Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Wednesday, October 24, 2012

Roket Soyuz TMA-06M Meluncur Bawa Tiga Astronot ke ISS

Peluncuran roket Soyuz TMA-06M dari Baikonur, Kazakhstan pada 23 Oktober 2012. Image credit: NASA/Bill Ingalls
Roket Soyuz TMA-06M pada hari Selasa 23 Oktober 2012 pukul 10:51 UTC kemarin berhasil meluncur dari Baikonur, Kazakhstan dengan mulus. Roket tersebut mengangkut 3 astronot yang akan bertugas di ISS yaitu Kevin Ford, Oleg Novitskiy, dan Evgeny Tarelkin untuk bergabung dengan astronot lainnya yang sudah lebih dulu berada di sana. Rencananya kapsul yang membawa mereka akan merapat di ISS pada hari Kamis 25 Oktober 2012.

Pada peluncuran ini turut di bawa 32 ikan Medaka untuk mengetahui bagaimana ikan beradaptasi dengan gaya berat mikro. Ikan tersebut nantinya akan dimasukkan kedalam akuarium di ISS yang disebut Aquatic Habitat.

Tiga astronot baru ini akan berada di ISS selama lima bulan hingga Maret 2013. Sedangkan astronot sebelumnya yaitu Williams, Malenchenko, dan Hoshide akan kembali ke Bumi pada 19 november 2012 mendatang.

Dijadwalkan misi ke ISS selanjutnya akan diluncurkan pada 21 Desember dengan menggunakan roket Soyuz TMA-07M yang akan membawa kosmonot Roman Romanenko, astronot Chris Hadfield, dan astronot NASA Tom Marshburn. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, October 23, 2012

Valles Marineris Mars, Ngarai dan Jurang Terbesar di Tata Surya

Ngarai/ jurang Valles Marineris di Mars. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: ESA/DLR/FU Berlin (G. Neukum)
Jika ngarai atau jurang terdalam dan terbesar di Bumi adalah grand Canyon, maka ngarai atau jurang terbesar dan terdalam di tata surya ada di Mars yaitu Valles Marineris.

Valles Marineris merupakan fitur geologi yang sangat besar yaitu dengan ukuran panjang mencapai 4000 km, lebar 200 km, dan kedalamannya mencapai 10 km. Ukuran jurang tersebut 5 kali lebih besar dari Grand Canyon. Dengan panjang seperti itu, kita bisa membayangkan jarak dari ujung Amerika timur hingga Amerika Barat.

Nama Valles Marineris sendiri diambil dari pesawat ruang angkasa NASA pertama yang mengorbit Mars pada 14 November 1971 yang menemukan jurang ini. Diperkirakan jurang Valles Marineris ini terbentuk sebagai akibat dari aktivitas Vulkanik di daerah Tharsis tempat di mana gunung tertinggi di tata surya Olympus Mons berada. Kerak planet Mars bergerak membentang dan akhirnya daerah tersebut membuka dan runtuh membentuk jurang yang dalam. Kemudian tanah di sekitarnya longsor dan air yang waktu itu ada mengalir dan membentuk salurannya berkelok-kelok. Itu terjadi miliaran tahun yang lalu. Valles Marineris juga yang menjadi bukti bahwa di Mars juga terdapat lempeng tektonik.

Bagian dari Valles Marineris yang terlebardisebut dengan Melas Chasma. Chandor Chasma adalah daerah Valles Marineris yang menuju ke utara. Sedangkan Hebes Chasma merupakan bisa kita lihat di bagian kiri atas pada gambar.

Di bawah ini adalah video yang dibuat oleh ESA pada tahun 2006 yag menggambarkan seperti apa rasanya jika kita dengan menggunakan helikopter menyusuri ngarai atau kawah Valles Marineris ini. Harapannya suatu hari akan ada misi atau wahana yang dapat mengeksplorasi langsung daerah ini:



(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Sunday, October 21, 2012

Badai Berkecepatan 900 km per Jam Terjadi di Planet Uranus

Perubahan cuaca ekstrim di planet Uranus ditandai dengan badai berkecepatan 900 km / jam. Image credit: NASA/ESA/L. A. Sromovsky/P. M. Fry/H. B. Hammel/I. de Pater/K. A. Rages
Ilmuwan yang meneliti planet Uranus mengungkapkan bahwa di planet tersebut kini sedang terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrim. pada penelitian terbaru, ilmuwan menemukan badai bertiup dengan kecepatan 900 km /jam dengan suhu -220 derajat Celcius.

Ilmuwan menemukan hal tersebut setelah meneliti gambar inframerah beresolusi tinggi dari Keck Observatory di Hawai, yang bisa memperlihatkan gambar secara jelas dan rinci tentang cucca di planet tersebut yang selama ini dikenal sebagai planet yang tenang.

Dengan atmosfer Biru yang indah, Uranus memang nampak tenang. Seperti pada foto yang diabadikan oleh wahana Voyager 2 pada tahun 1986 ini.
Foto planet Uranus yang diambil oleh wahana Voyager 2 pada tahun 1986. Image credit: NASA
Menurut ilmuwan perubahan cuaca yang ekstrim di planet Uranus disebabkan oleh metana yang didorong oleh apa yang disebut dengan atmospheric conveyor belt menuju ke kutub utara planet Uranus dan membentuk fitur seperti yang terlihat pada foto inframerah dari Keck Observatory. Kemungkinan hal tersebut berlangsung musiman. "Uranus berubah, dan pasti ada sesuatu yang terjadi di dua kutub planet tersebut," ucap Larry Sromovsky dari University of Wisconsin-Madison yang memimpin studi ini. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Foto Galaksi Terlarang NGC 6952 yang Mempesona

Foto galaksi NGC 6952 yang diambil oleh Bill Snyder. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: Bill Snyder Astrophotography
Fotografer profesional Bill Snyder berhasil mengabadikan foto galaksi spiral NGC 6952 yang menakjubkan. Bill mengambil foto galaksi tersebut dari Heavens Mirror Observatory di Sierra Nevada Mountains, California pada Agustus 2012.

Untuk mengambil foto galaksi NGC 6952, Bill menggunakan Planewave 17 inci dengan kamera Apogee U16 dan filter astrodon LRGB.

Galaksi NGC 6952 berjarak 80 juta tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Cephus. Ia disebut Barred Spiral Galaxy (galaksi spiral terlarang) sebab memiliki struktur seperti batang di pusatnya. Batang tersebut dipenuhi oleh bintang, gas, dan debu yang membentang dari inti galaksi. Selain itu galaksi ini dikelilingi juga oleh gas dan debu "aliran" nebula yang terintegrasi (Integrated Flux Nebula) yang merupakan struktur kompleks yang bercahaya dari cahaya yang menyebar darisemua bintang di galaksi Bima Sakti kita. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Thursday, October 18, 2012

Ilmuwan Temukan Bukti Kuat Teori Giant Impact

Ilustrasi tabrakan Bumi dan Bulan. Image credit: NASA/JPL-Caltech
Ilmuwan dengan menggunakan sampel yang dibawa oleh misi Apollo dari Bulan dan beberapa meteorit Bulan yang jatuh ke Bumi, menemukan bahwa ternyata pada sampel tersebut mereka menemukan deplesi dan penguapan isotop ringan seperti seng. Dan itu menjadikannya sebagai petunjuk kuat tentang sejarah Bumi dan Bulan.

Dengan menggunakan instrumen spektroskopi canggih, ilmuwan mengukur rasio isotop yang ada pada sampel batuan Bulan. Temuan ini sekaligus mendukung teori Giant Impact (dampak raksasa) tentang proses terbentuknya Bulan yang diungkapkan pertama kali oleh ilmuwan William K. Hartmann dan Donald Davis pada tahun 1975. Bulan terbentuk sebagai akibat dari tabrakan antara Bumi muda dan protoplanet seukuran Mars sekitar 4.5 miliar tahun lalu. Efek dari tabrakan itu membentuk Bulan dan merubah evolusi planet Bumi. Bahkan mungkin berperan penting mewujudkan kehidupan di Bumi.

"Ini adalah bukti kuat dari deplesi volatil ektrim Bulan," ungkap peneliti James Scripps Day

Pada awal pembentukan Bulan, permukaannya cukup panas untuk menguapkan seng, dan tabrakan Bumi dan Bulan merupakan salah satu hal yang akan menghasilkan banyak sekali panas. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, October 17, 2012

Wahana New Horizon Terancam Menabrak Puing Antariksa

Ilustrasi wahana New Horizon. Image credit: JHUAPL/SwRI
Wahana luar angkasa New Horizon saat ini sudah hampir 7 tahun meninggalkan Bumi menuju Pluto untuk meneliti "mantan" planet tersebut. Itu berarti masih kurang 2.5 tahun lagi untuk tiba di sana. Total jarak yang harus ditempuh New Horizon sekitar 3 miliar km.

Saat ini para ilmuwan sedang direpotkan dengan banyaknya puing-puing dan obyek luar angkasa di sepanjang jalur perjalanan New Horizon. Puing-puing tersebut bisa berasal dari sabuk Kuiper yang dikenal sangat padat dengan asteroid. Selain itu ancaman juga bisa datang dari pecahan obyek yang mengantam bulan Pluto. Saat ini astronom sudah menemukan 5 bulan yang mengorbit Pluto.

New horizon sendiri meluncur dengan kecepatan 30.000 mil per jam sehingga jika menabrak sebuah obyek sebesar kerikil saja bisa menyebabkan wahana itu hancur. Untuk menghindari obyek berbahaya, ilmuwan menggunakan semua instrumen yang ada mulai dari teleskop berbasis darat (ground based), simulasi komputer, okultasi bintang dari sistem Pluto, sampai teleskop Hubble. Saat ini tim ilmuwan merencanakan sebuah jalur alternatif yang tentunya lebih jauh lagi jaraknya untuk menghindari tabrakan.

"Kami sedang membuat rencana untuk menuju jalur lain jika memang harus begitu," ucap Leslie Young dari Southwest Research Institute selaku Deputy Project dari misi wahana New Horizon. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Astronom Temukan Planet Mirip Bumi di Alpha Centauri B

Planet di sekitar Alpha Centauri B. Image credit: ESO
Astronom mengklaim telah menemukan sebuah planet baru yang memiliki massa hampir sama dengan Bumi. Planet tersebut mengorbit sebuah bintang yang berada dalam sistem Alpha Centauri B yang berjarak sekitar 4.3 tahun cahaya dari Bumi. Sebuah jarak yang relatif dekat. Planet yang baru ditemukan ini sekaligus menjadi planet paling ringan yang ditemukan berada di sekitar bintang yang mirip Matahari kita.

"Hasil penemuan ini merupakan sebuah langkah besar untuk menemukan kembaran Bumi yang tidak terlalu jauh dari Matahari," ucap tim penemu dalam makalah mereka.

"Ini merupakan planet dengan massa mirip Bumi yang ditemukan di sekitar bintang yang mirip Matahari kita. Orbitnya sangat dekat dengan bintangnya dan planet tersebut masih terlalu panas untuk mendukung kehidupan kita," ungkap Stephane Udry dari Geneva Observatory.

Oleh para astronom, planet ini diberi nama Alpha Centauri Bb, mengorbit bintangnya pada jarak 6 juta km (3.6 juta mil) lebih dekat dari orbit Merkurius mengelilingi Matahari. Periode revolusinya sekitar 3.2 hari. Dikatakan para peneliti, kemungkinan permukaan planet tersebut terdiri dari batuan cair. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, October 16, 2012

Astronom Temukan Planet dengan Empat Bintang

Ilustrasi planet gas PH1 (Tatooine). Image credit: Haven Giguere/Yale
Secara mengejutkan astronom berhasil menemukan dua bintang lagi dari dua bintang biner yang sebelumnya diketahui menjadi bintang dari planet PH1 (Tatooine). pada awalnya ilmuwan mengira planet PH1 tersebut hanya mengorbit dua bintang (hal itu saja sudah membuat astronom terkejut) namun ternyata masih ada dua lagi. Bedanya dua bintang yang baru ditemukan tersebut ternyata mengelilingi dua bintang yang sebelumnya ditemukan.

Planet PH1 sendiri ditemukan oleh sekelompok astronom yang tergabung dalam organisasi Planet Hunters. Planet ini mengandung gas dan berukuran 6,2 kali lebih besar dari Bumi atau sedikit lebih besar dari planet Neptunus. Planet ini mengorbit bintang biner (bintang kembar) nya dalam waktu 138 hari. Bintang induknya masing-masing memiliki massa 1,5 dan 0,41 dari massa Matahari. Bintang-bintang tersebut juga saling mengelilingi dalam waktu 20 hari.

Dua bintang baru yang ditemukan berjarak lebih kurang 1000 AU (1 AU berjarak lebih kurang jarak Bumi dan Matahari 93/150 jt km).

Suhu di planet PH1 sangat panas yaitu sekitar 251-340 derajat Celcius dan tidak mungkin ditinggali. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto