Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Wednesday, August 17, 2011

Biografi: Nicolaus Copernicus, Ahli Astronomi, Penemu Sistem Matahari

Nicolaus Copernicus
Nicolaus Copernicus (1473-1543) Astronom (ahli perbintangan), penumu Sistem Matahari atau Sistem Copernicus, Bapak Astronomi Modern, dokter, doctor, pengarang, kanunik, tidak pernah kawin berkebangsaan Polandia (nama Polandianya: Nicolaus Koppernik). Sistem Copernicus (matahari sebagai pusat tata surya) menyebabkan ditemukannya Hukum Kepler dan Hukum Gravitasi Newton. Copernicus dilahirkan pada tanggal 14 Februari 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia dan meninggal pada tanggal 24 Mei 1543 di Frauenburg, Prusia Timur, Polandia dalam usia 70 tahun. Ayahnya bernama Nicholas Koppernigk, seorang pedagang kaya dan berpengaruh di Kota Torun, Polandia. Ibunya bernama Barbara Waczenrode juga berasal dari keluarga kaya.

Copernicus merupakan anak bungsu dan mempunya tiga kakak yaitu Barbara yang menjadi biara, Katherina, dan Andrew . Pada saat usia 2 tahun ibunya meninggal dunia dan delapan tahun kemudian bapaknya juga meninggal dunia pada saat Copernicus berusia 10 tahun. Copernicus dan kakak-kakaknya kemudian asuh oleh pamannya Lucas Waczenrode yang kemudian menjadi uskup di Ermeland.

Sebagai anak muda belia, Copernicus belajar di Universitas Cracow, selaku murid yang menaruh minat besar terhadap ihwal ilmu perbintangan atau astrologi, filsafat, geometri, dan geografi. Di Universitas inilah Nicholas Koppernik mengganti nama mejadi Nicolaus Copernicus karena bahasa pengantar yang dipakai di Universitas Cracow adalah bahasa latin. Pada usia dua puluhan dia pergi melawat ke Italia, belajar kedokteran dan hukum di Universitas Bologna dan Padua yang kemudian dapat gelar Doktor dalam hukum gerejani dari Universitas Ferrara. Copernicus menghabiskan sebagian besar waktunya tatkala dewasa selaku staf pegawai Katedral di Frauenburg (istilah Polandia: Frombork), selaku ahli hukum gerejani yang sesungguhnya Copernicus tak pernah jadi astronom profesional, kerja besarnya yang membikin namanya melangit hanyalah berkat kerja sambilan.

Selama berada di Italia, Copernicus sudah berkenalan dengan ide-ide filosof Yunani Aristarchus dari Samos (abad ke-13 SM). Filosof ini berpendapat bahwa bumi dan planet-planet lain berputar mengitari matahari. Copernicus jadi yakin atas kebenaran hipotesa "heliocentris" ini, dan tatkala dia menginjak usia empat puluh tahun dia mulai mengedarkan buah tulisannya diantara teman-temannya dalam bentuk tulisan-tulisan ringkas, mengedepankan cikal bakal gagasannya sendiri tentang masalah itu. Copernicus memerlukan waktu bertahun-tahun melakukan pengamatan, perhitungan cermat yang diperlukan untuk penyusunan buku besarnya De Revolutionibus Orbium Coelestium (Tentang Revolusi Bulatan Benda-benda Langit), yang melukiskan teorinya secara terperinci dan mengedepankan pembuktian-pembuktiannya.

Pada waktu itu pendapat Aristoteles tentang susunan tata surya sudah diterima mentah-mentah selama 1600 tahun dan juga pendapat Ptolemeus diterima mentah-mentah selama 1400 tahun padahal pendapat keduanya terbukti salah besar. Keduanya berpendapat bahwa bumi tak bergerak dan dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang. Pendapat ini membuat kalender kacau balau.

Untuk membuktikan bahwa bumi mengelilingi matahari harus ditemukan aberasi cahaya dan paralaks. Manusia membutuhkan waktu 185 tahun untuk menemukan aberasi cahaya. Pada tahun 1728 Bradley, ahli astronomi Inggris menemukan aberasi cahCopernican Solar Systemaya. Untuk menemukan paralaks manusia membutuhkan waktu 297 tahun. Bessel, ahli astronomi Jerman menemukan paralaks pada tahun 1840, hampir 30 tahun setelah Copernicus mengemukakan teorinya. Jadi Bradley dan Bessel yang membuktikan teorinya.

Di tahun 1533, tatkala usianya menginjak enam puluh tahun, Copernicus mengirim berkas catatan-catatan ceramahnya ke Roma. Di situ dia mengemukakan prinsip-prinsip pokok teorinya tanpa mengakibatkan ketidaksetujuan Paus. Baru tatkala umurnya sudah mendekati tujuh puluhan, Copernicus memutuskan penerbitan bukunya, dan baru tepat pada saat meninggalnya dia dikirimi buku cetakan pertamanya dari si penerbit. Ini tanggal 24 Mei 1543.
Dalam buku itu Copernicus dengan tepat mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya, bahwa bulan berputar mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet lain semuanya berputar mengelilingi matahari. Tapi, seperti halnya para pendahulunya, dia membuat perhitungan yang serampangan mengenai skala peredaran planet mengelilingi matahari. Juga, dia membuat kekeliruan besar karena dia yakin betul bahwa orbit mengandung lingkaran-lingkaran. Jadi, bukan saja teori ini ruwet secara matematik, tapi juga tidak betul. Meski begitu, bukunya lekas mendapat perhatian besar. Para astronom lain pun tergugah, terutama astronom berkebangsaan Denmark, Tycho Brahe, yang melakukan pengamatan lebih teliti dan tepat terhadap gerakan-gerakan planet. Dari data-data hasil pengamatan inilah yang membuat Johannes Kepler akhirnya mampu merumuskan hukum-hukum gerak planet yang tepat.

Meski Aristarchus lebih dari tujuh belas abad lamanya sebelum Copernicus sudah mengemukakan persoalan-persoalan menyangkut hipotesa peredaran benda-benda langit, adalah layak menganggap Copernicuslah orang yang memperoleh penghargaan besar. Sebab, betapapun Aristarchus sudah mengedepankan pelbagai masalah yang mengandung inspirasi, namun dia tak pernah merumuskan teori yang cukup terperinci sehingga punya manfaat dari kacamata ilmiah. Tatkala Copernicus menggarap perhitungan matematik hipotesa-hipotesa secara terperinci, dia berhasil mengubahnya menjadi teori ilmiah yang punya arti dan guna. Dapat digunakan untuk dugaan-dugaan, dapat dibuktikan dengan pengamatan astronomis, dapat bermanfaat di banding lain-lain teori yang terdahulu bahwa dunialah yang jadi sentral ruang angkasa.

Jelaslah dengan demikian, teori Copernicus telah merevolusionerkan konsep kita tentang angkasa luar dan sekaligus sudah merombak pandangan filosofis kita. Namun, dalam hal penilaian mengenai arti penting Copernicus, haruslah diingat bahwa astronomi tidaklah mempunyai jangkauan jauh dalam penggunaan praktis sehari-hari seperti halnya fisika kimia dan biologi. Sebab, hakekatnya orang bisa membikin peralatan televisi, mobil, atau pabrik kimia modern tanpa mesti saedikitpun pun menggunakan teori Copernicus. (Sebaliknya, orang tidak bakal bisa membikin benda-benda itu tanpa menggunakan buah pikiran Faraday, Maxwell, Lavosier atau Newton).

Tetapi, jika semata-mata kita mengarahkan perhatian hanya semata-mata kepada pengaruh langsung Copernicus di bidang teknologi, kita akan kehilangan arti penting Copernicus yang sesungguhnya. Buku Copernicus punya makna yang tampaknya tak memungkinkan baik Galileo maupun Kepler menyelesaikan kerja ilmiahnya. Kesemua mereka adalah pendahulu-pendahulu yang penting dan menentukan bagi Newton, dan penemuan merekalah yang membikin kemungkinan bagi Newton merumuskan hukum-hukum gerak dan gaya beratnya. Secara historis, penerbitan De Revolutionobus Orbium Coelestium merupakan titik tolak astronomi modern. Lebih dari itu, merupakan titik tolak pengetahuan modern.

Batas Tata Surya

Saat ini, satelit Voyager 1 dan Voyager 2, dua buah pesawat ruang angkasa yang diberangkatkan dari Bumi pada tahun 1977 lalu, sedang menuju keluar dari tata surya.

Kedua satelit kini tengah melewati ujung dari gelombang magnetik yang jaraknya sekitar 9 miliar mil atau sekitar 15 miliar kilometer dari Bumi. Jarak itu tentu merupakan jarak yang sangat jauh. Akan tetapi jarak sejauh itu juga cukup sulit dibayangkan.

Berikut ini gambaran berapa jauh 15 miliar kilometer, menurut perhitungan para peneliti, dikutip dari Life’s Little Mysteries, 11 Juni 2011.

Satelit Voyager yang sedang berada di pinggir tata surya. (NASA)
Pesawat terbang yang bergerak dari Los Angeles di barat Amerika Serikat ke New York yang ada di timur Amerika Serikat atau sebaliknya, menempuh jarak sekitar 3.983 kilometer. Artinya, jika satelit Voyager mengambil rute tersebut, ia telah melakukan sekitar 3 sampai 4 juta perjalanan bolak-balik.

Jika dibandingkan dengan jarak antara Bumi dengan Bulan yang rata-rata mencapai 384.403 kilometer, artinya kedua satelit itu telah bolak balik antara Bumi dan Bulan sebanyak lebih dari 37 ribu kali.

Matahari sendiri memiliki jarak sekitar 150 juta kilometer dari kita. Adapun ujung tata surya kita, dan juga satelit Voyager yang sedang berjalan di sekitar kawasan tersebut, kini mencapai 97 kali lebih jauh jaraknya dibanding Bumi dan Matahari.

Batas Tata Surya, Seberapa Jauh Ujung Tata Surya?

2 Black Hole Besar Ditemukan di Pusat Galaksi Markarian 739

Dari sebuah penelitian lebih lanjut, astronom mendapati bahwa Markarian 739, sebuah galaksi yang berjarak sekitar 425 juta tahun cahaya dari Bumi ke arah konstelasi Leo memiliki tidak cuma satu black hole raksasa, melainkan dua buah black hole di pusat galaksi itu.

Kehadiran galaksi kedua ini terdeteksi oleh satelit Swift dam Chandra X-Ray Observatory milik NASA.

Meski kedua lubang hitam itu berada di pusat galaksi, keduanya terpisah dengan jarak sekitar 11 ribu tahun cahaya atau sekitar sepertiga jarak tata surya kita dengan pusat galaksi Bima Sakti. Sebagai gambaran, satu tahun cahaya berjarak sekitar 10 triliun kilometer.

Black hole atau lubang hitam kembar yang ditemukan
di galaksi Markarian 739.
Kedua black hole yang ditemukan itu juga merupakan black hole yang sangat aktif dan masuk ke dalam klasifikasi ‘supermassive’ yang artinya, masing-masing memiliki massa yang sama dengan jutaan atau bahkan miliaran kali lipat massa bintang seperti Matahari kita.

Padahal, black hole biasa yang terbentuk akibat hancurnya bintang raksasa hanya berukuran 10 sampai 20 kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari.

“Di pusat sebagian besar galaksi raksasa, termasuk Bima Sakti, berada sebuah supermassive black hole yang memiliki bobot jutaan kali lipat dibandingkan dengan massa Matahari,” kata Michael Koss, peneliti dari NASA, seperti dikutip dari Space, 11 Juni 2011. “Sebagian di antaranya memancarkan radiasi miliaran kali lebih besar dibanding energi Matahari,” ucapnya.

Namun demikian, Koss menyebutkan, meski supermassive black hole merupakan fenomena yang umum yang hadir di pusat galaksi, tidak semua black hole memancarkan energi radiasi yang disebut dengan ‘active galactic nuclei (AGN). “Dengan demikian, mendapatkan sebuah black hole raksasa yang aktif sangat langka. Apalagi menemukan dua buah black hole raksasa dalam satu galaksi,” ucapnya.

Astronom menduga bahwa sepasang supermassive black hole ini terbentuk saat ada galaksi yang hancur.

“Jika dua buah galaksi saling bertabrakan, dan masing-masing memiliki sebuah supermassive black hole, ada kemungkinan bahwa kedua black hole menjadi aktif sebagai AGN,” kata Richard Mushotzky, peneliti lain dari University of Maryland.

2 Black Hole Besar Ditemukan di Pusat Galaksi Markarian 739, Wow, 2 Black Hole Besar Ditemukan di Pusat Galaksi Markarian 739

Astronom Temukan Kelompok Ledakan Supernova Paling Terang

Studi terbaru astronom mengungkap supernova baru yang pada saat ledakan bersinar hingga sepuluh kali lebih cemerlang daripada supernova pada umumnya. Ada enam rekaman supernova yang sangat cemerlang dan tidak bisa dijelaskan dengan teori ledakan bintang yang ada saat ini sehingga supernova tersebut kemungkinan harus dikelompokkan dalam jenis baru. Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Nature teranyar.

Ledakan supernova terjadi jika suatu bintang dengan massa setidaknya sepuluh kali massa Matahari mencapai akhir masa kehidupannya. Ketika itu, sang bintang yang sekarat melepaskan materi radioaktif berupa gas-gas panas hingga menghasilkan ledakan cahaya terang.

Supernova
Robert Quimby, peneliti perbintangan di California Institute of Technology, Pasadena, mengatakan bahwa dalam ratusan tahun fenomena supernova diamati, belum pernah ada tipe seperti ini. "Kami kira kami sudah melihat segalanya, sehingga temuan ini sangat tidak terduga," ujar Quimby yang dengan timnya melakukan pengamatan ini dengan teleskop Samuel Oschin di California's Palomar Observatory.

Ia mencatat, supernova dapat mengubah evolusi dari galaksi itu sendiri. Sebab supernova mampu meniupkan gas dari galaksi asalnya serta menambahkan muatan untuk mengisi ruang antara tata bintang di galaksi dengan elemen yang lebih berat. "Berarti generasi bintang-bintang berikutnya bisa jadi berbeda secara susunan," simpulnya.

Dalam makalah yang dipublikasikan 8 Juni 2011 itu, ada enam supernova yang mendapat pengelompokan baru. Empat di antaranya telah merupakan temuan baru dan dua lainnya telah diketahui namun membuat para ilmuwan bingung. Antara lain, supernova dengan kode SN 2005ap, yang ditemukan tahun 2007 dan tercatat sebagai supernova paling terang serta SCP 06F6, yang ditemukan tahun 2008 karena memancarkan spektrum yang lain sama sekali dengan supernova umumnya.

Astronom Temukan Kelompok Ledakan Supernova Paling Terang, Inilah Kelompok Supernova Paling Terang

Video: Black Hole Kembar di Satu Galaksi

Markarian 739, sebuah galaksi yang berjarak sekitar 425 juta tahun cahaya dari Bumi ke arah konstelasi Leo memiliki tidak cuma satu black hole raksasa di pusatnya, melainkan dua. Kehadiran galaksi kedua ini terdeteksi oleh satelit Swift dam Chandra X-Ray Observatory milik NASA. Sumber : Space.com



Video: Black Hole Kembar di Satu Galaksi

Gara-gara Jupiter, Ukuran Mars Jadi Kerdil

Dari simulasi komputer dan laporan yang dipublikasikan di jurnal Nature, diketahui bahwa planet Mars selesai terbentuk 2 sampai 4 juta tahun lebih cepat dibandingkan dengan Bumi. Ini memperkaya informasi mengapa ukuran planet itu sangat kecil.

Sebagai informasi, planet Bumi terbentuk dalam waktu 50 sampai 100 juta tahun. Adapun Mars, yang terbentuk dalam waktu lebih cepat, hanya memiliki massa 11 persen dari massa Bumi. Penyebab dari semua fenomena tersebut adalah migrasi yang dilakukan oleh planet Jupiter.

Perbandingan ukuran planet Venus, Bumi, dan Mars
“Jika Jupiter bergerak dari tempatnya ke jarak 1,5 AU (1 AU adalah 1x jarak Matahari-Bumi) dari Matahari dan kembali ke posisi awal, maka pergerakan planet itu memengaruhi kepadatan bahan-bahan pembentuk planet di kawasan tata surya,” kata Kevin Walsh, peneliti dari Southwest Research Institute, dikutip dari Astronomy Now, 13 Juni 2011.

Seperti gambaran, saat ini Jupiter berada di posisi 5,2 AU. Namun dari model simulasi komputer, terindikasi bahwa planet-planet luar milik tata surya berpindah-pindah orbit sebelum menempati posisi permanen mereka saat ini. Saat mereka berpindah, mereka meredistribusi materi yang ada di tata surya.

Perpindahan planet Jupiter ke posisi yang mendekati posisi Bumi dan Mars saat ini membuat material pembentuk planet yang ada di kawasan itu berpindah. Akibatnya, Mars yang juga sedang berusaha membentuk dirinya kekurangan bahan baku.

Pergerakan planet Jupiter yang berangkat mendekati Matahari saat tata surya masih berusia muda dan kembali ke posisinya dan mengacak-acak material yang ada di sekelilingnya juga menjelaskan, mengapa bebatuan dan meterial yang ada di sabuk asteroid terdiri dari unsur yang berbeda-beda.

“Teka-teki besar ini perlahan-lahan mulai terpecahkan,” kata Walsh. “Simulasi menunjukkan bahwa migrasi Jupiter konsisten dengan kehadiran sabuk asteroid dan juga menjelaskan kandungan sabuk yang sebelumnya tidak bisa dipahami,” ucapnya.

Seperti diketahui, sabuk asteroid terdiri dari material acak antara lain bebatuan kering dan bebatuan yang mengandung air. Saat Bumi terbentuk, Bumi juga tidak mungkin memiliki air. Adapun penyebab hadirnya air kemungkinan adalah karena material yang ada di sabuk asteroid yang mengandung air, mendarat di Bumi akibat pengaruh pergerakan Jupiter.

Gara-gara Jupiter, Ukuran Mars Jadi Kerdil, Kenapa ukuran planet Mars Lebih kecil dari Bumi, Akibat Jupiter, Ukuran Mars kecil

VIDEO: Bagaimana Proses Terbentuknya Lubang Hitam (Black Hole)

Black hole atau lubang hitam merupakan fenomena luar angkasa yang terjadi saat sebuah bintang yang memiliki ukuran sangat besar, sampai puluhan kali lipat ukuran Matahari kita tiba di akhir masa hidupnya.

Di penghujung hidupnya, jika bintang itu memiliki ukuran yang cukup raksasa, itu akan meledak sangat dahsyat. Ledakan ini disebut juga sebagai supernova yang akan membentuk lubang hitam.

Posisi black hole SN 1979C di galaksi Bimasakti
Saat bintang meledak, tekanan yang ditimbulkan dari inti bintang tersebut sangat hebat sehingga ia menghisap dirinya sendiri dan kemudian segala sesuatu yang berada di sekelilingnya dan menyimpan material-material itu di sebuah ruang antah berantah.

Menurut penelitian, lubang hitam sendiri terdapat di seluruh galaksi. Bahkan di galaksi tertentu, terdapat lebih dari satu lubang hitam. Berikut ini videonya



VIDEO: Bagaimana Proses Terbentuknya Lubang Hitam (Black Hole), Proses terbentuknya Lubang Hitam (Black Hole)

Obyek di Permukaan Mars Ternyata Bukan Wajah "Mahatma Gandhi"

Google Mars, salah satu layanan pemetaan online milik Google, yang menampilkan foto-foto satelit pada planet Mars telah beroperasi. Para pecinta ruang angkasa dari seluruh dunia menemukan berbagai obyek menarik di permukaan planet itu.

Salah satu temuan terakhir adalah bentuk serupa wajah Mahatma Gandhi yang didapati oleh Matteo Ianneo, pengguna asal Italia. Ianneo, yang mengklaim bahwa ia juga menemukan tumbuhan, terowongan bawah tanah, dan reruntuhan sebuah kota di Mars. Ia menjumpainya di koordinat 33°12'29.82"N and 12°55'51.21"W.

Kawasan itu sendiri dipotret oleh satelit Viking 1 milik NASA pada tahun 1976. Dan dalam sebuah gambar beresolusi rendah, ditemukan bentuk yang menyerupai wajah manusia.

Seperti dikutip dari Space.com, 14 Juni 2011, dalam beberapa hari setelah penemuan, para penikmat astronomi ramai berspekulasi bahwa struktur tersebut merupakan struktur yang dibuat dengan tangan dan dibangun oleh makhluk purba planet itu.

Untuk mengetahui secara pasti apa yang dilihat oleh Ianneo, Jonathan Hill, peneliti asal Arizona State University Mars Space Flight Facility yang memiliki dan mengoperasikan database foto-foto Mars serupa dengan yang dimiliki Google, melacak foto yang dipakai Google untuk menggambarkan kawasan tersebut.




Sebagai informasi, Google menggunakan foto resolusi rendah yang diambil oleh Mars Express Orbiter milik European Space Agency. Untuk itu, Hill menggunakan fto dengan resolusi yang lebih tinggi yang diambil oleh kamera CTX pada Mars Reconnaisance Orbiter milik NASA untuk menghilangkan ilusi optik.


“Dari gambar, kita bisa melihat bahwa kontur itu merupakan lubang, bukan bukit seperti yang tampak di gambar Google Mars,” kata Hill.

Pekan lalu, ‘astronot dari komputer’ lainnya menemukan obyek aneh lain setelah mengunjungi planet Mars lewat Google. Dalam video yang dipasang di YouTube, David Martines mengklaim bahwa ia telah menemukan markas manusia (atau alien) di planet itu.

Ternyata, garis misterius yang sebelumnya dikira merupakan bangunan di permukaan Mars ternyata merupakan artifak yang disebabkan oleh sinar kosmik, sebuah distorsi yang tertangkap oleh kamera saat memotret kawasan tersebut.

Selama ini orang-orang juga mengaku telah menemukan berbagai obyek di permukaan planet Mars. Dengan membuat planet itu bisa dilihat oleh semua orang, Google Mars kemungkinan akan meningkatkan frekuensi temuan aneh-aneh seperti itu.

Obyek di Permukaan Mars Ternyata Bukan "Mahatma Gandhi", Obyek di Mars Bukan Wajah Mahatma Gandhi


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto