Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Saturday, February 12, 2011

Luna Ring, Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Bulan

Luna Ring, ialah mega proyek pembuatan pembangkit listrik di bulan dengan kekuatan konsep tenaga surya.

Energi matahari yang anti polusi merupakan sumber utama energi hijau yang membawa kesejahteraan bagi alam serta kehidupan kita. Shimizu Corporation mengusulkan Luna Ring untuk hidup berdampingan tak terbatas dari umat manusia dan Bumi.

Robot akan memainkan peran penting dalam pembangunan di permukaan bulan. Mereka akan beroperasi 24 jam sehari dari Bumi. Robot akan melakukan berbagai tugas pada permukaan bulan, termasuk meratakan tanah dan penggalian dari strata bawah keras. Mesin dan peralatan dari Bumi akan dirakit dalam ruang dan mendarat di permukaan bulan untuk instalasi. Sebuah tim astronot akan mendukung operasi permukaan robot di bulan.

Sumber energi diterima dari sinar matahari yang diserap melalui sabuk panel surya di bulan. Kemudian energi panas matahari yang diserap panel surya di salurkan melalui kabel daya listrik untuk ditransmisi ke bumi melalui antena transmisi daya. Dari antena yang berdiameter 20km akan mengirimkan listrik ke rectennas penerima yang ada dibumi melalui laser dan diterima di fasilitas penerima energi laser di bumi.



 

 

 

 

 Konfigurasi Sabuk Panel Surya di Sepanjang Ekuator Bulan

1. Lunar solar sel
Untuk memastikan generasi berkelanjutan kekuasaan, Panel sel surya akan memperpanjang seperti sabuk sepanjang ekuator 11.000 km dari luas bulan keseluruhan. sabuk ini akan bertambah lebar dari beberapa kilometer untuk 400 km.

2. Kabel Daya Listrik
Kabel akan mentransfer tenaga listrik dari sel surya di bulan untuk fasilitas transmisi.

3. Antena Transmisi Daya
Antena berdiameter 20km akan mengirimkan listrik ke rectennas penerima. Sebuah rambu petunjuk (rambu radio) yang dibawa dari Bumi akan digunakan untuk memastikan transmisi akurat.

4. Laser
Fasilitas transmisi daya energi tinggi-density laser akan dipancarkan ke fasilitas penerima. Sebuah rambu petunjuk (rambu radio) yang dibawa dari Bumi akan digunakan untuk memastikan transmisi akurat.

5. Rute Transportasi Sepanjang Ekuator Bulan

Bahan yang diperlukan untuk pembangunan dan pemeliharaan Sabuk Panel Surya akan diangkut sepanjang rute ini. kabel daya listrik akan dipasang di bawah rute transportasi.

6. Produksi Tanaman Sel Surya
Tanaman akan bergerak secara otomatis saat menghasilkan sel surya dari sumber daya bulan dan menginstalnya.

Tags: Pembangkit listrik tenaga surya, Pembangkit listrik tenaga surya di bulan, Mega Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terbesar, Luna Ring

Source: http://www.indonesiaindonesia.com/f/96537-luna-ring-mega-proyek-pembangkit-listrik/, http://www.treehugger.com/files/2010/06/luna-ring-solar-power-plant-on-the-moon.php

Tempat Paling Ekstrim di Tata Surya

Tertinggi, terdalam, terpanas, teraneh. Sistem tata surya kita merupakan tempat berbagai kondisi ekstrim. Dalam bukunya yang berjudul The 50 Most Extreme Places in Our Solar System, David Baker dan Todd Ratcliff memaparkan di mana saja tempat-tempat yang paling unik hingga mengerikan di tata surya. Berikut ini beberapa contohnya.

1. Awan Badai Planet Jupiter

Awan badai berkecepatan hingga 600 km/jam telah terjadi di Planet Jupiter selama hampir 345 tahun sejak pertama kali berhasil diamati pada tahun 1665. Foto: NAS A/ JPL / Space Science Institute 


2. Palung Terdalam di Tata Surya

Europa, salah satu bulan planet Jupiter memiliki palung samudera terdalam di tata surya. Kedalamannya diperkirakan mencapai 100 km atau 10 kali lipat palung Mariana, titik terdalam di Bumi.


3. Vulkanisme Tertinggi di tata Surya

Io, salah satu bulan planet Jupiter, adalah tempat dengan tingkat vulkanisme tertinggi di tata surya. Seluruh permukannya dipenuhi oleh gunung berapi aktif. Foto: NASA


4. Petir Planet Saturnus

Sambaran petir/ kilat di planet Saturnus berkekuatan hingga 1000 kali lipat petir yang terjadi di bumi. Foto: NASA / JPL / Space Science Institute


5. Pola Rotasi Tidak Beraturan

Hyperion, salah satu bulan yang dimiliki planet Saturnus berotasi secara tidak beraturan, hal ini mengakibatkan waktu siang dan malam di bulan tersebut tidak pernah sama tiap harinya. Foto: NASA


6. Hujan Berlian

Para peneliti mengeluarkan teori bahwa reaksi kimia yang terjadi di atmosfer Planet Uranus (kiri) dan Neptunus (kanan) akan menghasilkan hujan berlian di seluruh permukaan planet. Foto: NASA / ESA


7. Planet Terpanas di Tata Surya

 Dengan suhu permukaan yang mencapai 460 derajat celcius menjadikan Planet Venus sebagai tempat paling panas di tata surya. Foto: NASA


 8. Gunung Tertinggi di Tata Surya

 Gunung Olympus di Planet Mars adalah gunung api tertinggi di tata surya. Ketinggiannya mencapai 27 ribu meter atau 3 kali lipat tinggi Gunung Everest. Foto: NASA / JPL


 9. Ngarai Terbesar di Tata Surya

 Planet Mars memiliki ngarai terbesar di tata surya, kedalamannya diperkirakan hingga 6 kali lipat kedalaman ngarai di Grand Canyon atau sekitar 10 ribu meter. Foto: NASA / USGS



Tags: Tempat Paling Ekstrim di Tata Surya Kita

Source: http://foto.vivanews.com/read/2840/46173-tempat-paling-ekstrim-di-tata-surya

Sampai Berapa Lama Umur Matahari?

Umur setiap bintang berbeda-beda, tergantung berapa besar ukuran bintang tersebut. Sebuah bintang seperti Matahari memiliki umur sekitar 10 miliar tahun. Adapun bintang yang memiliki berat 20 kali lipat lebih banyak dari Matahari, hanya hidup sekitar 10 juta tahun saja.

Seperti dikutip dari Life’s Little Mysteries, 10 Februari 2011, bintang memulai hidupnya sebagai awan padat yang terdiri dari gas dan debu. Setelah bintang terbentuk, ia membakar hidrogen menjadi helium.

Setelah hidrogen mulai habis terbakar, tahap pembakaran berikutnya mulai berlangsung yakni pembakaran helium menjadi elemen yang lebih berat.
Jika bintang memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, atau hanya beberapa kali lipat ukuran Matahari, bintang tersebut lama-kelamaan akan menjadi bintang putih kerdil atau biasa disebut white dwarf.

Jika bintang tersebut memiliki ukuran jauh lebih besar, pertama-tama ia akan meledak ke dalam, lalu meledak kembali ke luar dalam sebuah ledakan supernova. Lalu, bagaimana dengan Matahari kita?

Evolusi Matahari
Evolusi Matahari
Menggunakan teknik pemodelan komputer yang disebut Stellar Evolution and Nucleocosmochronology, Matahari yang juga merupakan sebuah bintang sama seperti bintang lainnya, sudah berusia 4,57 miliar tahun. Saat ini, ia sudah menjalankan sekitar separuh hidupnya di mana saat ini, reaksi fusi nuklir di inti Matahari mengubah hidrogen menjadi helium.

Berhubung Matahari tidak memiliki massa yang cukup untuk meledak seperti sebuah supernova, dalam tempo 5 miliar tahun ke depan, saat hidrogen miliknya habis, ia akan menjadi bintang merah raksasa lalu kemudian akan menciut.

Tags: Berapa Lama Umur Matahari?, Umur matahari, Umur rata-rata bintang, Umur bintang, Usia bintang

Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/203926-berapa-lama-umur-rata-rata-bintang-

Wow, Ilmuwan Bongkar Rahasia Awan Jupiter

Ilmuwan berhasil menangkap gambar paling rinci dari gejolak hebat di sabuk awan Jupiter selama beberapa bulan terakhir. Kini, sabuk itu berubah putih memudar.

Gambar Sabuk Khatulistiwa Selatan (South Equatorial Belt) yang berada di bawah ekuator Jupiter ini diambil 30 November 2010 menggunakan teleskop Keck II di Hawaii. Ini mengungkapkan lapisan es di bulan Jupiter, Europa.

Sensor teleskop berhasil mendapatkan gambar di balik lapisan awan. Kini, warna lapisan sabuk bulan Jupiter itu sudah memudar.

Awan yang menutupi planet Jupiter
“Alasan mengapa Jupiter tampak seperti kehilangan sabuk awan ini adalah turunnya jumlah angin sehingga mengeringkan suhu dan melenyapkan awan,” ujar Glen Orton, ilmuwan NASA.

Sabuk awan putih itu berasal dari es amonia putih yang mengambang di ketinggian ekstrem sehingga mengaburkan materi cokelat lain. Perubahan ekstrim hanya terjadi di South Equatorial Belt sehingga membuat Jupiter tampak paling unik dari objek tata surya lain.

Orton mengakui, warna badai Jupiter yang berukuran hampir tiga kali lipat Bumi ini bisa muncul kembali.

Tags: Rahasia awan Jupiter, Wow, Ilmuwan Berhasil Bongkar Rahasia Awan Jupiter

Source: http://teknologi.inilah.com/read/detail/1229802/wow-ilmuwan-bongkar-rahasia-awan-jupiter

Friday, February 11, 2011

VY Canis Majoris, Bintang Terbesar di Alam Semesta yang Diketahui Manusia

VY Canis Majoris adalah bintang terbesar di alam semesta (jagat raya) yang diketahui oleh manusia. VY Canis Majoris berada di gugusan bintang Canis Major. Karena saking besarnya, ia termasuk salah satu
bintang yang paling terang cahayanya. Letaknya sekitar 4.900 tahun cahaya dari bumi.

Bintang ini pertama kali diketahui berdasarkan katalog dari Jerome Lalande pada 7 Maret 1801. Katalog tersebut mencatat VY Canis Majoris sebagai 7 bintang besar. Sejak tahun 1847, VY Canis Majoris diketahui sebagai bintang merah. Dengan suku sekitar 3000 K, suhu yang termasuk dingin untuk sebuah bintang.

Tidak seperti bintang-bintang besar lainnya VY canis majoris adalah bintang tunggal dan bukan sistem bintang yang dalam satu tata surya memiliki lebih dari satu bintang.Ukuran VY Canis Majoris sangatlah besar jika dibandingkan dengan tata surya kita besar diameternya kira-kira dari matahari sampai melampaui orbit Saturnus (9 kali jarak matahari ke bumi) atau 3.063.000.000 km, dan jika dilihat dari kecepatan cahaya VY Canis Majoris harus ditempuh 8 jam oleh kecepatan cahaya untuk mengitarinya sekali putaran. Untuk bahan perbandingan cahaya hanya memerlukan waktu 14,5 detik untuk memutari matahari kita. Diperlukan 7.000.000.000.000.000 (7 quadrilion) bumi untuk mengisi volumenya. Sedangkan bila dibandingkan dengan matahari kita, perbadingannya adalah 1 Milyar untuk matahari dan 1 untuk VY Canis Mayoris.

Perbandingan planet dan bintang

Perbandingan matahari kita dengan VY Canis Majoris

Perbandingan matahari kita dengan VY Canis Majoris

Polarisasi cahaya yang terjadi karena ledakkan dahsyat di VY Canis Majoris

VY Canis Majoris boleh dibilang adalah bintang yang sekarat. Seperti bintang besar lainnya, VY Canis Majoris menjadi begitu besar karena bahan bakar yang berupa hidrogen telah habis di dalamnya dan mulai menggabungkan hidrogen dengan kulit luar dari inti helium. Bahkan VY Canis Majoris dapat lebur bersama helium, lithuim dan sebagainya. akhirnya ia akan memiliki inti yang terdiri dari besi seperti halnya planet. Masalahnya setelah reaksi fusi terbentuknya inti besi tersebut, mereka tidak menghasilkan energi sehingga tidak mampu mengimbangi tekanan gravitasi yang dihasilkan oleh bintang. Ketika semua bahan bakar fusi habis, bintang akan runtuh serempak dalam sebuah ledakan supernova dan akan menjadi lubang hitam.

Bintang VY Canis Majoris saat ini masih menjadi bintang terbesar yang diketahui manusia, namun belum menjadi bintang yang terbasar di jagat raya, karena masih banyak bintang di alam semesta yang belum diketahui dan dijangkau oleh ilmu pengetahuan manusia.

Sumber: wikipedia, wisegeek

Tags: Bintang terbesar, bintang terbesar di alam semesta, bintang terbesar yang diketahui manusia, VY Canis Majoris, VY Canis Majoris bintang terbesar di jagat raya

10 Fakta Ajaib Tentang Hidup di Luar Angkasa

Gimana ya rasanya hidup dan tinggal di luar angkasa. Penasaran, Nah berikut ini adalah 10 fakta menarik yang bisa terjadi jika kita hidup di luar angkasa

1. Satu hari mengalami 17x matahari terbit

Matahari terbit dan terbenam setiap 90 menit di orbit , sehingga sangat sulit untuk tidur nyenyak karena tidak adanya hari normal / siklus malam. Untuk mengatasi ini, administrator ISS mengatur jadwal astronot untuk menjaga agar kegiatan mereka sesuai. Jam onboard ISS diset ke Greenwich Mean Time (GMT). Untuk menjaga astronot tetap pada jadwalnya, Mission Control melakukan panggilan saat bangun tidur. Untuk mengisi waktu Mereka biasanya memainkan musik dan kegiatan sejenisnya.

http://farm2.static.flickr.com/1227/1398245798_e5e430312c.jpg

2.Anda Akan Tumbuh lebih tinggi



Tanpa gaya tekan gravitasi, tulang belakang Anda berkembang dan Anda tumbuh lebih tinggi, biasanya antara 5cm dan 8cm. Sayangnya, tinggi ekstra dapat membawa komplikasi, yang dapat mencakup masalah sakit punggung dan saraf.

3.Berhenti Mendengkur



Sebuah studi 2001 menunjukkan bahwa astronot yang mendengkur di Bumi tertidur diam di ruang angkasa. Itu karena gravitasi memainkan peran yang dominan dalam generasi apneas, hypopneas, dan mendengkur. NASA bahkan telah merekam aktivitas awak kapal yang sering mendengkur , tetapi efek gravitasi nol muncul untuk mengurangi mendengkur.

4.Beberapa makanan dan bumbu membutuhkan penambahan air untuk dimakan



Dalam pesawat, garam dan merica tersedia tetapi hanya dalam bentuk cair. Hal ini karena astronot tidak menaburkan garam dan merica pada makanan mereka di ruang angkasa. Garam dan merica hanya akan mengambang. Sangat berbahaya karena bisa menyumbat ventilasi udara, mencemari peralatan atau terjebak dalam mulut, mata atau hidung astronot.

5.Astronot terlama yang tinggal di pesawat selama 438 hari



Rekor untuk misi terlama dipegang oleh kosmonot Rusia Valeri Polyakov, yang menyelesaikan 438 hari (atau 14 bulan) perjalanan dinas di dalam stasiun ruang angkasa Mir pada tahun 1995

6. Hanya 3 orang yang pernah meninggal di pesawat antariksa



Para awak dari Soyuz 11, Georgi Dobrovolski, Viktor Patsayev dan Vladislav Volkov, tewas setelah undocking dari stasiun ruang angkasa Salyut 1 setelah tinggal tiga minggu.

7.Hampir setiap astronot mengalami space sickness



Dengan tidak adanya gravitasi, sinyal dari sistem vestibulary dan reseptor tekanan menjadi kacau. Efeknya biasanya menyebabkan disorientasi pada tubuh: banyak astronot tiba-tiba merasa diri mereka seperti terbalik, atau bahkan mengalami kesulitan dalam penginderaan lokasi lengan dan kaki mereka sendiri. disorientasi ini adalah penyebab utama dari apa yang disebut Space Adaptasi Syndrome

8.Hal yang paling sulit adalah untuk Adaptasi ketika Anda kembali dari ruang angkasa



Ketika mereka kembali ke bumi, astronot harus beradaptasi kembali seperti pengalaman ketika mereka pertama kali ke ruang angkasa. Ada satu fase adaptasi yang agak lama untuk di biasakan, Beberapa kosmonotRusia telah melaporkan bahwa beberapa bulan setelah penerbangan , mereka masih sesekali melepaskan cangkir atau benda lain di udara - dan bingung ketika jatuh ke lantai

9.Radiasi Cosmic membuat Anda melihat Silauan saat berkedip



Menatap keluar dari kapsul ruang mereka, astronot Apollo menyaksikan pemandangan yang manusia belum pernah lihat sebelumnya. Mereka melihat pemandangan bumi yang biru terang terhadap. Mereka melihat sisi jauh Bulan. Mereka juga melihat kilatan cahaya aneh di dalam bola mata mereka!.

10.Anda mungkin harus mengambil spons mandi untuk kebersihan diri



Sementara stasiun seperti Skylab dan Mir telah dilengkapi dengan pancuran,Banyak astronot mengganti spons mandi dengan menggunakan waslap atau handuk basah. Hal ini akan mengurangi jumlah air yang dikonsumsi. Setiap astronot juga akan memiliki kit kebersihan diri dengan sikat gigi, pasta gigi, shampoo, pisau cukur dan perlengkapan mandi dasar lainnya.

Tags: Fakta tentang hidup di luar angkasa, Fakta tinggal di luar angkasa

Source: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6723798

Observatorium Tertua Ada di Korea Selatan

Cheomseongdae tercatat dalam sejarah sebagai peninggalan Dinasti Shilla pada awal abad ke-7. Terletak di kota Gyeongju, Korea Selatan, Cheomseongdae merupakan tempat pengamatan bintang (observatorium) tertua sekaligus satu dari sedikit observatorium kuno yang tersisa di dunia. Buku Rekor Dunia resmi mencantumkannya sebagai bangunan observatorium tertua yang masih tegak berdiri.

Bangunan yang terbuat dari batu itu dibangun pada masa pemerintahan Ratu Seondeok. Bangunannya yang masih berdiri sampai sekarang menjadi warisan kebudayaan bangsa Korea dan salah satu obyek wisata menarik di Korea Selatan.

Observatorium Cheomseongdae di Korea.
Konstruksi Cheomseongdae diduga sengaja didesain sedemikian rupa berdasarkan filosofi-filosofi khusus. Bagian alas yang tersusun atas 12 balok batu, 12 tingkat pada tangga pintu masuk, dan 12 lapis di bagian bawah jendela tampaknya melambangkan ke-12 bulan dalam tahun. Jumlah batu untuk menyusun menara utama, 365 buah, menandakan jumlah hari dalam satu tahun Masehi.

Sebagian besar peneliti setuju akan status Cheomseongdae sebagai observatorium. Hal itu dikarenakan catatan-catatan sejarah di Korea, Jepang, dan China yang mendukung. Peneliti modern pertama yang meninjau Cheomseongdae, Tadashi Sekino, menyimpulkan bahwa Cheomseongdae adalah observatorium walaupun strukturnya ganjil.

Ahli meteorologi dari Jepang, Yuji Wada, yang mulai meneliti di lokasi Cheomseongdae tahun 1909 meyakinkan bahwa Cheomseongdae adalah observatorium. Pengamatan astronomi dilakukan dengan mata telanjang dengan alat-alat seperti gnomon. Tentunya penghitungan-penghitungan khusus dilakukan dengan bantuan kalender.

Menurut penelitian pula, bangunan ini selama ratusan tahun dipakai para astronom kerajaan untuk mempelajari pergerakan bintang dan planet serta memperkirakan gerhana bulan dan matahari.Kemudian setelah diinterpretasi, hasilnya dilaporkan kepada raja atau ratu untuk membantu mereka mengambil keputusan dalam upaya memperkuat otoritas kerajaan serta meningkatkan kualitas taraf kehidupan. Selain itu, Cheomseongdae dipercaya pula membantu menyingkapkan pemahaman rakyat pada zaman itu mengenai surga dan kuasa ilahi.

Tags: Observatorium Tertua Ada di Korea, Observatorium Tertua di dunia

Source: http://sains.kompas.com/read/2011/02/09/15410876/Observatorium.Tertua.Ada.di.Korea

NASA Temukan 54 Planet Serupa Bumi

Perburuan planet-planet ekstrasurya atau di luar tata surya yang mirip Bumi dan mendukung kehidupan terus dilakukan. Teleskop luar angkasa Kepler milik Badan Antariksa AS (NASA) dirancang secara khusus untuk mencari planet-planet seperti itu.

"Hanya dalam waktu setahun meneropong sebagian kecil galaksi kita, Kepler berhasil menemukan 1.235 planet di luar tata surya kita. Yang mengejutkan, 54 di antaranya kemungkinan dapat dihuni manusia, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin," kata William Borucki, kepala ilmuwan yang terlibat dalam misi Kepler, Rabu (2/2/2011) malam waktu AS.

Dari 1.235 planet baru yang terdeteksi, 68 di antaranya seukuran Bumi, 288 super Bumi, 662 seukuran Neptunus, 165 seukuran Jupiter, dan 19 lebih besar dari Jupiter. Sementara dari 54 planet yang ditemukan di zona orbit yang mendukung kehidupan, 5 di antaranya seukuran Bumi dan sisanya antara super Bumi atau dua kali ukuran Bumi hingga seukuran Jupiter.
Ilustrasi Kepler-11, bintang mirip Matahari yang dikelilingi enam planet.
"Kami mulai dari nol ke 68 kandidat planet seukuran Bumi dan dari nol hingga 54 kandidat di zona yang mendukung kehidupan, sebuah wilayah di mana air dalam bentuk cair mungkin ada di permukaan planet. Beberapa kandidat mungkin juga memiliki bulan dengan air dalam bentuk cair," jelas Borucki.

Penemuan planet yang mendukung kehidupan sebanyak 54 buah merupakan jumlah yang sangat banyak. Sejauh ini bahkan bisa dikatakan belum pernah ditemukan planet ekstrasurya yang benar-benar dapat dipastikan mirip Bumi dan kemungkinan dapat dihuni. Kalaupun mengandung senyawa organik dan zat-zat yang dibutuhkan untuk kehidupan, planet yang ditemukan biasanya terlalu jauh atau terlalu dekat bintangnya.

Meski disebut mendukung kehidupan, planet-planet tersebut belum dapat dipastikan ada kehidupan di sana saat ini seperti Mars misalnya. Kalaupun ada kehidupan mungkin berupa jasad renik seperti bakteri atau jenis kehidupan yang belum terbayangkan saat ini. Pekerjaan rumah berikutnya yang masih harus dilakukan para ilmuwan adalah menentukan ukuran planet-planet tersebut, komposisi, suhu permukaan, jarak dari bintangnya, kondisi atmosfer, dan kemungkinan adanya air serta senyawa karbon.

Semua planet asing tersebut ditemukan di galaksi Bima Sakti. Namun, jaraknya terlalu jauh dari Bumi dan mustahil mengirim misi ke sana. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, perlu jutaan tahun untuk berkunjung ke planet-planet tersebut.

"Cucu-cucu kita yang akan memutuskan apa langkah selanjutnya. Apakah mereka akan pergi ke sana? Apakah mereka hanya akan mengirim robot ke sana?" kata Borucki.

Tags: Planet lain serupa bumi, Planet lain mirip bumi, Planet mirip bumi

Source: http://sains.kompas.com/read/2011/02/03/0956169/NASA.Temukan.54.Planet.Serupa.Bumi


Loading
Posisi Wahana New Horizon Menuju Pluto