Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Wednesday, March 30, 2011

Tahun 1968, Alien Pernah Coba Tembakkan Nuklir ke Bumi

Terdapat hal-hal yang memang hanya diketahui lembaga tertentu. Menurut dokumen Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS), UFO pernah mencoba menyerang Bumi.

Menurut dokumen ‘Top Secret’ AU, sebuah UFO terbang melintas rudal silo North Dakota pada 6 Juni 1968. Pada peristiwa itu, beberapa tentara lumpuh dan hulu ledak nuklir itu diketahui sudah diaktifkan. Berikut penggalan pernyataan terkait hal itu.

Gambar yang diduga sebagai penampakan UFO
 "Sersan yang bertugas saat itu menerima telepon dari MP [dihapus]. Dia menyatakan bahwa penjaga di salah satu rudal silo datang untuk melihat sebuah benda aneh terbang di atas silo. Sersan [dihapus] membawa dua orang lain untuk check-in Sesampainya di pintu gerbang silo, Sersan [dihapus] menyadari bahwa para penjaga di silo itu seperti patung dan kunci di pintu gerbang itu terbuka. Sersan itu kemudian mengontak para perwira sampai di silo itu. Mereka sangat marah dan menyatakan bahwa rudal itu telah diaktifkan dan dibuka dalam mode peluncuran, dan hulu ledaknya pun diaktifkan."

Berita ini mencuat dari Kongres Internasional UFO dan tampaknya ditemukan oleh seorang pria yang ingin tetap anonim karena ia telah membuka dan mengungkap ‘bagasi barang’ mendiang ayahnya itu

Tags: Alien Pernah Coba Tembakkan Nuklir ke Bumi, 1968, Alien Pernah Coba Tembakkan Nuklir ke Bumi, Pada 1968 Alien Pernah Coba Tembakkan Nuklir ke Bumi

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1277852/1968-alien-pernah-coba-tembakkan-nuklir-ke-bumi

Menakjubkan, 2 Planet Dalam Satu Orbit

Astronom Amerika Serikat menemukan sistem planet jauh yang belum pernah dilihat sebelumnya. Astronom ini menemukan dua planet dalam satu orbit. Seperti apa?

Penemuan ini dipastikan menambah keyakinan teori menyatakan awalnya Bumi berbagi orbit dengan badan kosmik lain seukuran Planet Mars yang kemudian berubah menjadi bulan.

Sistem baru itu ditemukan teleskop Kepler. Seperti dikutip NewScientist, pada sistem itu terdapat empat planet dan dua di antaranya mengorbit bintang induk pada orbit yang sama, satu permanen mengorbit 60 derajat dan lainnya kebalikannya.



Kemungkinan besar fenomena ini terjadi karena gravitasi ‘titik manis,’ kata astronom. Ketika satu planet mengorbit tubuh yang jauh lebih besar seperti bintang maka akan ada dua titik yang disebut Lagrange di sepanjang orbit planet tempat tubuh ketiga bisa mengorbit dengan stabil, baik pada 60 derajat di depan atau 60 derajat di belakang orbit.

Meski dalam teori planet bisa mengorbit bersama, belum ada satu orang pun pernah melihat bukti ini sebelumnya.

“Sistem seperti ini tak umum. Sistem ini satu-satunya yang telah kita lihat,” kata Jack Lissauer dari Ames Research Center NASA di Mountain View, California.

Beberapa astronom menduga hal serupa bisa terjadi di sistem surya kita. Hal ini merujuk pada bulan kita yang 50 juta tahun silam bertabrakan dengan Bumi saat tubuhnya masih seukuran Mars.

"Temuan ini menunjukkan hal yang sebelumnya kita duga tak bisa terjadi," kata astronom Princeton University Richard Gott.

Tags: Menakjubkan 2 Planet Dalam Satu Orbit, Wow Menakjubkan 2 Planet Dalam Satu Orbit

Source: http://www.inilah.com/read/detail/1269392/menakjubkan-2-planet-dalam-satu-orbit

Bintang Pertama Alam Semesta Tak Sendiri

Berbeda dengan dugaan selama ini, bintang pertama di alam semesta ternyata tidak sendirian. Ilmuwan menemukan fakta ini dari simulasi komputer. Seperti apa?

"Bintang-bintang yang terbentuk secara bersamaan akan berpisah saat gas disekitarnya memecah formasi sehingga melahirkan beberapa fragmen bintang," ujar peneliti studi.

Penemuan yang diterbitkan di Science Express ini menjadi bukti baru pembentukan bintang pertama kali setelah Big Bang.

Para ilmuwan di Pusat Astronomi milik Heidelberg University dan Max Planck Institute for Astrophysics, Jerman, bekerja sama dengan mitra di University of Texas. Mereka meneliti proses bagaimana bintang berevolusi dengan simulasi komputer beresolusi tinggi.

Temuan tim menunjukkan gambaran sederhana bahwa alam semesta tidak hanya diisi oleh populasi raksasa bintang soliter. Alasannya adalah berdasarkan teori fisika yang dikenal dengan nama accretion disks yang menyertai kelahiran bintang pertama.

Pada dasarnya, saat gas terus berputar dan membentuk gesekan internal maka tidak hanya membentuk bintang sebagai satu pusat tetapi juga menciptakan kelompok bintang kecil. Jarak antarbintang utama dengan bintang tambahan sama seperti Bumi dengan Matahari.

Bintang berevolusi dari awan gas kosmik dalam pertempuran sengit antara gravitasi dan tekanan gas internal. Kepadatan gas terus meningkat sehingga menciptakan gravitasi sendiri.

Inilah yang menyebabkan peningkatan tekanan dan kompresi tanpa henti. Jika gas berhasil menyingkirkan energi gas, maka bintang baru dapat lahir.

Tags: Bintang Pertama Alam Semesta Tak Sendiri, Penelitian: Bintang Pertama Alam Semesta Tak Sendiri

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1218762/bintang-pertama-alam-semesta-tak-sendiri

Ilmuwan Temukan Materi Baru dalam Inti Bintang

Ilmuwan berhasil menemukan bukti langsung materi baru, superfluid, di inti bintang neutron. Temuan ini berdasarkan studi supernova 11 ribu tahun cahaya dari Bumi.

Temuan yang diterbitkan di Physical Review ini berdasarkan supernova ‘Cassiopeia A’ yang terjadi di 11.000 tahun cahaya dari Bumi. Neutron bintang ultra-padat dalam ‘Cas A’ ini ditemukan dalam suhu yang sangat cepat menurun.

Studi ini dilakukan oleh dua tim riset independen yang pada akhirnya memiliki kesimpulan sama, yakni pendinginan cepat dapat dijelaskan oleh formasi neutron bintang.

"Pendinginan cepat ini merupakan bukti langsung pertama menyatakan inti neutron bintang ini terbuat dari materi superfluid dan superconducting," kata pemimpim tim Peter Shternin dari Loffe Institute di St Petersburg, Rusia.

Menurut data Chandra X-Ray Observatory NASA, superfluid merupakan sebuah kondisi materi, seperti padat, cair atau gas. Zat dapat mengalir secara tak terkontrol dan berada pada suhu yang benar-benar sama.

Temuan ini akan membantu peneliti agar lebih memahami interaksi nuklir dalam kondisi ultra-padat.

Tags: Ilmuwan Temukan Materi Baru dalam Inti Bintang, Wow Ilmuwan Temukan Materi Baru dalam Inti Bintang

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1276862/ilmuwan-temukan-materi-baru-dalam-inti-bintang

Apa yang Terjadi Jika Kita Berada di Bulan ?

Pernah dengar kisah astronot Amerika yang mendarat di bulan kan ? Nah terus gimana rasanya saat berada di sana? Berdasarkan berbagai sumber, ini yang akan terjadi jika kita berada di bulan.

1) Langit hitam dan tidak ada warna-warni seperti saat matahari terbenam karena kita membutuhkan atmosfer untuk menyebarkan cahaya supaya dapat melihat warna-warninya.




2) Tak ada suara karena suara membutuhkan udara agar bisa terdengar



3) Bumi terlihat seperti sebuah bola raksasa berwarna biru.


4) Gravitasi bulan hanya seperenam gravitasi bumi. Jika berat kita di bumi 36 kg, maka berat kita di bulan akan sama dengan seekor anjing kecil


5) Di bulan, kita bisa melempar sebuah bola lebih jauh, melompat lebih tinggi, dan merasa seakan-akan kita melakukan lompat jauh melayang pada setiap langkah! Setiap kali kita memukul bola kasti misalnya, bolanya akan terbang jauh sampai tak terlihat


6) Di bulan, kita akan menjadi lebih tinggi. Di bumi, gravitasi menekan tulang-tulang di punggung kita, sehingga menyatu sangat kuat. Namun di bulan, gravitasi yang lebih rendah membuat tulang-tulang punggung kita tidak terkumpul terlalu padat. Ruang eksta memberi kita tinggi ekstra. Tapi belum diketahui pasti apakah jika manusia yang tinggal dibulan beberapa waktu kemudian kembali lagi kebumi akan mampu berdiri lama atau tidak, karena dikhawatirkan tulang rusuk yang renggang ini akan tidak kokoh dari tulang yang lebih padat. masih cari tahu



Tags: Inilah yang terjadi jika kita berada di bulan, Apa yang terjadi Ketika Berada di Bulan, Wow Apa yang terjadi Ketika Berada di Bulan?

Source: http://yupazq.blogspot.com/2010/12/apa-yang-terjadi-ketika-berada-di-bulan.html

Tubuh Komet Lunak dan Rapuh

Hujan komet ke Bumi disebut-sebut sebagai penyebab utama musnahnya dinosaurus pada 65 juta tahun lalu. Jejak kawah raksasa bekas hantaman benda angkasa tersebut memang terlihat di Chicxulub, Teluk Meksiko, Amerika Serikat, dan Ukraina.

Ancaman komet yang menjadi bencana mengilhami insan Hollywood membuat dua film pada 1998. Pertama, film Deep Impact, yang disutradarai Mimi Leder, dan kedua, film Armageddon, karya Michael Bay.
Pada film Armageddon, aktor Bruce Willis menjadi pahlawan karena berhasil mendarat di atas komet yang meluncur ke arah Bumi. Dia kemudian meledakkan komet tersebut dengan bom yang ditanam di dalam badan benda angkasa ini.

Langkah jagoan ala Bruce Willis itu tampaknya tidak perlu dilakukan. Tubuh komet ternyata rapuh oleh hantaman senjata buatan manusia. Hal ini ditunjukkan oleh komet Tempel 1, yang pada 2005 pernah ditembak oleh wahana antariksa Deep Impact milik NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat).

http://www.scienceinschool.org/repository/images/issue2esa1_large.jpg
Komet dan polarisasi cahaya akibat panas

Senin pekan lalu, Stardust-NExT, wahana antariksa lain milik NASA, menjemput Tempel 1 pada orbitnya. Pada jarak 178 kilometer, Stardust berhasil mengambil gambar beresolusi tinggi wajah komet Tempel 1.

Salah satu misi Stardust memang menjumpai Tempel 1 untuk mengetahui bagaimana hasil tembakan proyektil yang dilakukan Deep Impact enam tahun lalu. Termasuk meneliti komposisi komet tersebut. Ketika itu, Deep Impact tidak berhasil mengambil gambar permukaan Tempel 1.

Salah satu citra yang berhasil dipotret Stardust-NExT adalah kawah seluas 150 meter persegi yang dalam citra 2005 tidak tampak. Kawah tersebut terlihat sangat kecil pada hasil pencitraan, namun secara konsisten terlihat dari berbagai sisi. Para astronom yakin kawah itu adalah bekas hantaman pada misi Deep Impact.

Kawah bekas hantaman itu terlihat "lunak", tidak seperti kawah di permukaan batuan lain yang umumnya terbentuk dengan jelas. "Hal ini menunjukkan bahwa inti komet ini rapuh dan lemah, terlihat dari 'kelunakan' kawah yang kita lihat saat ini," kata Peter Schultz, ilmuwan dari Brown University, Providence, Rhode Island, yang terlibat dalam misi itu.

Schultz mengatakan di bagian tengah kawah itu tampak adanya gundukan. Ini menunjukkan bahwa debu komet yang terhambur ke atas saat hantaman terjadi ditarik kembali ke permukaan komet oleh gaya gravitasi. Dalam hal itu, ujarnya, kawah tersebut tampak seperti sedang mengubur dirinya sendiri.

Selain menangkap citra kawah, Stardust-NExT berhasil mengambil citra keseluruhan Tempel 1. Dalam citra tersebut, Tempel 1 tampak berbentuk bulat seperti kentang. Pada permukaan komet pertama yang berhasil diobservasi dua kali ini terdapat bercak-bercak yang menandakan bahwa permukaannya tidak rata.

Joe Veverka, peneliti utama di proyek Stardust-NExT dari Cornell University, Ithaca, menyebutkan bahwa misinya 100 persen berhasil. Banyak hal baru yang terkuak dari Tempel 1. Termasuk mengetahui partikel komet yang hancur dan berada di atmosfernya.

"Data menunjukkan bahwa Stardust mirip pesawat pengebom B-17 yang terbang melintasi senjata antipeluru dalam Perang Dunia II," kata Don Brownlee, peneliti Stardust-NExT dari University of Washington. Wahana ini, ujarnya, keluar dari potongan dan serpihan Tempel 1 yang hancur.

Dengan berhasilnya misi ini, Stardust-NExT telah menempuh jarak 5,7 miliar kilometer di angkasa. Wahana ini juga telah menyelesaikan dua misi observasi komet. Sebelumnya, wahana ini berhasil mengoleksi debu dan gas dari komet Wild.

Tags: Tubuh Komet Lunak dan Rapuh, Oh ternyata Tubuh Komet Lunak dan Rapuh, Komet, Meteor

Source: http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/02/21/brk,20110221-314783,id.html

Mesin Big Bang Selidiki Misteri Alam Semesta

Sejumlah ilmuwan European Organisation for Nuclear Research (CERN) menabrakkan dua sinar proton untuk kali pertama di terowongan sepanjang 27 kilometer di perbatasan Prancis-Swiss, Senin (23/11) waktu setempat. Tujuan utama eksperimen adalah mengetahui bagaimana alam semesta terbentuk setelah Big Bang terjadi pada 13,7 miliar tahun silam.

Para peneliti berharap beberapa petunjuk awal mengenai asal muasal alam semesta dapat diketahui dalam beberapa bulan mendatang. "Ini adalah hal luar biasa sehingga kami dapat melakukan penelitian sampai sejauh ini," ujar kepala CERN, General Rolf Heuer pada Reuters.

Heuer mengaku mesin penembak dua partikel subatomik, "Big Bang Machine" atau Large Hadron Collider (LHC) baru diaktifkan kembali setelah sempat terhenti akibat kecelakaan 14 bulan lalu. Kecelakaan itu terjadi hanya sepuluh hari dari hari pertama dinyalakan.

http://fisikanet.lipi.go.id/gambar/1259245852.jpg

Sebelumnya, ahli fisika Steve Myers sempat mengatakan mungkin membutuhkan waktu hingga 2011 agar dua sinar proton tersebut dapat mencapai kecepatan puncak. Hasil yang cukup menjanjikan terjadi pada penelitian CERN di pusat penelitian di Jenewa. Pada saat itu tumbukan partikel memproduksi energi hampir setara dengan Big Bang.

Para ilmuwan meyakini dapat membuat kondisi serupa dengan ledakan luar biasa yang terjadi miliaran tahun itu jika LHC beroperasi dengan kekuatan penuh. Mereka kini berencana menambah intensitas dan percepatan sinar sehingga dapat terkumpul cukup data untuk melanjutkan eksperimen.

Tags: Mesin Big Bang Selidiki Misteri Alam Semesta 

Source: matabumi.com

Bom Nuklir Digunakan untuk Hancurkan Asteroid

Jika sebuah asteroid besar tengah meluncur ke Bumi dan mengancam peradaban, cara yang dilakuan di film Armageddon tampaknya bukan isapan jempol. Penelitian terakhir membuktikan bahwa menghancurkan asteroid menggunakan bom nuklir bisa digunakan.

Menurut peneliti dari Lawrence Livermore National Laboratory di California, David Dearborn, bila diperkirakan tabrakan asteorid ke Bumi terjadi dalam jangka waktu 50 tahun, maka menggunakan bom nuklir merupakan solusi terbaik.
"Bom nuklir adalah bom terkuat sejauh yang kita ketahui. Kekuatannya yang mencapai tiga juta kali bom kimia dapat menjadi harapan. Hanya, pertanyaannya kini, bagaimana menggunakan energi tersebut?" ungkap David.

Diakuinya memang pecahan asteriod akan menghasilkan puing-puing yang tetap berpotensi menabrak Bumi. "Namun risiko itu kita khawatirkan berikutnya saja. Yang penting asteriod utama sudah berhasil dipecahkan," paparnya.

Menurutnya, risiko tetap tertabraknya bumi oleh puing-puing pecahan asteriod tidak mutlak. Pascapeledakan asteroid, ada kemungkinan arah puing asteroid berubah.

"Kemampuan bom nuklir juga sangat mungkin digunakan untuk mengubah orbit puing-puing asteroid sehingga Bumi terhindar dari bahaya tabrakan. Namun itu semua dengan catatan kita benar-benar memilki waktu yang cukup," ujarnya lagi.

Ditambahkan Direktur NASA Lunar Science Institue, David Morrison, NASA akan mengirimkan astronautnya untuk mengunjungi sebuah asteroid pada 2025. Para astronaut tersebut akan mengkaji kemungkinan dilakukannya percobaan peledakan asteroid guna melihat perubahan arah yang dapat terjadi.

"Simulasi awal yang kami lakukan adalah meledakkan sebuah asteroid berukuran 270 meter dengan energi 300 kiloton saat 15 hari sebelum diperkirakan terjadinya tabrakan akan dapat berhasil mengalihkan jalur asteroid yang semula menuju Bumi. Sekitar 97 persen material asteroid akan bisa teralihkan dari bumi," papar Morrison. *MI/Space

Tags: Bom Nuklir untuk Hancurkan Asteroid, Gunakan Bom Nuklir untuk Hancurkan Asteroid

Source: http://www.indoforum.org/showthread.php?t=119604


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto