Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Wednesday, October 10, 2012

Obyek Aneh di Mars Bukan Metal Tapi Plastik

Identifikasi obyek setelah dilakukan perbesaran beberapa kali terlihat menyerupai plastik. Image credit: NASA/JPL -Caltech. Anaglyph processing courtesy 2di7 & titanio44 on Flickr

Foto obyek diperbesar lagi. Image credit: NASA/JPL-Caltech. Image processing courtesy 2di7 & titanio44 on Flickr
Kemarin kami sempat membuat artikel tentang foto adanya benda aneh di pasir mars pada foto yang diambil Curiosity. Tim dari MSL dan JPL saat ini sedang meniliti apakah sebenarnya benda tersebut. Dari penelitian awal, mereka menyimpulkan bahwa tampaknya obyek terang dan mengkilap tersebut adalah sesuatu yang jatuh dari Curiosity dan bukan materi Mars. Benda tersebut nampak seperti "plastik". Namun masih belum jelas identifikasi tentang benda tersebut.

Benda tersebut awalnya diduga metal atau logam. Namun setelah dilakukan perbesaran pada foto, plastik perekat atau isolasi merupakan hal yang lebih masuk akal. Kemungkinan NASA akan mengggunakan kamera Curiosity untuk memotret robot itu sendiri secara keseluruhan untuk meneliti apakah ada bagian yang longgar, lepas dan sebagainya. Hal itu sangat penting untuk keberlanjutan misi berikutnya. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Tuesday, October 9, 2012

Peneliti Temukan Obyek Aneh Menyerupai Logam di Mars

Obyek mengkilap menyerupai logam tampak pada tanah Mars. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA/JPL-Caltech/MSSS
Pada hari ke-61 pendaratan Curiosity di Mars, Curiosity mengambil sampel pasir dan debu dengan menggunakan sekop yang ada pada lengan robotiknya. Namun ada yang sedikit menarik perhatian yaitu adanya obyek mengkilap menyerupai logam yang terlihat pada gambar di atas (ditunjukkan dengan tanda panah). Menurut NASA kemungkinan hal itu merupakan salah satu bagian / komponen dari Curiosity yang terlepas.

Untuk itu pada hari ke 62 (8 Oktober 2012) tim dari JPL dan NASA memutuskan untuk tidak menggunakan lengan Curiosity lagi untuk memperoleh kepastian dan kejelasan mengenai obyek yang terang dan mengkilap itu dan apa dampaknya bagi Curiosity. (NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Monday, October 8, 2012

SpaceX Berhasil Luncurkan Kapsul Dragon Pembawa Perbekalan ke ISS

Peluncuran roket Falcon 9 pembawa kapsul Dragon ke ISS. Image credit: KSC Twitter Feed
SpaceX berhasil meluncurkan roket Falcon 9 pembawa kapsul Dragon pada 7 Oktober 2012 pukul 8:35 EDT dari Cape Canaveral Air Force Station di Florida.

Peluncuran itu merupakan serangkaian dari misi Cargo Resupply Services (CRS) ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). "Ini adalah even yang kritis bagi NASA dan negara," ucap administrator NASA Charlie Bolden sesaat setelah peluncuran.

kapsul Dragon membawa 450 kg perbekalan dan kebutuhan bagi astronot di ISS termasuk peralatan eksperimen. Kapsul Dragon memisahkan diri dengan roket Falcon 9 sekitar 10 menit 24 detik setelah peluncuran. kapsul Dragon akan merapat di ISS pada 10 Oktober mendatang. Direncanakan astronot William dan Akihiko Hoshide akan menggunakan CanadArm untuk menggapai kapsul Dragon. Berikut ini video peluncurannya:





 (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Sunday, October 7, 2012

Lima Satelit Mini "CubeSat" Diluncurkan dari ISS

Lima CubeSat dilepaskan dari ISS. Image credit: NASA

CubeSat sudah berada di orbit. Image credit: NASA

CubeSat terlihat dari ISS. Image credit: NASA
Lima satelit mini yang disebut CubeSat diluncurkan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada hari Kamis 4 Oktober 2012 lalu. Satelit mini berukuran 10 cm tersebut digunakan untuk berbagai macam misi mulai dari observasi Bumi, fotografi, dan demonstrasi teknologi dengan mengirimkan LED pulse berupa kode Morse (yang bisa terlihat dari Bumi) untuk menguji sistem komunikasi optik.

Satelit yang dibuat dengan biaya murah tersebut bisa menjadi terobosan dimasa depan dan memungkinkan perusahaan swasta maupun perorangan untuk mengirimkan peralatan atau instrumen ke luar angkasa. Satelit mini tersebut tidak akan mengotori luar angkasa dan menambah sampah di sana sebab bobotnya sangat ringan dan berada pada orbit rendah dan bisa hancur dalam beberapa bulan.

Satelit CubeSat dibawa oleh kapsul HTV Jepang pada bulan Juli lalu. FITSAT-1 akan mengirimkan sinyal ke Bumi melalui kode Morse yang dikirim dari CubeSat berupa kedipan cahaya. Pengamat di Bumi dengan menggunakan teropong akan bisa melihat kedipan / kilatan cahaya dari CubeSat dengan pesan yang berbunyi "Hi this is Niwaka Japan". Niwaka adalah nama lain dari CubeSat.

Satelit CubeSat lain termasuk ASA’s TechEdSat yang dilengkapi pemancar radio ham saat ini sedang dikembangkan oleh mahasiswa dari San Jose State University (SJSU) di California dengan arahan dan dukungan dari staf NASA’s Ames Research Center. (UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Ilmuwan Akan Gunakan Perahu Untuk Jelajahi Danau di Titan

Foto komposit Titan yang diambil oleh wahana Cassini. Image credit: NASA
Saat kendaraan darat ideal untuk melakukan penjelajahan di Mars, kapal atau perahu merupakan sarana terbaik untuk menjelajahi Titan, bulan terbesar planet Saturnus. Baru-baru ini ilmuwan mengajukan proposal tentang misi baru untuk menjelajahi danau di Titan.

Titan merupakan salah satu dari 60 bulan yang dimiliki oleh Planet Saturnus. Titan  memiliki berbagai macam hal yang tidak dimiliki oleh bulan atau bahkan planet lain di tata surya kita. Hal itu seperti adanya lautan, danau, dan sungai yang terdiri dari metana, dan memiliki atmosfer yang tebal sehingga ini membuat Titan merupakan obyek di tata surya yang paling mirip dengan Bumi. Ukurannya lebih kecil dari Bumi tapi lebih besar dari Merkurius.

Sampai saat ini ilmuwan belum mengetahui apakah ada kehidupan di Titan, sebab temperatur di sana sangat dingin yaitu mencapai minus 178 derajat Celcius. Namun bisa jadi di bawah lautnya ada kehidupan mikro organisme. Hal itulah yang membuat ilmuwan sangat penasaran dan ingin meneliti Titan yang dalam beberapa tahun ini fotonya sering diabadikan oleh wahana Cassini yang mengorbit planet Saturnus. Wahana pengorbit Huygens milik ESA yang pernah mendarat di Titan juga sempat mengirimkan foto permukaan Titan sebelum akhirnya hilang kontak.

Dari informasi yang sempat di dapat dari wahana Huygens, diketahui bahwa Titan memiliki danau, sungai, dan lautan hidrokarbon yang sangat berlimpah. Dari situlah ilmuwan mengajukan proposal Titan Lake In-situ Sampling Propelled Explorer (TALISE) yaitu berupa perahu yang digerakkan oleh semacam "kincir" untuk mengapung di danau Ligeia Mare, danau terbesar di Titan yang terletak di kutub Utara bulan terbesar Saturnus tersebut. Setelah diturunkan ke danau, selanjutnya TALISE akan bergerak ke tepi danau. Berikut ini merupakan gambar rancangan dari wahana TALISE:

Rancangan wahana TALISE yang digunakan untuk menjelajahi danau di Titan. Image credit: SENER

TALISE sendiri merupakan proyek gambungan SENER dengan Centro de Astrobiología dari Spanyol. Konsepnya baru dalam tahap awal dan sudah dipresentasikan oleh para ilmuwan pada tanggal 27 September 2012 lalu pada acara European Planetary Science Congress yang berlangsung di Madrid, Spanyol. (SP, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Saturday, October 6, 2012

Besok SpaceX Akan Kembali Luncurkan Kapsul Dragon ke ISS

SpaceX dengan roket Falcon 9 nya. Image credit: google
SpaceX sebagai perusahaan antariksa rekanan NASA, akan meluncurkan kembali kapsul Dragon ke ISS pada 7 Oktober 2012 besok. Peluncuran ini dilakukan untuk mengisi kembali pasokan perbekalan untuk ISS (International Space Station). Rencananya kapsul Dragon akan membawa pasokan perbekalan seberat 1000 pounds (453.5 kg) dan akan kembali pulang dengan membawa serangkaian hasil eksperimen astronot ISS ke Bumi. Kapsul Dragon akan diluncurkan dari Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral Air Force Station di Florida pada pukul 8:35 p.m waktu setempat dengan menggunakan roket Falcon 9.

Penerbangan yang disebut CRS-1 itu merupakan yang ke-2 setelah penerbangannya yang pertama pada 22 Mei 2012 lalu. (NS, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Thursday, October 4, 2012

Video, Seperti Inilah Jika Dua Lubang Hitam Raksasa Bergabung Menjadi Satu

Bergabungnya dua lubang hitam raksasa akan menyebakan munculnya radiasi gravitasi. Image credit: NASA/C. Henze
Seperti apa ya kalau dua lubang hitam (Black Hole) raksasa bergabung menjadi satu?? nah untuk mengetahui jawabannya, ilmuwan menggunakan super komputer Boulder di Colorado melakukan simulasi penggabungan dua lubang hitam raksasa. Mereka menemukan bahwa medan magnet yang ada pada awan gas di dekat lubang hitam menjadi kacau, terbalik, dan menimbulkan turbulensi yang membentuk pusaran memanjang dan menjulang tinggi di atas pusat bertambahnya energi.

Hasilnya berupa saluran-saluran yang terkadang bisa meletus dan mengeluarkan jet cahaya dari lubang hitam supermasif tersebut. Simulasi komputer ini dibuat untuk mempelajari "kilatan" yang mungkin terjadi akibat penggabungan dua lubang hitam tersebut. Astronom juga sedang "memburu" bukti adanya gelombang gravitasi dari hasil merger lubang hitam ini. Hipotesa ini pertama kali diajukan oleh Einstein ini pada tahun 1916. Gelombang gravitasi sering disebut sebagai "riak" dalam struktur ruang dan waktu.

"Lubang hitam yang akan bergabung akan mengorbit satu sama lain dan kemudian kehilangan energi orbital dengan memancarkan gelombang gravitasi yang kuat yang menyebabkan orbit mereka menjadi menyusut. Lubang hitam akan memilin satu sama lain kemudian bergabung," ucap John Baker, astrofisikawan dari NASA’s Goddard Space Flight Center. " Kita perlu meneliti gelombang gravitasi untuk menyatakan penggabungan lubang hitam telah terjadi, Namun jika kita bisa memahami tanda-tanda elektromagnetik dari penggabungan tersebut, diharapkan kita dapat mencari tahu seperti apa saat-saat lubang hitam tersebut akan bergabung sebelum kita memiliki observatorium khusus berbasis gelombang gravitasi," tambahnya.

Video di bawah ini akan menunjukkan kepada kita ekspansi dari struktur gelombang gravitasi  yang berasal dari penggabungan lubang hitam ini seperti yang disimulasikan oleh super komputer.








(UT, Adi Saputro/ www.astronomi.us)

Wednesday, October 3, 2012

Video, Mengapa Pada Malam Hari Langit Begitu Gelap?

Kenapa langit menjadi sangat gelap pda malam hari sehingga kita dapat dengan mudah melihat cahaya dari obyek-obyek langit seperti bintang, komet, bulan, dan sebagainya. Mungkin nampaknya pertanyaan tersebut terdengar tidak asing dan mudah untuk di jawab, padahal tidak demikian. Ada Olbers' Paradox yang berbunyi "Cahaya dari jumlah bintang tak terbatas harus membuat langit malam benar-benar cerah" dan itu suatu hal yang rumit. Tim dari Minute Physics akan menjelaskan semua itu pada video berikut:



Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto