Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Wednesday, August 17, 2011

Foto Terbaru Cats Paw Nebula yang Menakjubkan

Cats Paw Nebula (NGC 6334) merupakan wilayah yang sangat banyak memiliki formasi bintang. Bentang keseluruhan dari awan gas ini mencapai 50 tahun cahaya. (ESO)
ESO baru saja merilis foto yang menakjubkan dari sebuah nebula yang dikenal sebagai Cat’s Paw Nebula (Nebula Telapak Kucing) atau NGC-6334. Wilayah kompleks yang terdiri dari gas dan debu, dimana sejumlah bintang masif lahir terletak di dekat jantung galaksi Bima Sakti, dan dikaburkan oleh awan debu.

Hanya sedikit obyek dilangit yang diberi nama seperti misalnya Cat’s Paw Nebula, suatu awan gas yang menyala yang seolah-olah menyerupai telapak raksasa kucing raksasa. Nebula ini pertama kali diamati oleh Sir John Herschel, seorang astronom Inggris ketika ia tinggal di Cape of Good Hope, Afrika Selatan pada 1837.

Meski telah menggunakan teleskop terkuat di zamannya, Herschel hanya mampu mengamati bagian awan yang paling terang, ditunjukkan pada foto di atas pada bagian kiri bawah.

NGC-6334 terletak sekitar 5.500 tahun cahaya di konstelasi Scorpius dan meliputi area sedikit lebih besar dari Bulan purnama. Bentangan keseluruhan dari awan gas ini mencapai 50 tahun cahaya. Nebula ini tampaknya berwarna merah karena cahaya biru dan hijau dari nebula ini terpencar dan diserap lebih efisien oleh material-material diantara Bumi dan nebula. Cahaya merah ini juga disebabkan oleh gas Hidrogen yang menyala di bawah panas dari bintang yang masih muda.

NGC-6334 juga dikenal sebagai nebula yang paling aktif di galaksi kita dan telah dipelajari secara mendalam oleh para astronom. Nebula tersebut menyingkapkan bintang yang baru yang masih segar berwarna biru terang—yang masing-masing memiliki massa 10 kali massa Matahari dan lahir dalam sejuta tahun terakhir.

Wilayah ini juga menjadi rumah bagi banyaknya bayi-bayi bintang yang sulit diamati karena terkubur dalam di bawah debu dan gas yang mengelilingi nebula ini. Secara keseluruhan, Cat’s Paw Nebula ini bisa jadi mengandung beberapa puluh ribu bintang.

Hal lain yang mengejutkan adalah warna merah pada bagian kanan bawah foto yang menunjukkan kemungkinan adanya satu bintang yang memuntahkan materinya dalam kecepatan tinggi ketika sudah semakin mendekati akhir hidupnya, atau bisa jadi merupakan sisa-sisa dari bintang yang telah meledak.

Foto terbaru dari Cat’s Paw Nebula ini diambil dengan memakai instrumen Wide Field Imager (WFI) pada teleskop berukuran 2.2 meter MPG/ESO milik Observatorium La Silla, Chili, yang didapat dengan menggabungkan filter merah, biru dan hijau, dan filter khusus lain yang didisain untuk dapat menembus, dan melihat obyek di balik gas hidrogen yang menyala terang. (Sciencedaily/rob)

Piringan Tebal Galaksi Andromeda Berhasil Diidentifikasi

Skema yang menggambarkan struktur piringan tebal. Piringan yang tebal dibentuk oleh bintang-bintang yang memiliki usia lebih tua daripada yang membentuk piringan tipis. (AMANDA SMITH, IOA GRAPHICS OFFICER)
Sekelompok astronom internasional untuk pertama kalinya berhasil mengidentifikasi adanya sebuah piringan tebal di Galaksi Andromeda, galaksi yang terletak paling dekat dengan galaksi kita.

Menurut kelompok ilmuwan yang berasal dari Eropa, Australia, dan seorang peneliti dari UCLA bernama Michael Rich, piringan tebal yang baru berhasil ditemukan setelah dilakukan penyelidikan selama 5 tahun itu, akan membantu para astronom dalam memahami proses-proses yang terjadi dalam pembentukan dan evolusi dari sebuah galaksi spiral, seperti galaksi kita.

Dengan memakai Teleskop Keck yang berbasis di Hawai, para astronom itu menganalisa kecepatan dari masing-masing bintang terang yang terdapat di Galaksi Andromeda. Mereka menemukan adanya jejak-jejak dari sebuah piringan yang berukuran tebal, bukan tipis seperti yang selama ini diketahui. Mereka mengukur kandungan kimia, lebar, dan tinggi piringan itu, untuk mengetahui perbedaannya dengan piringan yang lebih tipis.

Sekitar 70% bintang-bintang yang terdapat di dalam Galaksi Andromeda terletak di piringan yang tipis. Sturuktur dari piringan ini mengandung lengan spiral yang ditandai dengan adanya wilayah-wilayah, dimana terjadi proses pembentukan bintang yang aktif, dan dikelilingi oleh sebuah tonjolan yang berisi bintang-bintang yang lebih tua, sekaligus sebagai pusat galaksi.

“Dari pengamatan yang dilakukan terhadap Galaksi Bima Sakti dan beberapa galaksi spiral lainnya, kita tahu bahwa pada umumnya, semua galaksi spiral memiliki dua buah piringan yang tipis dan tebal,” kata Michelle Collins, mahasiswa kedokteran dari University of Cambridge’s Institute of Astronomy, yang sekaligus berperan sebagai kepala penelitian.

Piringan tebal yang berisi bintang-bintang tua, memiliki orbit di sepanjang jalur “tebal”, yang memanjang baik di atas maupun di bawah piringan yang tipis.

“Piringan tipis yang biasa kita lihat lewat pencitraan teleskop Hubble, dihasilkan melalui gas yang muncul pada saat terakhir pembentukkan galaksi. Sedangkan piringan yang lebih tebal dihasilkan pada awal tahap pembentukan galaksi. Kedua piringan tadi merupakan sumber informasi yang ideal untuk mengungkap proses-proses yang terlibat di dalam evolusi galaksi,” tambah Collins

Namun proses pembentukan piringan yang lebih tebal masih merupakan hal yang misterius. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya ialah harus terlebih dulu memahami struktur piringan tebal yang juga muncul pada galaksi kita sendiri. Akan tetapi, beberapa gambar piringan kita sendiri masih juga banyak yang tidak jelas. Penemuan adanya piringan serupa di Galaksi Andromeda telah memberikan kita gambaran yang lebih jelas mengenai struktur spiral.

“Studi awal dari komponen ini telah menunjukkan bahwa piringan yang lebih tebal memang berusia lebih tua dari piringan yang tipis. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan kandungan kimiawi,” kata Rich. “Ke depannya, pengamatan lanjutan seharusnya akan makin menguak struktur piringan di Galaksi Andromeda, sekaligus memperdalam pemahaman kita terhadap pembentukan galaksi spiral di seluruh alam semesta.”

VIDEO: Proses Terbentuknya Bulan

Teori ‘Giant Impact’ merupakan hipotesa bagaimana proses terbentuknya bulan. Ilmuwan berteori, Bulan terbentuk akibat bergabungnya serpihan-serpihan pecahan Bumi yang ketika itu masih muda bertabrakan dengan benda langit berukuran sebesar planet Mars.

Salah satu bukti yang mendukung hipotesa ini adalah contoh-contoh bebatuan yang diambil para astronot saat mengunjungi Bulan. Dari bebatuan itu, terindikasi bahwa permukaan Bulan sebelumnya berbentuk cair dan kemungkinan, ia memiliki inti kecil dari besi dengan kepadatan yang lebih rendah dibanding Bumi.

Giant Impact, teori bagaimana terbentuknya Bulan
Adapun benda langit yang menghantam Bumi disebut sebagai Theia, diambil dari nama dewi bangsa Yunani, yang merupakan ibu dari Selene, dewi Bulan.

Menurut teori Giant Impact, Theia terbentuk bersama dengan planet-planet lainnay di tata surya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu. Ia mengitari Matahari dalam orbit yang kurang lebih sama dengan Bumi sekitar 60 derajat di depan atau di belakang Bumi.

Stabilitasnya dalam mengitari Bumi kemudian terganggu karena Theia kemudian tumbuh melampaui batas maksimal 10 persen massa planet Bumi. Akibatnya, gaya gravitasi membuat Theia meninggalkan posisi orbitnya dan mendekati Bumi lalu saling bertabrakan.

Menurut para astronom, tabrakan antara Bumi dan Theia terjadi sekitar 4,53 miliar tahun lalu, atau sekitar 30 sampai 50 juta tahun setelah terbentuknya sistem tata surya. Akan tetapi, dari bukti-bukti terakhir, terindikasi bahwa tabrakan itu terjadi lebih lambat, yakni 4,48 tahun lalu. Berikut ini videonya.



VIDEO: Proses Terbentuknya Bulan, Inilah Video Proses Terbentuknya Bulan

Astronom Temukan Bintang VFTS 682 di Awan Magellan

Menggunakan very large telescope (VLT) di Cile, astronom berhasil menemukan bintang bernama VFTS 682 di Tarantula Nebula, Awan Magellan Besar, galaksi kecil yang bertetangga dengan galaksi kita Bimasakti. Bintang itu serba lebih dibanding Matahari, memiliki massa 150 kali lebih besar dari Matahari dan 3 juta kali lebih cemerlang dari Matahari.

Namun, VFTS 682 tak seperti bintang seukurannya yang biasanya ditemukan di gugus bintang yang padat. VFTS 682 yang merupakan salah satu bintang paling terang yang pernah ditemukan dan memiliki suhu permukaan hingga 50.000 derajat celsius ini rupanya merupakan bintang kesepian.

Awan Magellan, tempat ditemukannya bintang VFTS 682

Seperti dikutip Astronomy Now, Kamis (26/5/2011), Joachim Bestenlehner dari Observatorium Armagh di Irlandia Utara yang memimpin penelitian ini mengatakan, "Kami sangat terkejut menemukan bahwa bintang sebesar itu ternyata sendirian, bukan terletak di gugusan bintang yang padat." Hingga kini, menurut Bestenlehner, asal-usul bintang itu masih misterius.

Karena letak Tarantula Nebula berdekatan dengan wilayah pembentukan bintang dan VFTS 682 dekat dengan gugus R136, maka astronom menduga bahwa VFTS 682 mulanya tak sendirian. Menurut astronom, VFTS 682 mungkin terbentuk di gugus R136 dan selanjutnya terlontar keluar hingga ada dalam kesendirian.

Penjelasan tersebut mungkin menjadi jawaban teka-teki asal-usul VFTS 682. Tetapi, jikalau hal itu benar, satu pertanyaan lagi muncul. Energi macam apa yang bisa melontarkan bintang sebesar VFTS 682 dari gugusnya? Yang pasti, penemuan ini akan menantang pemahaman tentang bintang masif yang berkembang kini. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Penemuan-penemuan Astronomi Terpenting dalam Sejarah

Tentu, ahli biologi dan kimia di luar sana menyembuhkan penyakit atau apa pun, tapi mereka begitu jenuh. Sementara itu, para astronom sibuk menunjukkan kepada kita gambar-gambar manis dari planet jauh dan bermain-main dengan teleskop seukuran bangunan.Bagaimana Anda bisa bersaing dengan itu? Anda tidak bisa, berikut adalah sepuluh hal yang penemuan astronom paling penting di sepanjang zaman:

10. GERAKAN BINTANG DAN PLANET

movement-stars-and-planets
Penemuan
Sulit untuk menyeberang melalui beberapa ribu tahun Babilonia kuno, Mesir, Yunani, India, Cina, Maya dan Persia astronomi sejarah untuk memilih yang menarik, jadi saya ‘akan mengedit dan merangkum semua prestasi mereka ke dalam satu entri.
Mungkin jika peradaban mereka tidak mati mereka akan mendapat tempat lebih baik pada daftar ini, tetapi karena mereka tidak bisa menjaga kelangsungan mereka bersama kerajaan dunia kuno lainnya ….mereka berada di tempat 10
Seberapa penting semua ini?
Banyak prestasi mereka membentuk dasar astronomi modern, tapi fakta bahwa mereka melacak pergerakan bintang-bintang dan planet-planet yang benar-benar seperi bola yang berputar penuh keseluruhan.
Kesadaran bahwa bintang-bintang di langit mengikuti pola tetap, pola yang terprediksi, bersama dengan penemuan planet yang mengikuti jalan mereka sendiri, adalah dua yang paling dasar, konsep dasar astronomi.Dan juga astrologi, 2 bidang studi yang berkaitan.

9. MODEL HELIOSENTRIS

heliocentric-model
Penemuan

Para astronom telah berspekulasi tentang heliosentris (gagasan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari, bukan sebaliknya) sejak zaman kuno, tetapi pada tahun 1543 Copernicus adalah orang pertama yang benar-benar menunjukkan perhitungan matematika di balik tentang itu, untuk membuktikan bahwa hal itu adalah konsep benar.
Seberapa Pentingkah hal ini?

Butuh waktu cukup lama untuk agar konsep Copernicus diterima secara universal.dan akhirnya hal itu membentuk dasar dari sebuah revolusi ilmiah.
Ini dieliminasi banyak masalah yang disebabkan oleh model geosentris lama (sulit untuk membuat kalkulasi akurat jika Anda pikir Bumi tidak bergerak), sehingga perubahan besar pertama di bidang astronomi sejak orang menyadari matahari adalah bintang dan bukan Tuhan yang marah.
Juga, penemuannya yang membuat kami merasa bodoh sekali berpikir kami adalah pusat alam semesta . Terima kasih banyak, Copernicus.

8. HUKUM KEPLER

elliptical-movement-discovery
Penemuan

Pada 1609, seorang astronom Jerman bernama Johannes Kepler mengatakan kepada dunia bahwa planet bergerak mengelilingi matahari pada rute elips, bukan dalam lingkaran sempurna seperti yang umum diyakini.
Ya, Anda tahu ilmu pengetahuan dapat membosankan ketika elips bukan lingkaran menjadi salah satu penemuan yang paling penting dalam daftar ini .
Seberapa Pntingkah Hal Ini?

gerakan elips berarti bahwa jarak antara matahari dan perubahan-perubahan planet yang diberikan dari waktu ke waktu, dan itu suatu hal yang penting untuk diketahui jika Anda ingin mengetahui seberapa jauh planet dan seberapa cepat planet bergerak (lebih dekat untuk matahari, semakin cepat bergerak).
Berkat hukum Kepler, astronom mampu memprediksi gerakan planet dengan tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi daripada sebelumnya.

7. BULAN DI JUPITER

moons-of-jupiter
Penemuan

Galileo, dapat dikatakan sebagai ilmuwan yang , yang menggunakan teleskop mewah dia menemukan empat bulan yang mengorbit di planet Jupiter pada tahun 1610.
They were the first moons of another planet to be spotted, making them a landmark discovery. Mereka adalah bulan-bulan pertama dari planet lain untuk dilihat, membuat mereka sebagai penemuan .
Seberapa Pentingkah hal Ini?

Ingat ketika kita mengatakan butuh waktu beberapa saat heliosentris untuk dapat diterima?
Penemuan Galileo adalah bagian paling penting dari bukti-bukti yang disajikan dalam mendukung-teori Copernicus pada bulan-bulan yang ditawarkan bukti tak terbantahkan tentang benda langit yang mengorbit selain Bumi.
Mereka juga membuktikan bahwa planet lain selain bumi ada yang punya bulan, dan dalam kasus ini memperjelas bahwa kita tidak istimewa.

6. PETA HERSCHEL

herschels-map
Penemuan

dari 1780-1834, pembuat teleskop William Herschel dan adiknya Caroline secara sistematis memetakan langit, Mengelompokkan ribuan bintang dan nebula dalam prosesnya.
Dia juga menemukan Uranus, dan jika astronom telah terjebak dengan nama yang diusulkan tentang Georgium Sidus (Bintang George) hal itu akan menjadi lelucon yang mengerikan sepanjang abad.
Seberapa Pentingkah Hal ini ?

Membuat peta nyaris tidak dianggap sebagai penemuan, namun Herschel adalah sangat penting , karena ketika itu semua selesai itu mengungkapkan bentuk dan ukuran galaksi Bima Sakti.
Tidak hanya jauh, jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya, tapi ternyata menjadi berbentuk cakram, dan matahari kita sendiri terletak di dekat pusatnya. Peta Herschel Meluruskan banyak kesalahpahaman tentang sudut kecil letak bumi di alam semesta.

5. TEORI RELATIVITAS

theory-of-relativity
Penemuan

Albert Einstein, seorang ilmuwan Jerman , mengusulkan teori relativitas pada tahun 1915. Summed up, the theory states that mass can warp both space and time, which allows large masses like stars to bend light.
Menyimpulkan, menyatakan teori bahwa massa dapat memperngaruhi ruang dan waktu, yang memungkinkan massa yang besar seperti bintang-bintang untuk membelokkan cahaya.
Seberapa Pentingkah Hal ini?

Untuk memahami makna sebenarnya dari relativitas Anda akan perlu untuk mendengarkan seseorang yang memiliki pengetahuan yang lebih dalam fisika dari beberapa orang yang menulis daftar untuk Internet.
sesederhana mungkin, relativitas Newton diganti teori mekanika, yang telah menjadi dasar astronomi selama 200 tahun sebelumnya.
Einstein berpendapat tantang gerak yang relatif, dan bahwa konsep waktu tergantung pada kecepatan. Ini cara berpikir yang baru digunakan untuk menjelaskan berbagai masalah astronomi yang telah tidak mungkin untuk dipecahkan menggunakan metode Era kuno Newton, dan memberikan cara-cara baru astronom teorisasi tentang bagaimana alam semesta bekerja.

4. ALAM SEMESTA MENGAMBANG (MELUAS)

expanding-universe
Penemuan

Edwin Hubble memberikan dunia astronomi sebuah pukulan pengetahuan antara 1924 dan 1929. Bukan saja karena ia yang pertama kali menemukan galaksi lain, tetapi dengan melacak gerakan mereka dia belajar bahwa mereka bergerak menjauhi kita (dan yang lebih jauh bergerak cepat), yang merupakan bukti pertama kami harus menunjukkan bahwa alam semesta mengembang .
Seberapa Pentingkah Hal ini?

penemuan pertama Hubble mengubah konsepsi kita tentang ukuran alam semesta. Ini adalah bukti pertama yang kami miliki tentang ruang yang benar-benar, sangat, sangat besar. Penemuan yang kedua menawarkan dukungan besar bagi teori Big Bang, yang merupakan ide terbaik yang kita miliki tentang bagaimana alam semesta lahir.

3. RADIO ASTRONOMI

radio-astronomy
Penemuan

Ingat ketika radio menyemarakkan dunia hiburan pertama kali? Tentu saja tidak, karena Anda tidak berusia 80 tahun. Tetapi dalam dunia radio astronomi masih penting sekarang, berkat penemuan oleh Karl Jansky pada tahun 1931.
percobaan-Nya dengan gelombang radio membuat dia menemukan sinyal yang datang dari pusat galaksi, dan dia dianggap sebagai bapak pendiri radio astronomi sedunia.
Seberapa Pentingkah hal Ini?

Para ilmuwan yang menindaklanjuti penemuan Jansky menemukan bahwa ada segala macam gelombang radio datang pada kita dari luar angkasa, dan sumber dari sebagian besar dari mereka adalah benda-benda langit yang tidak bisa dilihat dengan metode lain.
Radio astronomi segera berubah menjadi sebuah bidang besar yang bertanggung jawab atas penemuan banyak bintang dan galaksi, serta nama kelas baru dari objek2 seperti quasar dan pulsar. Aku tidak benar-benar tahu apa itu, tapi mereka terdengar begitu ilmiah sehingga aku menganggap penemuan ini harus penting.

2. LATAR BELAKANG RADIASI GELOMBANG PENDEK KOSMIK

cosmic-microwave-background-radiation

Penemuan

Ini adalah penemuan sepasang astronom radio, Arno Penzias dan Robert Wilson, yang menemukan radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik pada tahun 1964.
CMBR adalah jenis radiasi yang hadir dalam jumlah yang sangat kecil (maka latar belakang istilah) di seluruh ruang angkasa, dan dipercaya menjadi sisa dari ketika alam semesta berada dalam tahap kelahiran yang sangat awal .
Seberapa Pentingkah Hal ini?

CMBR menawarkan bukti untuk mendukung teori Big Bang.
Idenya adalah bahwa radiasi ini telah hadir sejak Big Bang, dan telah menyebar keluar sejak alam semesta mengembang (lihat nomor empat dalam daftar).
Its discovery was enough to turn the idea of the Big Bang from a contested concept into the predominant explanation of our origins.
Penemuan Its sudah cukup untuk mengubah ide Big Bang dari konsep yang diragukan menjadi konsep penjelasan yang paling masuk akal tentang asal usul semesta. Penzias dan Wilson memenangkan Hadiah Nobel untuk pekerjaan mereka;

1. EXTRASOLAR PLANETS PLANET EKSTRASURYA

extra solar planets
The Discovery Penemuan

Sebuah planet ekstrasolar adalah salah satu yang ada di luar tata surya kita, dan astronom percaya dalam keberadaan mereka untuk waktu yang sangat lama.
hal itu benar – benar terlihat sampai alat yang memadai tersedia, pada tahun 1995 ketika para astronom Swiss Didier Queloz dan Michel Mayor menemukan sebuah planet di konstelasi Pegasus mereka sebut sebagai 51 Pegasi b.
Seberapa Pentingkah hal ini?

Tidak hanya itu Queloz dan mayor akhirnya membuktikan bahwa planet ekstrasolar di luar sana, tetapi metode yang mereka digunakan telah berulang-ulang untuk menemukan lebih banyak Planet.
Hampir 500 planet ekstrasurya sekarang diketahui ada, dan itu hanya awal (sekarang astronom hanya bisa melihat titik titik yang besar). Mungkin seiring waktu dengan semakin banyaknya planet yang ditemukan, suatu saat kita akan menemukan planet yang dihuni oleh Alien yang murah hati dan seksi :)

Penemuan-penemuan Astronomi Terpenting dalam Sejarah, Inilah Penemuan-penemuan Astronomi Terpenting dalam Sejarah, Penemuan paling penting dalam ilmu astronomi

Biografi: Nicolaus Copernicus, Ahli Astronomi, Penemu Sistem Matahari

Nicolaus Copernicus
Nicolaus Copernicus (1473-1543) Astronom (ahli perbintangan), penumu Sistem Matahari atau Sistem Copernicus, Bapak Astronomi Modern, dokter, doctor, pengarang, kanunik, tidak pernah kawin berkebangsaan Polandia (nama Polandianya: Nicolaus Koppernik). Sistem Copernicus (matahari sebagai pusat tata surya) menyebabkan ditemukannya Hukum Kepler dan Hukum Gravitasi Newton. Copernicus dilahirkan pada tanggal 14 Februari 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia dan meninggal pada tanggal 24 Mei 1543 di Frauenburg, Prusia Timur, Polandia dalam usia 70 tahun. Ayahnya bernama Nicholas Koppernigk, seorang pedagang kaya dan berpengaruh di Kota Torun, Polandia. Ibunya bernama Barbara Waczenrode juga berasal dari keluarga kaya.

Copernicus merupakan anak bungsu dan mempunya tiga kakak yaitu Barbara yang menjadi biara, Katherina, dan Andrew . Pada saat usia 2 tahun ibunya meninggal dunia dan delapan tahun kemudian bapaknya juga meninggal dunia pada saat Copernicus berusia 10 tahun. Copernicus dan kakak-kakaknya kemudian asuh oleh pamannya Lucas Waczenrode yang kemudian menjadi uskup di Ermeland.

Sebagai anak muda belia, Copernicus belajar di Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat besar terhadap ihwal ilmu perbintangan atau astrologi, filsafat, geometri, dan geografi. Di Universitas inilah Nicholas Koppernik mengganti nama mejadi Nicolaus Copernicus karena bahasa pengantar yang dipakai di Universitas Cracow adalah bahasa latin. Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara. Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf pegawai Katedral di Frauenburg (istilah Polandia: Frombork), selaku ahli hukum gerejani yang sesungguhnya Copernicus tak pernah jadi astronom profesional, kerja besarnya yang membikin namanya melangit hanyalah berkat kerja sambilan.

Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planet-planet lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin atas kebenaran hipotesa "heliocentris" ini, dan tatkala dia menginjak usia empat puluh tahun dia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya.

Pada waktu itu pendapat Aristoteles tentang susunan tata surya sudah diterima mentah-mentah selama 1600 tahun dan juga pendapat Ptolemeus diterima mentah-mentah selama 1400 tahun padahal pendapat keduanya terbukti salah besar. Keduanya berpendapat bahwa bumi tak bergerak dan dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang. Pendapat ini membuat kalender kacau balau.

Untuk membuktikan bahwa bumi mengelilingi matahari harus ditemukan aberasi cahaya dan paralaks. Manusia membutuhkan waktu 185 tahun untuk menemukan aberasi cahaya. Pada tahun 1728 Bradley, ahli astronomi Inggris menemukan aberasi cahCopernican Solar Systemaya. Untuk menemukan paralaks manusia membutuhkan waktu 297 tahun. Bessel, ahli astronomi Jerman menemukan paralaks pada tahun 1840, hampir 30 tahun setelah Copernicus mengemukakan teorinya. Jadi Bradley dan Bessel yang membuktikan teorinya.

Di tahun 1533, tatkala usianya menginjak enam puluh tahun, Copernicus mengirim berkas catatan-catatan ceramahnya ke Roma. Di situ dia mengemukakan prinsip-prinsip pokok teorinya tanpa mengakibatkan ketidaksetujuan Paus. Baru tatkala umurnya sudah mendekati tujuh puluhan, Copernicus memutuskan penerbitan bukunya, dan baru tepat pada saat meninggalnya dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit. Ini tanggal 24 Mei 1543.
Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya berputar mengelilingi matahari. Tapi, seperti halnya para pendahulunya, dia membuat perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi matahari. Juga, dia membuat kekeliruan besar karena dia yakin betul bahwa orbit mengandung lingkaran-lingkaran. Jadi, bukan saja teori ini ruwet secara matematik, tapi juga tidak betul. Meski begitu, bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom lain pun tergugah, terutama astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe, yang melakukan pengamatan lebih teliti dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil pengamatan inilah yang membuat Johannes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat.

Meski Aristarchus lebih dari tujuh belas abad lamanya sebelum Copernicus sudah mengemukakan persoalan-persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit, adalah layak menganggap Copernicuslah orang yang memperoleh penghargaan besar. Sebab, betapapun Aristarchus sudah mengedepankan pelbagai masalah yang mengandung inspirasi, namun dia tak pernah merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat dari kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan matematik hipotesa-hipotesa secara terperinci, dia berhasil mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna. Dapat digunakan untuk dugaan-dugaan, dapat dibuktikan dengan pengamatan astronomis, dapat bermanfaat di banding lain-lain teori yang terdahulu bahwa dunialah yang jadi sentral ruang angkasa.

Jelaslah dengan demikian, teori Copernicus telah merevolusionerkan konsep kita tentang angkasa luar dan sekaligus sudah merombak pandangan filosofis kita. Namun, dalam hal penilaian mengenai arti penting Copernicus, haruslah diingat bahwa astronomi tidaklah mempunyai jangkauan jauh dalam penggunaan praktis sehari-hari seperti halnya fisika kimia dan biologi. Sebab, hakekatnya orang bisa membikin peralatan televisi, mobil, atau pabrik kimia modern tanpa mesti saedikitpun pun menggunakan teori Copernicus. (Sebaliknya, orang tidak bakal bisa membikin benda-benda itu tanpa menggunakan buah pikiran Faraday, Maxwell, Lavosier atau Newton).

Tetapi, jika semata-mata kita mengarahkan perhatian hanya semata-mata kepada pengaruh langsung Copernicus di bidang teknologi, kita akan kehilangan arti penting Copernicus yang sesungguhnya. Buku Copernicus punya makna yang tampaknya tak memungkinkan baik Galileo maupun Kepler menyelesaikan kerja ilmiahnya. Kesemua mereka adalah pendahulu-pendahulu yang penting dan menentukan bagi Newton, dan penemuan merekalah yang membikin kemungkinan bagi Newton merumuskan hukum-hukum gerak dan gaya beratnya. Secara historis, penerbitan De Revolutionobus Orbium Coelestium merupakan titik tolak astronomi modern. Lebih dari itu, merupakan titik tolak pengetahuan modern.

Batas Tata Surya

Saat ini, satelit Voyager 1 dan Voyager 2, dua buah pesawat ruang angkasa yang diberangkatkan dari Bumi pada tahun 1977 lalu, sedang menuju keluar dari tata surya.

Kedua satelit kini tengah melewati ujung dari gelombang magnetik yang jaraknya sekitar 9 miliar mil atau sekitar 15 miliar kilometer dari Bumi. Jarak itu tentu merupakan jarak yang sangat jauh. Akan tetapi jarak sejauh itu juga cukup sulit dibayangkan.

Berikut ini gambaran berapa jauh 15 miliar kilometer, menurut perhitungan para peneliti, dikutip dari Life’s Little Mysteries, 11 Juni 2011.

Satelit Voyager yang sedang berada di pinggir tata surya. (NASA)
Pesawat terbang yang bergerak dari Los Angeles di barat Amerika Serikat ke New York yang ada di timur Amerika Serikat atau sebaliknya, menempuh jarak sekitar 3.983 kilometer. Artinya, jika satelit Voyager mengambil rute tersebut, ia telah melakukan sekitar 3 sampai 4 juta perjalanan bolak-balik.

Jika dibandingkan dengan jarak antara Bumi dengan Bulan yang rata-rata mencapai 384.403 kilometer, artinya kedua satelit itu telah bolak balik antara Bumi dan Bulan sebanyak lebih dari 37 ribu kali.

Matahari sendiri memiliki jarak sekitar 150 juta kilometer dari kita. Adapun ujung tata surya kita, dan juga satelit Voyager yang sedang berjalan di sekitar kawasan tersebut, kini mencapai 97 kali lebih jauh jaraknya dibanding Bumi dan Matahari.

Batas Tata Surya, Seberapa Jauh Ujung Tata Surya?

2 Black Hole Besar Ditemukan di Pusat Galaksi Markarian 739

Dari sebuah penelitian lebih lanjut, astronom mendapati bahwa Markarian 739, sebuah galaksi yang berjarak sekitar 425 juta tahun cahaya dari Bumi ke arah konstelasi Leo memiliki tidak cuma satu black hole raksasa, melainkan dua buah black hole di pusat galaksi itu.

Kehadiran galaksi kedua ini terdeteksi oleh satelit Swift dam Chandra X-Ray Observatory milik NASA.

Meski kedua lubang hitam itu berada di pusat galaksi, keduanya terpisah dengan jarak sekitar 11 ribu tahun cahaya atau sekitar sepertiga jarak tata surya kita dengan pusat galaksi Bima Sakti. Sebagai gambaran, satu tahun cahaya berjarak sekitar 10 triliun kilometer.

Black hole atau lubang hitam kembar yang ditemukan
di galaksi Markarian 739.
Kedua black hole yang ditemukan itu juga merupakan black hole yang sangat aktif dan masuk ke dalam klasifikasi ‘supermassive’ yang artinya, masing-masing memiliki massa yang sama dengan jutaan atau bahkan miliaran kali lipat massa bintang seperti Matahari kita.

Padahal, black hole biasa yang terbentuk akibat hancurnya bintang raksasa hanya berukuran 10 sampai 20 kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari.

“Di pusat sebagian besar galaksi raksasa, termasuk Bima Sakti, berada sebuah supermassive black hole yang memiliki bobot jutaan kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari,” kata Michael Koss, peneliti dari NASA, seperti dikutip dari Space, 11 Juni 2011. “Sebagian di antaranya memancarkan radiasi miliaran kali lebih besar dibanding energi Matahari,” ucapnya.

Namun demikian, Koss menyebutkan, meski supermassive black hole merupakan fenomena yang umum yang hadir di pusat galaksi, tidak semua black hole memancarkan energi radiasi yang disebut dengan ‘active galactic nuclei (AGN). “Dengan demikian, mendapatkan sebuah black hole raksasa yang aktif sangat langka. Apalagi menemukan dua buah black hole raksasa dalam satu galaksi,” ucapnya.

Astronom menduga bahwa sepasang supermassive black hole ini terbentuk saat ada galaksi yang hancur.

“Jika dua buah galaksi saling bertabrakan, dan masing-masing memiliki sebuah supermassive black hole, ada kemungkinan bahwa kedua black hole menjadi aktif sebagai AGN,” kata Richard Mushotzky, peneliti lain dari University of Maryland.

2 Black Hole Besar Ditemukan di Pusat Galaksi Markarian 739, Wow, 2 Black Hole Besar Ditemukan di Pusat Galaksi Markarian 739


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto