabkan oleh planet memberikan bukti definitif mengenai keberadaan planet, sedangkan gerhana-gerhana bintang besar memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur sifat-sifat bintang dengan presisi. Hal ini, pada akhirnya, memungkinkan mereka untuk mengukur sifat planet.
Sekarang setelah ketiga sistem tersebut telah secara langsung diamati (Kepler 16b diumumkan pada September), para peneliti telah menemukan keragaman orbit bintang dan planet di kelas baru dari sistem planet, dan sangat ingin untuk menyelidiki bagaimana planet terbentuk di sekitar sepasang bintang.
Dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF), tim peneliti Welsh akan terus mencari planet yang lebih banyak lagi, baik transit maupun non-transit. “Menemukan planet circumbinary jauh lebih sulit daripada menemukan planet yang mengorbit di sekitar bintang tunggal.” (erabaru.net, astronomi.us)
Ilmuwan NASA telah menemukan samudera lava pada permukaan sebuah bulan yang terlihat seperti pizza.
Io, yang mengorbit planet raksasa Yupiter adalah dunia yang mengalami vulkanik paling aktif dalam sistem tata surya.
Meskipun hanya seperempat diameter Bumi, namun bulan ini menghasilkan sekitar 100 kali lebih banyak lava dibandingkan semua gunung berapi di seluruh Bumi.
Kini para ilmuwan AS pada Universitas California dan Michigan telah menemukan bahwa lava yang mengalir dari lautan magma itu berada antara 20-30 mil di bawah permukaan Io dengan kedalaman lebih dari 30 mil.
Penampakan Io mirip pizza ini, diakibatkan karena materi pada permukaan yang terus menerus mengalir tersebut terlihat seperti noda jerawat.
Perputaran yang tanpa akhir ini disebabkan oleh tarikan sangat kuat Yupiter pada interior Io, mirip tarikan pasang pada bulan kita.
Vulkanik Io mengejutkan sejumlah astronom ketika pertama kali difoto oleh NASA pada akhir 1970.
Lautan lava dideteksi dengan data penganalisaan yang dikumpulkan oleh pengamat lain, Galileo, yang mengorbit Yupiter selama delapan tahun hingga 2003 lalu.
Sinyal misterius dalam temuan ini terdengar cocok dengan apa yang diperkirakan dari bebatuan yang meleleh di bawah permukaan Io.
Para ilmuwan bahkan mampu mengidentifikasi beberapa jenis bebatuan, yang terungkap seperti lherzolite, sebuah batu vulkanik yang ditemukan di Spitzbergen, Swedia.
Torrence Johnson, mantan ilmuwan pada proyek Galileo, dari Jet Propulsion Laboratory NASA, di California, mengatakan, “Antara Bumi dan bulan kemungkinan juga pernah memiliki lautan magma serupa beberapa milyar tahun lalu pada saat pembentukannya, namun sudah lama mengalami pendinginan.”
“Vulkanik Io menginformasikan kepada kita bagaimana gunung berapi bekerja dan menyajikan sebuah jendela pada saat terjadinya berbagai jenis aktifitas vulkanik yang kemungkinan terjadi di Bumi dan bulan selama sejarah awal pembentukannya.”(erabaru.net, astronomi.us)