Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Tuesday, September 20, 2011

Serba-serbi Planet Extrasolar / Exoplanet

Gambar exoplanet disekitar bintang HR8799 dengan menggunakan vector vortex coronagraph yang diambil oleh teleskop Hale
Planet Extrasolar atau exoplanet adalah planet yang berada di luar tata surya kita. Pada 19 September 2011, 685 planet extrasolar ditemukan pada 563 sistem tata surya yang telah teridentifikasi.

Bagian terpenting adalah sebuah bintang memiliki sistem keplanetan. Data dari misi HARPS mengindikasikan lebih dari setengah dari keseluruhan bintang seperti matahari kita. Data dari misi Kepler digunakan untuk memperkirakan bahwa disana ada lebih dari 50 miliar planet di galaksi kita (Bima Sakti/Mily way). Disana juga terdapat obyek dengan massa seperti planet yang mengorbit bintang kerdil cokelat dan ada yang langsung mengorbit galaksi itu sendiri seperti matahari, namun obyek tersebut belum jelas apakah bisa disebut sebagai planet juga.

Plaet extrasolar mulai menjadi obyek penelitian pada abad ke-19. Saat itu banyak yang berpendapat bahwa planet-planet tersebut ada namun belum ada cara untuk mengetahui apakah mereka mirip dengan planet pada tata surya kita.

Deteksi pertama diumumkan pada tahun 1992 dengan ditemukannya beberapa obyek terrestrial yang mengorbit bintang pulsar PSR B1257+12. Kemudian pada tahun 1995 diumumkan exoplanet pertama yaitu dengan ditemkannya planet raksasa 51 pegasi b yang mengorbit bintang 51 pegasi. Sejak itu deteksi keberadaan exoplanet semakin bertambah.

Banyak exoplanet yang ditemukan melalui pengamatan kecepatan radial dan sensor pencitraan. Kebanyakan planet raksasa mirip Jupiter, ada beberapa yang memiliki massa kecil, dan ada juga yang hanya beberapa kali lebih besar dari Bumi.

Penemuan planet extrasolar juga semakin meningkatkan kemungkinan adanya planet yang mendukung kehidupan diluar bumi. Pada bulan Sepetember 2011 kemungkinan tersebut ditemukan pada planet Gliese 581 d dan HD 85512 b.

Pada Ferbruari 2011 Misi Kepler NASA mengidentifikasi 1235 calon planet yang belum dikonformasi dengan 997 bintang yang didasarkan pada pengamatan teleskop selama empat bulan. Termasuk 54 planet yang kemungkinan mendukung kehidupan dan berada pada zona layak huni. 6 planet pada zona ini dua kali lebih kecil daripada Bumi, meskipun ada juga yang lebih besar dan lebih panas dibandingkan saat pertama kali dilaporkan. (Adi Saputro/Astronomi.us)

VIDEO: Keindahan Aurora Australis Dilihat dari ISS

Aurora Australis
Video keindahan aurora Australis yang diambil oleh kru ISS saat melitas di sebelah timur Australia pada 11 September 2011, badai geomagnetik diinduksi oleh badai matahari menghasilkan cahaya aurora ini. Berikut ini videonya
(Adi Saputro/Astronomi.us)

Bintang Sekarat Menyerupai Bintang laut

Bintang sekarat IRAS 19024+0044 menyerupai bintang laut. Credit: ESA/Hubble, NASA and R. Sahai
Di konstelasi Aquila (Elang), bintang yang hampir mati yang bernama IRAS 19024+0044 mengeluarkan awan menyerupai bintang laut yang terdiri dari gas dan debu. Dari situ secara perlahan bintang akan menjadi white dwarf (kerdil putih). Lima bayangan biru tampak memanjang dari pusat bintang dan proses pembentukannya hingga kini masih belum spenuhnya dipahami. (Adi Saputro/Astronomi.us)

China Luncurkan Satelit Militer Baru

Peluncuran satelit China, Minggu, 18 September 2011. Credit: China Academy of Launch Vehicle Technology
Satelit komunikasi terbaru China yang dirancang untuk militer China diluncurkan hari Minggu dari Xichang space base di provinsi Sichuan China.

China tidak mengumumkan secara resmi perihal peluncurannya, tetapi media melaporkan bahwa satelit itu akan mendukung "komunikasi suara dengan kualitas tinggi, penyiaran dan transmisi data yang melintasi China". seperti yang dikutip dari kantor berita Xinhua.

Dikutip dari space.com, Selasa (20/09/2011), Analis barat menganggap bahwa peluncuran satelit itu adalah untuk mendukung militer China. Satelit itu sendiri dibuat oleh China Aerospace Science and Technology Corp. Peluncuran itu tepat satu bulan setelah kegagalan peluncuran pada sebulan sebelumnya. (Adi Saputro/Astronomi.us)

Kapsul Dragon SpaceX Tidak Akan Bergabung di ISS

Kapsul Dragon SpaceX. Credit: space-travel.com
Kapsul luar angkasa Amerika yang dikembangkan oleh SpaceX, "Dragon" tidak akan bergabung dengan stasiun luar angkasa internasional (ISS). Hal itu disampaikan oleh Vladimir Solovyov, kepala kontrol misi di ISS.

SpaceX, perusahaan eksplorasi luar angkasa swasta Amerika yang berpusat di Califoria mengumumkan rencana untuk meluncurkan kapsul Dragon ke orbit pada 30 November 2011 dan docking 9 hari kemudian.

"Beberapa bulan terakhir, SpaceX bekerja keras untuk menyiapkan penerbangan selanjutnya, misi akan menunjukkan bahwa sistem transportasi luar angkasa yang dikembangkan pihak swasta dapat mengirimkan kargo menuju dan dari stasiun luar angkasa internasional (ISS)" kata juru bicara SpaceX.

SpaceX dan perusahaan lainnya diberi dana oleh NASA untuk menyediakan sistem transportasi pemasok kargo dan pengangkut manusia ke luar angkasa. SpaceX dianggap sebagai salah satu pelopor dalam hal ini.

Dikutip dari space-travel.com, Selasa, (20/09/2011), sebelumnya Rusia mengatakan bahwa mereka tidak akan memberi ijin SpaceX untuk bergabung dengan ISS kecuali semua sistem keselamatan telah diuji dengan baik. "Kami tidak akan memberikan ijin, kecuali semua kehandalan dan keamanan telah terbukti," kata Alexei Krasov, human spaceflight department of Roscosmos. "Sejauh ini kami belum mengetahui bahwa pesawat luar angkasa tersebut seseuai dengan standar keselamatan penerbangan luar angkasa", tambahnya. (Adi Saputro/Astronomi.us)

Monday, September 19, 2011

Apa Itu Active Galactic Nucleus (AGN)?

Galaksi M87 yang terletak 5000 tahun cahaya. Gambar diambil oleh teleskop Hubble. Pada gambar terlihat pancaran panjang keluar dari inti galaksi aktif (AGN). Credit: NASA
AGN (active galactic nucleus) adalah salah satu daerah dipusat galaksi yang memiliki luminositas spektrum elektromagnetik lebih tinggi, setidaknya pada beberapa bagian atau mungkin keseluruhannya. Hal itu seperti inframerah, ultra-violet, sinar-X, dan gelombang sinar gamma.

Sebuah galaksi tempat AGN berada disebut sebagai galaksi aktif. Radiasi dari AGN diyakini sebagai akibat dari pertambahan massa oleh lubang hitam supermasif di pusat galaksi tersebut. AGN merupakan sumber radiasi elektromagkentik di alam semesta dan dapat digunakan sebagai sarana untuk menemukan obyek alam semesta yang jauh. (Adi Saputro/Astronomi.us)

Mengenal Nebula Orion


Foto Nebula Orion yang diamadikan oleh teleskop Hubble. Credit: NASA/ESA

Nebula Orion juga dikenal sebagai Messier 42, M42, NGC 1976 adalah awan (nebula) yang menyebar di selatan sabuk Orion. Nebula Orion merupakan salah satu nebula yang paling terang dan dapat terlihat dengan mata telanjang di langit malam. Jarak nebula tersebut diperkirakan 24 tahun cahaya.

Nebula ini juga menjadi nebula yang paling banyak difoto dan diteliti. Nebula Orion mengungkap banyak hal tentang bagaimana bintang dan sistem keplanetan tersusun dari awan yang terdiri dari gas dan debu. Astronom secara langsung dapat meneliti aktivitas yang ada pada nebula seperti pergerakan gas, bintang, dan sebagainya.

Pusat Nebula Orion, gambar diambil oleh teleskop Hubble. Credit: NASA/ESA
Sebelumnya tidak ada catatan pasti tentang keberadaan nebula Orion ini sampai ditemukannya teleskop pada abad ke 17. Ada pendapat bahwa suku Maya di Amerika tengah pernah melihat bagian dari "Tiga Batu hati" yang kemungkinan mengacu pada dua bintang pada Orion yaitu Rigel dan Saiph dan satu bintang pada ujung sabuk Orion yaitu Alnitak yang bila ketiganya dihubungkan akan membentuk segitiga dengan pedang Orion (termasuk Nebula Orion) berada ditengah sebagai asap dari bara penciptaan alam semesta. Itulah mitos suku Maya. Hingga kini Nebula Orion masih terus dipelajari dan diteliti. (Adi Saputro/Astronomi.us)

Kelahiran Bintang Pada Suatu Galaksi Bergantung Pada Ketersediaan Gas

Gas yang dihisap oleh galaksi. Credit: ESA–AOES Medialab
ESA's Herschel infrared space observatory menemukan bahwa asal usul kelahiran bintang yang terang (kuat) pada suatu galaksi tidak selamanya disebabkan oleh tabrakan galaksi tersebut dengan galaksi lainnya. Hal ini sekaligus menggugurkan teori lama tentang perkembangan galaksi yang sebelumnya mengungkapkan bahwa di alam semesta banyak bintang baru yang lahir biasanya selalu dipicu oleh tabrakan antar galaksi.

Seperti dikutip dari space.com, Senin (19/09/2011), berdasarkan pengamatan observatorium Herschel terhadap galaksi yang sangat jauh, peneliti menyimpulkan bahwa kelahiran bintang tergantung pada jumlah gas yang ada pada galaksi dan bukan karena tabrakan galaksi. Gambar di atas menunjukkan gas yang dihisap dan menjadi makanan galaksi. (Adi Saputro/Astronomi.us)


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto