Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Thursday, May 31, 2012

Ilmuwan Teliti Meteorit Murchison untuk Ungkap Asal Karbon di Mars

Meteorit Murchison. Image credit: marsdaily.com
Penelitian tentang unsur-unsur penyusun atmosfer Mars dapat membantu para peneliti untuk melakukan misi pencarian tanda-tanda kehidupan di planet tersebut di masa depan. Ilmuwan mencoba untuk menemukan jawaban bagaimana lingkungan di planet tersebut bisa mengandung gas metana yang mengandung karbon yang merupakan unsur penting penyusun kehidupan.

Ilmuwan menemukan meteorit yang membombardir permukaan Mars, mengandung komponen karbon yang cukup untuk merubah metana saat terkena paparan sinar matahari.

Dikutip dari marsdaily.com, Kamis (31/05/2012), Peneliti mengatakan penemuan ini dapat memberikan petunjuk tentang atmosfer planet tersebut. Para ilmuwan berencana misi masa depan ke Mars bisa menggunakan temuan tersebut untuk menyempurnakan percobaan mereka, sehingga didapat sebuah nilai tambah dari misi tersebut.. Untuk itu peneliti membawa contoh dari meteorit Murchison yang jatuh dan ditemukan di Australia 40 tahun lalu. Tim peneliti kemudian mengambil beberapa bagian dari meteorit yang memiliki komposisi yang sama dengan meteorit Mars untuk kemudian diberikan radiasi ultraviolet yang memiliki tingkat yang sama dengan tingkat radiasi ultraviolet sinar matahari di Mars.

Tim dari University of Edinburg, Max Planck Institute, serta Utrecht University, menemukan sejumlah metana berubah secara signifikan dan bisa menjadi bagian dari metana di atmosfer Mars.

Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Batu Meteorit Ini Mengandung Kristal Emas Olivine

Marvin Killgore dari Arizona Meteorite Laboratory mengangkat batu meteorit Fukang. Image credit: dailymail.co.uk
Meteorit yang satu ini cukup indah dilihat. Meteorit yang jatuh di Fukang ini mengandung unsur kristal emas transparan di dalamnya. Hal itu tampak saat batu meteor tersebut di hadapkan pada sinar matahari, kristal emas transparan yang dikenal dengan nama olivine, meneruskan sinar matahari sehingga tampak menyala. Dipercaya meteorit tersebut berasal dari sistem tata surya kita dan diperkirakan terbentuk 4.5 miliar tahun yang lalu.

Meteorit Fukang ditemukan pada tahun 2000 di Gurun Gobi di provinsi Xinjiang, China.

Kolektor yang tidak diketahui namanya yang memiiki sebagian besar dari batu meteor tersebut dengan berat 925lb (419,5 kg) pada tahun 2008 menjual batu tersebut seharga $2 juta (Rp 18.7 miliar) di Bonham, New York. Namun hingga saat ini belum terjual. Arizona's Southwest Meteorite Laboratory yang memiliki 32kg bagian meteorit Fukang mengatakan bahwa meteor ini kemungkinan bisa menjadi meteorit paling baik yang ditemukan pada abad 21. (dailymail.co.uk, astronomi.us)

FOTO: Lengan Robotik ISS Berhasil Menggapai Kapsul Dragon

Lengan robotik ISS berhasil menggapai kapsul Dragon. KLIK gambar untuk mendownload versi wallpaper. Image credit: NASA
Lengan robotik Canadarm2 ISS berhasil menggapai kapsul Dragon milik SpaceX yang mengangkut sejumlah peralatan dan perbekalan untuk para astronot di ISS. Astronot Don Pettit dan Andre Kuiper berhasil menggapai kapsul Dragon pada pukul 9:56 a.m (EDT), untuk kemudian dibawa merapat ke ISS. Kapsul Dragon sendiri diluncurkan dengan menggunakan roket Falcon 9 pada hari Selasa 22 Mei 2012 pukul 07:44:38 UTC/3:44:38 a.m, waktu setempat dari Space Launch Complex-40 di Cape Canaveral Air Force Station, Florida. (Adi Saputro/ astronomi.us)

Wednesday, May 30, 2012

Cukup dengan $320, Paket Anda Bisa di Bawa Keluar Angkasa

JP Aerospace. Image credit: JPAerospace.com
Entah terinspirasi dari SpaceX atau perusahaan swasta lain yang berhasil ke luar angkasa, sebuah perusahaan yang bernama Jp Aerospace ini, menawarkan kepada masyarakat umum yang ingin melakukan percoaan penelitian, memotret Bumi dari atas atmosfer, atau apa pun, perusahaan ini akan dengan senang hati membawa peralatan Anda tersebut ke atas atmosfer Bumi (100.000 kaki) dengan hanya membayar $320 dollar.

Gambar yang diambil dari balon JP Aerospace. Image credit: JPAerospace.com
Seperti dikutip dari universetoday.com, Selasa (30/05/2012), Bagi yang berminat, JpAerospace akan menyediakan kotak plastik dengan ketebalan 1 mm tinggi 48 mm dan tinggi 50 mm. Kotak tersebut dapat domodifikasi, dibor, untuk kemudian diisi dengan kamera kecil yangb isa di program untuk kemudian dibawa ke atmosfer dengan menggunakan balon untuk selanjutnya memotret Bumi dari atmosfer. Kemudian nanti kotak tersebut akan dibawa kembali ke Bumi untuk kemudian bisa diambil hasilnya. Hemmm cukup menyenangkan tampaknya, dan mungkin Anda tertarik untuk mencobanya :-). (Adi Saputro/ astronomi.us)

VIDEO: Bagaimana Cara Mengukur Luas Alam Semesta?

Alam semesta yang sangat luas ini selalu menimbulkan pertanyaan. Berapakah luasnya, dimanakah batasnya dan lain sebagainya? galaksi Bima sakti kita saja memiliki diameter 100 ribu tahun cahaya dan satu detik cahaya tersebut akan dapat menempuh Kecepatan cahaya dalam sebuah ruang hampa udara didefinisikan saat ini pada 299.792.458 meter per detik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer per jam (km/h) atau 186.282.4 mil per detik (mil/s) atau 670.616.629,38 mil per jam (mil/h), yang ditetapkan pada tahun 1975 dengan toleransi kesalahan sebesar 4×10−9. (wikipedia.org).

Nah video diatas di buat oleh Royal Observatory Greenwich dan menunjukkan kepada kita tantang geometri, fisika, dan sebagainya yang membuat ilmuwan dapat menghitung jarak dalam skala kosmik.

Berikut ini videonya:

4 Juni, Gerhana Bulan Pertama di Tahun 2012

Daerah yang akan dapat melihat gerhana Bulan 4 Juni 2012. Image credit: NASA
Siapkan diri Anda sebab besok tanggal 4 Juni 2012 akan ada gerhana Bulan pertama di tahun 2012 ini. Pada waktu gerhana Matahari 20 Mei 2012 kemarin, posisi bulan tepat berada diantara Matahari dan Bumi. Dan pada gerhana Bulan nanti, posisi Bumi berada di tengah antara Matahari dan Bulan dan di permukaan Bulan akan terlihat bayangan Bumi yang akan menutupi sedikit demi sedikit bagian Bulan.

Tidak perlu menggunakan pelindung mata jika kita ingin menyaksikan gerhana Bulan, sebab tidak berbahaya seperti saat gerhana Matahari dan jika kita enggunakan teleskop untuk melihat gerhana, maka akan menjadi lebih menarik.

Gerhana Bulan pada 4 Juni besok dapat dilihat oleh mereka yang berada di sekitar Pasifik, Utara dan Selatan Amerika. Tak lupa masyarakat di Indonesia juga bisa melihatnya :-). Gerhana Bulan akan berlangsung lebih lama dari gerhana Matahari.

Anda juga bisa menyaksikan live event (siaran langsung) proses terjadinya gerhana di sini. (universetoday.com, astronomi.us)

Korsel Berencana Luncurkan Satelit Geostasioner pada 2018

Semenanjung Korea. Image credit: spacedaily.com
Korea Selatan baru-baru ini sedang mengembangkan satelit geostasioner yang akan diluncurkan pada tahun 2018 mendatang, ungkap juru bicara pemerintah.

Dikutip dari spacedaily.com, Selasa (30/05/2012), Kementrian lingkungan hidup Korea Selatan mengatakan pengambangan satelit tersebut untuk memonitor pencemaran udara dan perubahan iklim di tumur laut Asia dan semenanjung Korea. Untuk itu National Institute of Environmental Research (NIER) dibawah kementrian akan memilih perusahaan yang akan membuat dan mengembangkan satelit tersebut pada tahun ini dan akan dibuat pada tahun 2015, ucap juru bicara pihak kementrian.

Satelit tersebut akan menjadi satelit pertama yang akan ditempatkan di orbit geostasioner setelah Eropa dan Amerika mengirimkan satelit ke low orbit. (Adi Saputro/ astronomi.us)

China Sukses Luncurkan Satelit Telekomunikasi ChinaSat 2A ke Orbit

Peluncuran satelit telekomunikasi China. Image credit: Xinhua/Jiang Hongjing
China sukses megirimkan satelit telekomunikasinya yang diberi nama "ChinaSat 2A" ke orbit pada Sabtu malam ukul 11.56 p.m waktu setempat. Satelit tersebut dibawa ke orbit dengan menggunakan roket Long March-3B dari Xichang Satellite Launch Center.

Dikutip dari spacedaily.com, Selasa (30/05/2012), Satelit tersebut dikembangkan oleh China Academy of Space Technology yang akan digunakan untuk memenuhi permintaan akan siaran radio dan televisi serta transmisi multimedia broadband.

Peluncuran hari Sabtu kemarin merupakan misi ke 163 kalinya bagi roket yang dikembangkan oleh China Acedemy of Launch Vehicle Technology yang berada di bawah China Aerospace Science and Technology Corporation. (Adi Saputro/ astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto