Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Monday, August 15, 2011

Akhirnya Terungkap Juga, Durasi 1 Hari di Planet Neptunus

Dengan melacak beberapa fitur tertentu di atmosfir, peneliti berhasil melakukan pengukuran akurat pertama terhadap periode rotasi planet Neptunus. Ternyata, satu hari di planet itu berlangsung tepat selama 15 jam, 57 menit dan 59 detik.

http://www.cosmosmagazine.com/files/imagecache/news/files/news/20110704_Neptune-features_web.preview.jpg

Temuan ini memperkaya pengetahuan kita seputar hal yang fundamental di Neptunus dan menyediakan pula mekanisme untuk memahami bagaimana massa planet itu didistribusikan. Seperti diketahui, Neptunus merupakan planet raksasa yang terbuat dari gas.

“Neptunus memiliki dua fitur yang memungkinkan untuk dipantau oleh Hubble Space Telescope yang tampaknya mengatur rotasi interior dari planet tersebut,” kata Erich Karkoschka, ilmuwan dari Lunar and Planetary Laboratory, University of Arizona, seperti dikutip dari Cosmos Magazine.

Karkoschka menambahkan, fitur seperti ini, tidak pernah dijumpai di planet gas raksasa lainnya.

Untuk mencari tahu berapa durasi satu hari di planet itu, Karkoschka mengukur putaran Neptunus dengan mengamati dua fitur yang terlihat mata milik atmosfir planet tersebut.

Ia kemudian mengukur garis bujur di antara setiap gambar yang ditangkap lalu menentukan interval waktu antara observasi dan menyediakan informasi periode putaran.

Berhubung Neptunus telah berotasi sekitar 10 ribu kali dalam 20 tahun terakhir, Karkoschka dapat mengetahui secara akurat periode putaran dengan melacak fitur-fitur ini dalam jangka waktu tersebut.

Hasil penelitian ini merupakan peningkatan pengetahuan yang signifikan terhadap rotasional planet gas sejak pertamakali Giovanni Cassini berhasil mendapati bintik merah planet Jupiter, pada 350 tahun lalu.

Saat ini di kalangan ilmuwan sendiri tampak muncul konsensus bahwa temuan Karkoschka memang akurat. Menurut Craig O’Neill, ilmuwan antariksa dari Macquarie University, Australia, temuan Markoschka seputar periode fitur milik atmosfir Neptunus tepat.

“Selain itu, Karkoschka juga menunjukkan bahwa di kawasan kutub, kecepatan angin lebih rendah dibanding di khatulistiwa,” ucap O’Neill. “Pertanyaan besar berikutnya adalah, bagaimana caranya itu bisa terjadi,” ucapnya.

Sumber :
vivanews.com

Gas Sulfur, Salah Satu Tanda Keberadaan Alien

Molekul gas sulfur atau belerang bisa menjadi penanda adanya alien atau setidaknya kehidupan mikro. Demikian diungkapkan Renyu Hu, pelajar doktoral Ilmu Keplanetan di MIT, dalam American Astronomy Society Meeting di Boston. Pendapat tersebut didasari fakta adanya kehidupan berbasis sulfur di Bumi.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/05/23/1321392620X310.jpg

Diketahui, banyak mikroba memakai senyawa sulfur untuk menghasilkan energi, persis seperti cara manusia menghasilkan energi dengan bantuan oksigen.

Hu membuat simulasi guna meyakinkan orang terhadap pendapatnya. Ia membuat sebuah model planet yang berada di zona layak huni di sistem bintang mirip Matahari. Planet itu kaya nitrogen seperti Bumi, tetapi memiliki kandungan sulfur 1.000 kali lebih besar dari Bumi.

Menurut Hu, kehidupan berbasis sulfur di permukaan planet mengeluarkan sisa gas hidrogen sulfida (H2S). "Hidrogen sulfida dari permukaan punya dampak besar pada komposisi atmosfer suatu planet," kata Hu seperti dikutip Physorg.

Jika atmosfer suatu planet memiliki kadar H2S yang tinggi, maka bisa jadi planet tersebut memiliki kehidupan. H2S memang sulit dideteksi oleh astronom. Namun, H2S berlebih menyebabkan banyaknya sulfur aerosol yang bisa dideteksi dengan inframerah atau cahaya tampak.

Meski pendapat Hu masuk akal, fakta membuktikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan planet ekstra surya (di luar tata surya) yang berpenghuni di sistem bintang yang mirip dengan Matahari. Dengan demikian, pendapat Hu masih perlu dikaji.

Hu sendiri memperingatkan bahwa sulfur belum tentu menjadi tanda kehidupan. Bisa saja sulfur tersebut adalah hasil dari aktivitas vulkanik di planet tertentu. "Kami masih harus mengkaji asumsi ini secara menyeluruh," kata Hu.

Menurut Hu, H2S juga bukan satu-satunya gas yang bisa menjadi tanda kehidupan. "Kami ingin melihat sebanyak mungkin gas yang ada di atmosfer Bumi dan mengkaji apakah gas itu bisa menjadi penanda kehidupan," urai Hu. Hu melakukan eksperimennya kali ini bersama rekannya, Sara Seager dan William Baines.

Sumber :
kompas.com

Inilah Rahasia Terbesar Planet Mars

Planet Mars dinamakan seperti dewa perang Romawi karena warnanya yang merah. Tapi, tahukah Anda, di sistem tata surya, planet keempat ini memiliki gunung berapi terbesar?

Dari sudut pandang penjelajahan, julukan tersebut untuk planet merah ini sangat cocok. Pasalnya, Mars selalu mementahkan semua kemajuan ilmiah manusia. Lebih dari 40 pesawat terbang yang dikirim mempelajari planet ini mengalami kegagalan.




Bumi (kiri), planet Mars (kanan)

Bahkan, beberapa diantaranya hilang di luar angkasa dan sisanya menabrak permukaan planet ini. Meski begitu, para ilmuwan tak pernah putus asa mencari tahu rahasia planet merah ini. Beruntungnya, beberapa misi berhasil menjawab beberapa misteri yang menyelimuti planet ini, termasuk.

Memiliki kehidupan?

Planet merah selalu diliputin pertanyaan seputar kehidupan. Pasalnya, ilmuwan menganggap planet ini memiliki kesempatan besar untuk kehidupan bisa berkembang. “Hal yang ingin diketahui banyak orang, apakah planet ini pernah menyimpan kehidupan?,” ujar profesor astronomi Steve Squyres di Cornell University.

Squyres merupakan pemimpin penyidik misi Mars Exploration Rover yang menempatkan robot Spirit dan Opportunity di planet merah itu pada awal 2004. Hingga kini, Mars menjadi dunia yang ‘dingin, kering, sepi,’ ujar Squyres.

Namun, terdapat beberapa titik bukti menyatakan Mars merupakan planet yang hangat, basah dan jauh lebih mirip Bumi sekitar empat miliar tahun silam. Agar kehidupan bisa muncul, air sangat dibutuhkan. Menariknya, terdapat tanda menunjukkan, Mars dulunya menjadi planet yang benar-benar basah.

Planet ini banyak memiliki mineral di permukaannya, termasuk sulfat dan tanah liat yang bisa terbentuk hanya saat air ada. Banyak fitur geologi menunjukkan, hal-hal tersebut mengalir di permukaan planet ini. Sejumlah besar air masih ada di Mars namun membeku di ujung kutub es, seperti lapisan es yang baru saja ditemukan, gletser raksasa bawah tanah.

Petunjuk kehidupan mikroba Mars muncul dalam banyak samaran, misalnya pada meteorit Mars yang ditemukan di Antartika. Meteorit ini memiliki struktur aneh dan beberapa peneliti menafsirkannya sebagai fosil kecil yang diawetkan sebelum meteorit itu meluncur dari Mars. Meteorit ini mengandung metan yang bisa menjadi asal muasal biologis.

Hangat, basah, dingin dan kering

Misteri terbesar selanjutnya mengenai Mars adalah, “Apa yang terjadi?,” tanya Squyres. Mars merupakan tempat yang hangat dan basah 500 juta hingga satu miliar tahun silam, lanjutnya.

Misi eksplorasi Mars di masa depan akan dilengkapi peralatan yang lebih sensitif guna membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait kehidupan dan perubahan kondisi yang mencolok di planet merah itu.

Mars Science Laboratory NASA dan robot seukuran mobil bernama Curiosity beroda enam akan mendarat musim panas depan untuk mulai menganalisa batuan di planet itu dan mengirim gambar planet itu kembali ke Bumi untuk dipelajari.

Selain itu, European Space Agency mulai menyiapkan robot pertamanya, ExoMars, untuk diluncurkan di 2018. Squyres mengaku, misi membawa kembali tanah dan batuan Mars telah lama dipertimbangkan namun belum dijadwalkan.

Sedikit demi sedikit, para ilmuwan ingin memecahkan misteri apakah Mars memiliki atmosfer yang lebih tebal, serta bagaimana aktivitas geologi dan vulkanik mempengaruhi dunia selama ribuan tahun. Bagaimanpunjuga, Mars merupakan rumah Valles Marineris, salah satu sistem ngarai terpanjang yang pernah diketahui, dan Olympus Mons, gunung berapi terbesar di tata surya.

Kisah dua belahan

Mars sangat berbeda dari utara ke selatan. Kawah muda halus dataran rendah mendominasi bagian utara. Sementara bagian kawah kuno dataran tinggi sangat mencirikan belahan bagian selatan. Rata-rata tinggi belahan bagian utara lima kilometer lebih rendah dari selatan. Apa penyebabnya?

Penjelasan terbaik menjelaskan hal yang disebut hemisfer dikotomi ini adalah, hantaman benda raksasa seukuran Pluto ke bagian utara Mars empat miliar tahun silam. Jika teori yang diusulkan Squyres pada 1984 benar, artinya 40% bagian utara Mars sebenarnya kawah.

Hal ini akan memberi planet merah tersebut superlatif geologi lain akibat pengaruh kawah di di tata surya.

Inilah Rahasia Terbesar Planet Mars, Inilah Rahasia Terbesar Mars

Astronom Temukan 10 Planet Jauh Baru

Memanfaatkan teleskop Prancis, astronom berhasil temukan 10 planet jauh baru. Temuan ini termasuk dunia kembar seukuran Neptunus dan planet langka serupa Saturnus.

Tim internasional, termasuk ilmuwan Oxford University, menemukan planet ini menggunakan teleskop CoRoT (Convention, Rotation, and Transits) milik badan luar angkasa Prancis CNES.

Teleskop ini berhasil mendeteksi exoplanet di luar tata surya saat planet ini melintas atau ‘transit’ di depan bintangnya. Seperti dilaporkan sciencedaily, salah satu dari 10 planet baru ini berada di sekitar bintang yang masih muda.



Ilustrasi

“CoRoT-18b merupakan bintang khusus karena usianya cukup muda,” ujar Suzanne Aigrain dari Fakultas Fisika Oxford University yang memimpin ilmuwan Inggris.

Temuan planet di sekitar bintang muda ini cukup menarik karena planet berevolusi sangat cepat pada awalnya, sebelum menetap dalam pola evolusi yang jauh lebih stabil, lanjutnya.

“Jika ingin memahami kondisi terbentuknya planet, kita harus mengetahui kondisi planet beberapa ratus juta tahun pertama planet,” ujarnya.

Hasil pengukuran menunjukkan, bintang tempat planet ini mengorbit kemungkinan baru berusia puluhan juta tahun.

"Jika benar, kita bisa belajar banyak mengenai formasi dan awal evolusi planet gas panas raksasa dengan membandingkan ukuran CoRoT-18b dengan prediksi model teoritis," ujarnya. Astronom Temukan 10 Planet Jauh Baru, Wow, Astronom Temukan 10 Planet Jauh Baru

Benarkah Planet Nibiru Akan Menghantam Bumi Pada 2012?

Planet Nibiru sempat menghebohkan dunia, karena banyaknya pihak yang percaya bahwa planet ini akan menghantam Bumi dan memusnahkan manusia pada 2012.

Sebuah tayangan di YouTube pada 2011, cukup meresahkan banyak orang yang menontonnya. Namun, ternyata hal ini juga menjadi pembicaraan hangat di situs-situs lain. Menurut astronom planet David Morrison di NASA Ames Research Center dan ilmuwan senior di NASA Astrobiology Institute, saat ini terdapat dua juta situs yang membahas perihal tabrakan Planet Nibiru tersebut.




Ilustrasi

Ilmuwan ini mengaku menerima lima email perihal Nibiru tiap hari. “Setidaknya, sekali sepekan saya mendapat pesan dari remaja yang menjadi sakit atau berupaya bunuh diri karrena kiamat akan dating ini,” ujar Morrison. Berikut asal muasal Planet Nibiru yang tak diyakini ilmuwan itu.

Asal muasal

Gagasan asal mula kiamat ini berasal dari proposal tabrakan planet pertama, yang diajukan Nancy Lieder pada 1995 dan digambarkan sebagai ‘contactee’. Lieder mengklaim memiliki kemampuan menerima pesan melalui implan di otaknya, yang diperoleh dari alien di sistem bintang Zeta Reticuli.

Di situsnya, ZetaTalk, ia menyatakan terpilih untuk memperingatkan umat manusia mengenai tabrakan planet yang akan memusnahkan manusia pada Mei 2003. Awalnya, Lieder menamai pembawa kiamat itu ‘Planet X’ dan mengaitkannya dengan planet hasil hipotesa penulis Zecharia Sitchin dalam buku ‘The 12th Planet’ (Harper, 1976).

Menurut Sitchin (1920-2010), bangsa Sumeria kuno menulis mengenai planet raksasa Nibiru yang menjadi ‘planet ke-12’ di tata surya dengan orbit persegi panjang dan melintas mendekati Bumi tiap 3.600 tahun. Menurutnya, manusia berevolusi di Nibiru dan mengkolonisasi Bumi saat terbang mendekat.

Ahli sejarah dan bahasa mengatakan, Sitchin salah mengartikan teks kuno tersebut. Bangsa Sumeria memang memiliki keyakinan mengenai kosmologi terkait planet. Namun, menurut bangsa ini, planet di tata surya hanya berjumlah lima, bukan 12.

Selain itu, bangsa ini tak meyakini, manusia berasal dari planet bernama Nibiru. Lebih lanjut, astronom menyatakan orbit seperti digambarkan Sitchin merupakan hal mustahil. Pasalnya, tak pernah ada benda langit yang bisa menjaga agar orbitnya stabil ketika mengayun melalui sistem tata surya bagian dalam tiap 3.600 tahun dan terus menjauhi Pluto.

Menurut para astronom, benda langit ini seharusnya sudah tersedot atau terdorong. Anehnya, buku Sitchin telah diterjemahkan dalam 25 bahasa dan terjual jutaan salinan di seluruh dunia. Teori tabrakan planet Lieder pun mengadopsi Nibiru sebagai pembawa kiamat Bumi. Banyak orang yakin kiamat terjadi saat kalender bangsa Maya habis di 2012.

Planet yang hilang

Rantai hilang terbesar dalam ramalan kiamat ini adalah Nibiru itu sendiri. Karena tak ada planet nakal raksasa yang ditemukan di luar tata surya yang bisa memainkan peran Nibiru. Beberapa ahli teori konspirasi akhirnya memutuskan komet kecil bernama Elenin yang akan melewati Bumi pada Oktober 2011 ini sebagai Nibiru.

Meski begitu, ilmuwan mengatakan, Elenin tak akan lebih dekat dari 100 kali jauh jarak Bumi ke bulan. “Faktanya, orang-orang ini terus mengubah cerita mereka,” ujar Morrison. Bagi beberapa pihak, Nibiru bukan lagi dewa Sumeria atau planet yang akan kembali ke Bumi pada akhir 2012, lanjutnya.

“Hal inilah yang menjadi semboyan hampir semua bencana kosmik,” lanjutnya lagi. Rumor mengenai Elenin sendiri menyebar di internet di awal tahun. Pendekatan Elenin ke Bumi disalahkan atas pergeseran tiga derajat sumbu Bumi di Februari, gempa Chili, bergesernya kutub bahkan pemicu gempa Jepang Maret lalu.

“Mengabaikan lempeng tektonik sebagai penyebab gempa, mereka menyatakan komet ini memberi efek gravitasi atau elektromagnetik yang kuat pada Bumi,” tulis Morrison. Saat para ilmuwan menunjukkan, komet itu hanya seukuran gumpalan es selebar lima km tanpa medan magnet dan tak akan mencapai posisi telalu dengan Bumi.

“Ironisnya, sifat mencolok komet menjadi inspirasi beberapa teori konspirasi,” tandas Morrison. Ahli teori konspirasi pun mulai berspekulasi, komet Elenin adalah Nibiru yang menyamar. Bahkan nyatanya, Elenin hanyalah komet dalam buku teks.

“Jika cerita ini nyata, sederhananya, cerita ini akan masuk media berita biasa, bukan sekadar muncul di situs,” pungkas Morrison. Menurut Morrison, konspirasi Nibiru sangat tak masuk akal. “Karena banyak situs menjual buku Nibiru, kaset dan ‘perlengkapan bertahan hidup,’ saya mengira orang-orang ini hanya mengambil keuntungan dari orang yang tak mampu membedakan sumber kredibel, terutama anak-anak,” tutupnya.

Karakteristik dan Rahasia Terbesar Planet Venus

Meski planet kedua di tata surya ini memiliki nama serupa dewi cinta Roma namun planet ini tak penuh cinta. Untuk permulaan, permukaan planet ini mencapai 900 derajat Fahrenheit.

Karenanya, planet kedua ini dinobatkan sebagai planet terpanas di tata surya. Lebih buruk lagi, selimut tebal karbon dioksida menekan 92 kali tekanan atmosfer Bumi di lanskap kering. Awan kusam yang menghalangi pandangan pada permukaan planet itu merupakan asam sulfur.




Planet Venus

Seperti dibayangkan, mempelajari Venus terbukti menjadi pekerjaan sulit. Sedikit demi sedikit, ilmuwan mempelajari lebih banyak mengenai tetangga Bumi ini. Berikut beberapa misteris terbesar mengenai obyek paling terang di langit setelah matahari dan bulan.

Iklim serupa Bumi

Venus kadang disebut sebagai ‘kembaran jahat’ Bumi. Dalam ukuran, komposisi dan lokasi orbit, neraka Venus sebenarnya planet termirip Bumi. Di awal sejarah Venus, para ilmuwan menduga dunia itu sangat mirip Bumi, dengan lautan dan iklim lebih dingin.

Namun, lebih dari beberapa miliar tahun, efek rumah kaca yang ada sangat berpengaruh. Venus sekitar sepertiga lebih dekat matahari dibanding Bumi. Karenanya, Venus mendapat sinar matahari dua kali lebih banyak. Panas ekstra ini menyebabkan penguapan hebat di awal permukaan air.

Pada akhirnya, uap air terperangkap panas yang lebih panas. Pemanasan lebih lanjut planet ini memicu penguapan yang lebih besar hingga akhirnya lautan pun mengering dan menghilang. “Mekanisme ini masuk akal dari Venus awal yang seperti Bumi menjadi Venus saat ini,” kata kurator Astrobiologi David Grinspoon di Denver Museum of Nature & Science.

Ilmuwan interdisipliner pada misi Venus Express, pesawat ruang angkasa yang mengorbit Venus sejak 2006, ini mencari tahu kapan persisnya dan bagaimana Venus menjadi ‘tungku’ untuk membantu pemodelan perubahan iklim Bumi dan menghindarkan Bumi dari nasib serupa Venus.

Atmosfer berotasi super

Venus memutari porosnya jauh lebih lambat dari Bumi. Alhasil, setahun di Venus serupa 243 hari di Bumi. Berdasar hal ini, diketahui angin di puncak awan Venus bisa mencapai 360 km/jam atau 60 kali kecepatan memutar planet.

Secara proporsional, jika angin serupa muncul di Bumi, angin awan khatulistiwa mencapai kecepatan menakjubkan, 9.650 km/ jam. Pendorong cepatnya rotasi Venus adalah energi sinar matahari, papar Grinspoon. Namun, cara kerja penuh fenomena ini tetap menjadi misteri.

Berputar terbalik

Saat dilihat dari kutub utara matahari, semua planet di tata surya mengorbit matahari dengan arah berlawanan dan semuanya hampir berputar searah sumbunya. Namun tidak untuk Venus. Planet kedua ini memiliki rotasi retrograde seperti Uranus.

Artinya, matahari terbit dari barat dan terbenam di timur di planet itu. Perputaran searah jarum jam ini mungkin hasil tabrakan kosmik awal dalam sejarah Venus.

Petir misterius

Petir dari awan Venus hingga kini masih menjadi pertanyaan terbuka. Meski pesawat ruang angkasa Venus Express telah ‘mendengar’ elektromagnetik statis yang secara karakteristik menghasilkan petir di Bumi, kamera belum pernah ‘menangkap’ petir ini, kata Grinspoon.

Cara terbentuknya petir ini juga masih misterius. Di Bumi, peran kunci dimainkan kristal es awan. Di Venus, pasokan bahan ini sangat sedikit dijumpai di atmosfernya yang sangat kering.

Kehidupan Alien di Venus?

Grinspoon mengakui adanya argumen masuk akal mengenai kehidupan Venus, bukan di permukaan planet yang super panas itu namun di awannya. Sekitar 50 km di atas awan seharusnya ada tempat yang bisa dihuni yang memiliki tekanan dan suhu seperti Bumi.

Untuk mendapat energi, makhluk mengambang menyerupai bakteri bisa menggunakan sinar matahari atau bahan kimia di awan. Tentunya, makhluk ini akan mentolerir asam sulfat. Di sisi lain, extremophiles di Bumi menunjukkan, kehidupan bisa berkembang di lingkungan paling keras sekalipun. “Sangat perlu menjelajah awan karena beragam alasan. Salah satunya kemungkinan keberadaan kehidupan eksotis ini,” tutup Grinspoon. Karakteristik dan Rahasia Terbesar Planet Venus, Inilah Rahasia Terbesar Venus, Planet Venus

Jenis-jenis Planet Alien (Exoplanet) Unik yang Pernah Ditemukan

Planet alien memiliki banyak bentuk dan ukuran. Umumnya, planet-planet yang dikenal sebagai exoplanet oleh ilmuwan ini mengorbit bintang di luar tata surya.

Tak hanya itu, planet-planet ini memiliki banyak kejutan. Berikut jenis-jenis dunia eksotis yang telah ditemukan ilmuwan sejauh ini.




Ilustrasi

Planet Pulsar

Penemuan planet pertama di luar tata surya terjadi pada 1994 ketika astronom radio menemukan dunia di sekitar PSR B1257+12, sekitar 980 tahun cahaya dari rasi bintang Virgo. Pulsar tertua yang pernah ditemukan diberi nama Methuselah yang menjadi planet populer yang terletak di 5.600 tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Scorpio.

Yupiter Panas

Planet ini merupakan gas raksasa yang berada lebih dekat ke bintangnya dibanding Merkurius dengan matahari. Penemuan pertama planet di luar tata surya ini adalah 51 Pegasi B, exoplanet sejauh 50 tahun cahaya dari Bumi. Hingga kini, telah ditemukan 429 exoplanet.

Exo-Bumi

Meski sebagian besar exoplanet merupakan raksasa gas atau es, jumlah exoplanet terestrial bisa melebihi jumlah raksasa ini. Misi akan datang bisa segera menemukan dunia berbatu seukuran Bumi dengan kondisi atmosfer sama.

Super-Bumi

Planet Super-Bumi merupakan planet bermassa 10 kali lebih besar dari Bumi. Super-Bumi pertama yang ditemukan adalah, dua planet di sekitar PSR B1257 +12. Secara geologi, Super-Bumi lebih aktif dari Bumi. Astronom Harvard-Smithsonian for Astrophysics menyatakan, planet ini memiliki lempeng tektonik alami yang lebih kuat karena memiliki lempeng tipis yang tertekan.

Planet Eccentric

Planet-planet di tata surya umumnya memiliki orbit melingkar. Sejauh ini seperti ditulus Science, exoplanet memiliki orbit yang jauh lebih eksentrik, bergerak mendekat dan menjauh dari bintang-bintang mereka. Jika lingkaran sempurna memiliki nilai eksentrisitas nol, setengah exoplanet memiliki eksentrisitas 0,25 atau lebih besar. Orbit eksentrik bisa menyebabkan exoplanet mengalami gelombang panas ekstrim.

Neptunus Super

Hanya satu ‘super Neptunus’ ditemukan sejauh ini, yakni pada 2009. Astronom menemukan planet sedikit lebih besar dari Neptunus mengorbit bintang di 120 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini mendapat nama ‘super Neptunus’ karena memiliki karakteristik fisik serupa Neptunus tata surya. Neptunus berdiameter 3,8 kali Bumi dan 17 kali massa Bumi, Neptunus Super (HAT-P-11b) 4,7 kali ukuran Bumi dan memiliki 25 kali massa Bumi.

Neptunus Panas

Neptunus Panas diperkirakan 10-20 kali massa Bumi ini sangat dekat bintangnya dibanding Merkurius dengan matahari. Neptunus panas yang pertama ditemukan adalah Gliese 436b, sekitar 33,4 tahun cahaya di rasi bintang Leo. Planet ini memiliki permukaan ‘es panas,’ air yang tetap solid meski keadaaan panas akibat dikompresi gravitasi planet.

Dunia Air

Terdapat dua jenis dunia yang mungkin sepenuhnya tertutup air. “Bayangkan Neptunus panas yang hampir seluruhnya terdiri dari air dan berada cukup dekat bintangnya hingga air yang ada tak bisa beku. Alhasil memiliki ribuan kilometer samudra dalam dan atmosfer seperti gas raksasa dengan banyak hidrogen dan uap air,” ujar astronom dan direktur eksekutif Exoplanet NASA Science Institute Charles Beichman.

Planet Chthonian

Terkadang, Yupiter panas atau Neptunus panas mengorbit terlalu dekat bintangnya, dan panas bintang dan gravitasi bisa merusak air atau atmosfer planet itu dan hanya menyisakan inti berbatu. Para ilmuwan menjuluki inti ini sisa-sisa uap ‘planet chthonian’. Kedekatan ini bisa membuat bintang-bintang tertutup lahar.

Planet mengambang bebas

Terdapat petunjuk sejumlah benda memiliki massa gas raksasa mungkin mengambang bebas daripada mengorbit bintang. Benda-benda ini melarikan diri dari matahari atau memang tak pernah memiliki bintang sejak awal dan terlahir di daerah pembentuk bintang tanpa massa yang diperlukan untuk menyala.

Planet pengembara

Planet ini merupakan obyek sebesar planet yang dikeluarkan dari sistemnya dan tak lagi terikat gravitasi bintang apapun. Alhasil, planet ini mengorbit galaksi secara langsung. Untuk menjadi planet pengembara, obyek bermassa planet harus dikeluarkan dari sistem surya agar tak berbintang.

Hal ini bisa dengan menyaingi kekuatan gravitasi matahari dan planet-planet yang lebih besar. Planet yatim ini butuh aktivitas panas Bumi untuk bertahan hidup tanpa energi dari bintang. Planet Alien (Exoplanet) Unik yang Pernah Ditemukan, Panduan Lapangan Planet Alien

Wah, Ilmuwan Temukan Bulan Baru Milik Pluto

Pluto yang jauh dan kecil ternyata telah lama menyembunyikan sesuatu dari Bumi. Planet jauh itu ternyata menyembunyikan bulan baru.

Pada Rabu (20/7), NASA mengumumkan, Hubble Space Telescope menemukan bulan keempat yang mengitari planet yang diturunkan ‘pangkatnya’ dari planet menjadi planet kerdil.

Astronom telah lama meneliti Pluto untuk mengetahui apakah planet ini memiliki cincin. Alih-alih menemukan apa yang astronom cari seperti dilaporkan Huffingtonpost, para ahli ini malah menemukan obyek lain yang memutari planet kerdil tersebut.

Bulan tersebut merupakan bulan mini yang hanya memiliki lebar 12-34 kilometer. Bulan terbesar Pluto, Charon (SHARE-on), memiliki ukuran 80 kali lebih besar. Kedua bulan lainnya adalah, Nix dan Hydra.

Namun astronom belum menamai bulan ini. Untuk saat ini, bulan ini disebut P4. Wah, Ilmuwan Temukan Bulan Baru di Tata Surya


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto