Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Wednesday, December 5, 2012

12 Desember 2012 Puncak Hujan Meteor Geminid

Hujan meteor Geminid. Image credit: NASA
Pada tanggal 12-13 Desember 2012 mendatang akan menjadi puncak dari hujan meteor Geminid. Hujan meteor Geminid nanti sangat istimewa karena tidak akan ada cahaya Bulan sehingga langit cukup gelap dan memudahkan kita untuk melihat hujan meteor Geminid tersebut.

Pada saat puncak hujan meteor Geminid, maka akan muncul sekitar 50 meteor setiap jamnya dan hujan meteor ini merupakan salah satu hujan meteor paling ramai selain hujan meteor Leonid. Kita tidak perlu teleskop untuk melihatnya. Cukup berdiri di tanah lapang, dan melihat ke atas arah timur.

Hujan meteor Geminid berbeda dengan hujan meteor lainnya karena berasal dari pecahan asteroid. Nama asteroidnya adalah 3200 Phaethon. Asteroid ini mengorbit Matahari dan meninggalkan debu ketika bergerak. Ketika Bumi memasuki wilayah debu, atmosfer Bumi akan membakarnya. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, December 4, 2012

Satelit Voyager 1 dan 2, Misi NASA Terpanjang dalam Sejarah

Posisi Voyager 1 saat ini. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL-Caltech/The Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory
Satelit Voyager 1 dan Voyager 2 NASA merupakan dua satelit kembar yang diluncurkan pada akhir tahun 1977 untuk mengeksplorasi planet di luar tata surya kita. Dua wahana satelit tersebut saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke luar dari tata surya dan hampir mencapai pintu ruang antarbintang. Voyager 2 diluncurkan pada 20 Agustus 1977 dan Voyager 1 diluncurkan pada 5 September 1977.

Saat ini kedua wahana tersebut masih dalam keadaan sehat dan beroperasi dengan baik dengan mengirimkan data ke JPL (Jet Propulsion Laboratory) NASA di Pasadena. Untuk mengoperasikan kedua satelit tersebut, JPL mengirimkan sinyal berkecepatan cahaya dan membutuhkan waktu sekitar 13 jam untuk sampai ke Voyager 2 dan 16 jam untuk mencapai Voyager 1.

Misi NASA Terpanjang

Pada Agustus 2011 lalu, Voyager 2 berhasil memecahkan rekor misi NASA terpanjang sebelumnya selama 12.758 hari yang diraih oleh wahana Pioneer 6 Probe yang diluncurkan pada 16 Desember 1965 dan memberikan sinyal terakhir pada 8 Desember 2000.

Saat ini Voyager 1 berjarak 11 miliar mil (18,4 miliar km) dari Bumi dan bergerak ke utara sedangkan Voyager 2 berjarak 9 miliar mil (15 miliar km) dan bergerak ke selatan. Dalam 5 tahun terakhir Voyager 1 dan 2 mengirimkan data dan informasi mengenai lapisan luar heliosphere. Pada 5 tahun pertama, Satelit Voyager telah meneliti dari dekat planet Jupiter, Saturnus dan cincinnya, bulan-bulan yang dimilikinya, planet Uranus, Neptunus dan lain sebagainya.

Pesan dan Rekaman

Kedua satelit baik Voyager 1 maupun 2, membawa piringan emas fonograf yang berisi berbagai macam konten seperti foto dan rekaman suara alam seperti suara petir, hewan, ucapan salam dalam 55 bahasa dan budaya dan sebagainya.

Pihak NASA mengatakan bahwa kedua satelit Voyager masih memiliki cukup tenaga untuk terus berkomunikasi dengan Bumi hingga tahun 2020 atau bahkan hingga 2025. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Peneliti NASA Temukan Mikroba Kuno di Danau Antartika

Danau Vida di Antartika. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: nationalgeographic.com
Peneliti NASA baru-baru ini menemukan sekumpulan mikroba kuno yang mendiami sebuah danau di Antartika. Danau Vida di lembah McMurdo Antartika menjadi tempat penemuan mikroba kuno pada kedalaman 65 kaki. Danau tersebut merupakan salah satu tempat tergelap di Bumi yang tidak tertembus sinar Matahari dikarenakan permukaannya yang beku dan memiliki tingkat keasinan yang sangat tinggi yaitu 6 kali lebih asin dari air laut dan juga sangat dingin sehingga danau tersebut benar-benar ekstrim untuk mampu mendukung adanya kehidupan termasuk mikroba ini. Danau Vida juga dikenal sebagai tempat yang tidak memiliki oksigen dan memiliki oksida nitrous tertinggi di Bumi.

"Studi ini memberikan gambaran kepada kita ke salah satu ekosistem paling unik di Bumi," ucap Alison Murray, ahli ekologi mikroba dari Desert Research Institute (DRI). "Pengetahuan kita tentang proses geokimia dan mikroba dalam lingkungan es dalam dunia yang gelap khususnya pada suhu di bawah nol masih banyak yang belum diketahui sampai sekarang. Studi ini dapat memperluas pemahaman kita tentang jenis kehidupan yang dapat bertahan hidup dalam cryecosystem terisolasi dan bagaimana strategi yang berbeda bisa ada dalam lingkungan yang penuh tantangan seperti itu," tambahnya.

Dari analisis geokimia didapatkan hasil bahwa reaksi kimia antara air asin dan zat besi pada sedimen di danau tersebut menghasilkan oksida nitrous dan molekul hidrogen dan molekul hidrogen tersebut dapat memberikan energi pada mikroba kuno tersebut untuk tetap bertahan hidup. (NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Sunday, December 2, 2012

Apa Perbedaan Planet dengan Bintang?

Pertanyaan:
Apa bedanya planet dengan bintang:

Jawaban:
  1. bintang : memiliki cukup massa untuk melakukan fusi nuklir dan menghasilkan cahaya dan energi
    planet : tidak memiliki cukup massa untuk melakukan fusi nuklir dan planet raksasa disebut bintang gagal krn memiliki cukup hidrogen sebagai bahan fusi nuklir tetapi massanya kurang
  2. Bintang = Benda langit yang dapat memancarkan cahayanya sendiri.
    Planet = Benda langit yang tak dapat memancarkan cahayanya sendiri, tapi sebagai pantulan dari cahaya bintang.


Note:
*kami mengumpulkan pertanyaan dan jawaban astronomi dari beberapa forum di internet dan kami tidak menjamin serta melakukan evaluasi terhadap kebenaran dari jawaban pertanyaan tersebut.

Saturday, December 1, 2012

Apa Saja Dampak Hujan Asam Bagi Ekosistem di Bumi?

Pertanyaan:
Apa saja dampak hujan asam bagi ekosistem dan lingkungan di Bumi?

Jawaban:
1. Dampak Hujan asam Terhadap Danau
Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya species yang bertahan. Jenis Plankton dan invertebrate merupakan mahkluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman. Apa yang terjadi jika didanau memiliki pH dibawah 5, lebih dari 75 % dari spesies ikan akan hilang (Anonim, 2002). Ini disebabkan oleh pengaruh rantai makanan, yang secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem. Tidak semua danau yang terkena hujan asam akan menjadi pengasaman, dimana telah ditemukan jenis batuan dan tanah yang dapat membantu menetralkan keasaman.

2. Dampak Hujan Asam Terhadap Tumbuhan dan Hewan
Hujan asam yang larut bersama nutrisi didalam tanah akan menyapu kandungan tersebut sebelum pohon-pohon dapat menggunakannya untuk tumbuh. Serta akan melepaskan zat kimia beracun seperti aluminium, yang akan bercampur didalam nutrisi. Sehingga apabila nutrisi ini dimakan oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, selebihnya pohon-pohon akan terserang penyakit, kekeringan dan mati. Seperti halnya danau, Hutan juga mempunyai kemampuan untuk menetralisir hujan asam dengan jenis batuan dan tanah yang dapat mengurangi tingkat keasaman.
Pencemaran udara telah menghambat fotosintesis dan immobilisasi hasil fotosintesis dengan pembentukan metabolit sekunder yang potensial beracun. Sebagai akibatnya akar kekurangan energi, karena hasil fotosintesis tertahan di tajuk. Sebaliknya tahuk mengakumulasikan zat yang potensial beracun tersebut. Dengan demikian pertumbuhan akar dan mikoriza terhambat sedangkan daunpun menjadi rontok. Pohon menjadi lemah dan mudah terserang penyakit dan hama.
Penurunan pH tanah akibat deposisi asam juga menyebabkan terlepasnya aluminium dari tanah dan menimbulkan keracunan. Akar yang halus akan mengalami nekrosis sehingga penyerapan hara dan iar terhambat. Hal ini menyebabkan pohon kekurangan air dan hara serta akhirnya mati. Hanya tumbuhan tertentu yang dapat bertahan hidup pada daerah tersebut, hal ini akan berakibat pada hilangnya beberapa spesies. Ini juga berarti bahwa keragaman hayati tamanan juga semakin menurun.

Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan daun, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Menurut Soemarmoto (1992), dari analisis daun yang terkena deposisi asam menunjukkan kadar magnesium yang rendah. Sedangkan magnesium merupakan salah satu nutrisi assensial bagi tanaman. Kekurangan magnesium disebabkan oleh pencucian magnesium dari tanah karena pH yang rendah dan kerusakan daun meyebabkan pencucian magnesium di daun.

Sebagaimana tumbuhan, hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat pH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim. Spesies hewan yang lain juga akan terancam karena jumlah produsen (tumbuhan) semakin sedikit. Berbagai penyakit juga akan terjadi pada hewan karena kulitnya terkena air dengan keasaman tinggi. Hal ini jelas akan menyebabkan kepunahan spesies.

3. Dampak Hujan Asam Terhadap Manusia
Dampak deposisi asam terhadap kesehatan telah banyak diteliti, namun belum ada yang nyata berhubungan langsung dengan pencemaran udara khususnya oleh senyawa NOx dan SO2. Kesulitan yang dihadapi dkarenakan banyaknya faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang, termasuk faktor kepekaan seseorang terhadap pencemaran yang terjadi. Misalnya balita, orang berusia lanjut, orang dengan status gizi buruk relatif lebih rentan terhadap pencemaran udara dibandingkan dengan orang yang sehat.

Berdasarkan hasil penelitian, sulphur dioxide yang dihasilkan oleh hujan asam juga dapat bereaksi secara kimia didalam udara, dengan terbentuknya partikel halus suphate, yang mana partikel halus ini akan mengikat dalam paru-paru yang akan menyebabkan penyakit pernapasan. Selain itu juga dapat mempertinggi resiko terkena kanker kulit karena senyawa sulfat dan nitrat mengalami kontak langsung dengan kulit.

4. Korosi
Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasirbesi, marmer, batu pada diding beton serta logam. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bagunan tua serta monument termasuk candi dan patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat, meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat kristal semakin banyak akan merusak batuan.



Note:
*kami mengumpulkan pertanyaan dan jawaban astronomi dari beberapa forum di internet dan kami tidak menjamin serta melakukan evaluasi terhadap kebenaran dari jawaban pertanyaan tersebut.

Friday, November 30, 2012

Wahana NASA Temukan Air Berwujud Es di Merkurius

Daerah kutub utara yang memiliki kandungan es. Es ditandai dengan warna kuning. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Carnegie Institution of Washington/National Astronomy and Ionosphere Center, Arecibo Observatory
Pesawat luar angkasa NASA yang mengorbit planet Merkurius, MESSENGER berhasil menemukan kumpulan air berwujud es di kutub utara planet Merkurius.

Di Merkurius suhu permukaan bisa mencapai 427 derajat Celcius. Namun di sekitar kutub utara, terdapat daerah yang secara permanen terlindung dari panas Matahari. Di situlah wahana MESSENGER menemukan sejumlah deposit air berwujud es dan dimungkinkan bahan organik lainnya. Es tersebut terdeteksi di 85 derajat lintang utara hingga pusat kutub utara dan tersebar sejauh 65 derajat ke utara.

"Dalam beberapa bulan ke depan, wahana MESSENGER akan difokuskan untuk mengamati daerah tersebut untuk mendapatkan tampilan visual yang lebih baik," ungkap Gregory Neumann, Ilmuwan dari NASA's Goddard Space Flight Center.

Sejauh ini para ilmuwan juga meyakini bahwa di kutub selatan planet Merkurius juga terdapat es. Namun sayangnya orbit MESSENGER saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan pengamatan ke daerah tersebut secara lebih detail. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Sifat-Sifat Khusus yang Dimiliki Cahaya

Sifat-Sifat Khusus Lainnya Yang Dimiliki Cahaya Selain cahaya mengalami pembiasan dan pemantulan cahaya juga mempunyai sifat khas lainnya yaitu :
  1. Cahaya merambat membentuk garis lurus. Sinar merupakan kata lain untuk cahaya tunggal yang merambat, sedangkan berkas sinar terdiri dari beberapa sinar yang merambat dalam arah tertentu. Berkas sinar dapat berupa kumpulan sinar sejajar, divergen (menyebar), atau konvergen (mengumpul). 
  2. Cahaya dapat berinterferensi atau mengalami penguatan/pelemahan intensitas karena penggabungan dua gelombang cahaya. Penguatan atau pelemahan ditentukan oleh beda fase masing-masing gelombang cahaya. 
  3. Cahaya juga mengalami difraksi yakni dibelokkan ke arah tertentu oleh celah kecil serta polarisasi yakni pengkutupan arah getaran gelombang cahaya. 
 Dengan mengetahui sifat-sifat cahaya, kita dapat lebih memahami tentang bagaimana cahaya merambat dari sumbernya sampai ke mata kita. Bintang yang tampak berupa titik cahaya dapat kita pastikan sebagai cahaya tunggal, bukan sebagai berkas cahaya

(Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Cassini Ambil Foto Pusaran Awan di Kutub Utara Planet Saturnus

Foto pusaran awan di atas kutub utara planet Saturnus yang diambil oleh wahana Cassini. Image credit: NASA/JPL/Space Science Institute. Color composites by Jason Major 
Wahana Cassini yang mengorbit planet Saturnus berhasil mengambil gambar pusaran awan berputar yang berada di kutub Utara planet tersebut. Foto pusaran awan tersebut diambil pada 27 November 2012 lalu dan saat itu Cassini berada sekitar 238,045 mil (383,097 km) dari planet Saturnus. Foto di atas adalah foto berformat RAW yang belum mengalami proses editing apa pun.

Bagi Anda yang penasaran dengan foto berwarnanya, berikut adalah hasil olah foto yang dilakukan oleh Jason Major sorang ahli desain grafis sekaligus penulis topik astronomi di website Discovery News.


Ukuran pusaran awan dari foto yang diambil Cassini tadi diperkirakan memiliki lebar 3000-4000 km dan diperkirakan itu adalah sebuah badai dahsyat.

Selain foto di atas, foto lain yang menunjukkan pusaran awan berbentuk heksagonal (segi enam) yang juga terjadi di atas kutub utara planet Saturnus bisa Anda lihat di bawah ini


Dan setelah diolah, maka foto berwarnanya seperti ini:


Diameter pusaran heksagonal tersebut diperkirakan mencapai 25.000 km (15.500 mil). Cukup besar sehingga mampu menampung 4 Bumi jika dimasukkan ke dalamnya.

Benar-benar gambar yang indah dan cantik bukan :-)

(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto