|
Ilustrasi wahana Rosetta dan Philae landing craft mendekati untuk kemudian mendarat di komet 67P/Churyumov-Gerasimenko |
Setelah 10 tahun lamanya menempuh perjalanan di luar angkasa, akhirnya wahana tanpa awak miliki ESA
(European Space Agency) yang bertugas untuk meneliti komet
67P/Churyumov-Gerasimenko akan memasuki fase
start dalam waktu 100 hari ke depan setelah melalui masa hibernasi. Sejak 11 Oktober 2013 lalu, ESA telah melakukan hitung mundur selama 100 hari ke depan wahana itu akan dibangkitkan dari tidur panjangnya selama 2,7 tahun. Wahana bernama
Rosetta tersebut diluncurkan pada Maret 2004 dengan menggunakan roket
Ariane 5 untuk mengungkap sejarah, komposisi, dan evolusi dari komet kuno
67P/Churyumov-Gerasimenko yang merupakan sisa-sisa dari terbentuknya sistem tata surya 4,5 miliar tahun yang lalu. Nama "
Rosetta" sendiri diambil dari nama batu Mesir kuno yang ditemukan di kota Rashid, dekat sungai Roseta yang berisi tentang petunjuk membaca huruf hiroglif Mesir dalam bahasa Yunani kuno.
|
Peluncuran wahana Rosetta dengan roket Ariane 5 pada Maret 2004. Image credit: ESA |
Tidak seperti wahana tanpa awak lainnya, wahana
Rosetta ini dilengkapi dengan robot pendarat yang disebut
Philae landing craft yang bisa mendarat dan menempel di permukaan komet.
|
Rute perjalanan wahana Rosetta. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: ESA |
Seperti wahana Voyager NASA yang sudah lebih dari 36 tahun mengarungi kejamnya samudera luar angkasa, wahana
Rosetta juga sudah mengalami ekstrimnya kondisi samudera tersebut. Selama 10 tahun, wahana
Rosetta sudah melewati Bumi sebanyak tiga kali takni pada Maret 2005, November 2007, dan November 2009. Melewati Mars pada Februari 2007, melewati asteroid
Steins pada September 2008, melewati asteroid
Lutetia pada Juli 2010 dan sejak Juni 2011, wahana
Rosetta memulai kembali tidur panjangnya dan semakin jauh menjelajah tata surya. Saat ini status wahana tersebut berada dalam fase hibernasi untuk menghemat dan menyimpan tenaga. Panel surya mengarah pada posisi sedemikian rupa sehingga dapat dengan maksimal mendapatkan energi Matahari untuk disimpan dan digunakan seminimal mungkin. Hanya komputer dan penghangat instrumen yang tetap aktif agar wahana tidak membeku. Dan setelah 31 bulan sejak Juni 2011, wahana
Rosetta akan dibangkitkan oleh ESA dari tidurnya pada 20 Januari 2014.
Setelah bangun dari tidurnya, wahana
Rosetta akan menghangatkan sistem navigasi yang ada pada dirinya untuk kemudian berhenti berputar dan mengarahkan antena utamanya ke Bumi untuk bisa berkomunikasi dengan Bumi dan mencari tahu apakah wahana itu masih berfungsi normal atau tidak. saat itu diperkirakan wahana
Rosetta berada pada jarak 9 juta km dari komet
67P/Churyumov-Gerasimenko dan akan terus mendekat dengan manuver utama pada Mei 2014. Setelah melakukan pemetaan komet
67P/Churyumov-Gerasimenko, robot pendarat
Philae akan diturunkan pada lokasi yang tepat pada November 2014. Philae akan meneliti nukleus komet dan menganalisa komposisi ilmiahnya.
Awalnya wahana
Rosetta tidak dibuat untuk meneliti komet
67P/Churyumov-Gerasimenko. Wahana tersebut ditujukan untuk meneliti komet Comet 46P/Wirtanen. Tapi karena terjadi insiden gagalnya roket Ariane pada Desember 2002 menyebabkan jadwal peluncuran wahana
Rosetta diundur selama 14 bulan. AKibatnya sasaran obyek penelitianpun dirubah dan komet
67P/Churyumov-Gerasimenko terpilih menjadi gantinya. Misi wahana
Rosetta ini diadwalkan berakhir pada Desember 2015.
Alasan kuat mengapa ESA sangat tertarik mempelajari komet adalah karena komet begitu berjasa sebagai "pembawa" air di Bumi dan membuat Bumi menjadi layak untuk terciptanya kehidupan. (AS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)